Ruangan berwarna merah dipenuhi wewangian gaharu yang menenangkan, seorang pemuda duduk di atas ranjang dengan pakaian Oiran merah menyala, mata berona merah cantik memasang ekspresi wajah bosan dan tatapan penuh goda. Hwa Gi jelas mampu menggaet si...
Gabaha itu hidup di air laut. Sebenarnya dia tuh hewan laut tapi lebih mirip tumbuhan. Salah satu bahan obat tradisional.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Hwa Gi membenci ini. Kenapa harus dia? mengapa tidak orang lain saja yang mendapat tugas untuk menghabisi pewaris Go Enterprise. Dia bukan orang yang suka membunuh, walaupun pernah sekali tapi itu dalam keadaan terdesak, itu demi ibunya. Memangnya siapa yang suka membunuh, kecuali orang itu kelainan mental.
Setelah penjebakan usai, awalnya Hwa Gi tidak ingin ikut campur lagi tapi tiba-tiba Takada menelpon dan memerintahkan untuk eksekusi malam ini juga, itu artinya Hwa Gi harus membunuh salah satu dari mereka. Jika Hwa Gi disuruh memilih antara Jae Han dan Shin Woo siapa yang patut dilenyapkan tentu saja dia akan memilih Jae Han.
Namun, Hwa Gi masih enggan melakukannya karena ucapan Jae Han yang ingin membawanya pergi dari sini terdengar tulus. Bagaimana jika Hwa Gi mempercayai Jae Han dan kembali ke Korea, apakah ini jalan yang terbaik. Meski Korea adalah mimpi buruk, tapi itu dulu, kejadian itu sudah terlewat lama. Kesehatan ibunya sudah mulai membaik dan Hwa Gi bisa membawa ibunya kembali ke Korea lalu bisa terlepas dari jeratan Takada.
Hwa Gi memandang lama Jae Han di tengah kericuhan.
"Bos kalian itu aku! bukan dua anjing ini!" Fujio kembali berteriak.
Anak buah dari pihak Fujio terlihat bingung, ingin menembak, tapi tiga orang bos mereka malah disandera, dua diantaranya berteriak jangan menembak, tapi bos utama mereka Fujio memerintah untuk menembak, hanya saja kondisi Fujio lebih buruk, dia tergeletak dengan wajah penuh luka, tapi tanpa diduga dia bangun lalu menerjang wajah Hwa Gi dengan tinju. Tinju tepat mengenai mata kiri Hwa Gi.
Hwa Gi hampir jatuh. Jae Han melihat situasi ini tampak jengah dia ingin membantu tapi kemudian Hwa Gi tanpa segan menendang dan memukul Fujio beberapa kali. Pikirannya sudah ribut tak karuan ditambah bisingnya suara Fujio, membuatnya semakin kesal.
Kejadian ini membuat Jae Han tertegun untuk sesaat. Dia tahu Hwa Gi sekarang berbeda dari yang dulu tapi dia sedikit aneh.
Tiba-tiba tembakan datang dari arah berlawanan, tapi semua orang cepat menghindar, bersembunyi di balik tembok dan tumpukan rongsokan. Anak buah Fujio tanpa aba-aba melancarkan tembakan lebih dulu. Tembakan balasan pun mereka dapatkan sedangkan dua bos dari Bexxa yang masih terikat tak dapat menghindar dari desingan peluru, Hiroshi terkena tembakan di bahu kiri dan Takuma berteriak histeris meski tak ada peluru yang mengenainya.
