Happy reading guys
***
"Belum waktunya" jawab lelaki itu dengan tenang,terpatri senyum tipis di bibirnya sembari menatap perempuan di hadapannya yang menunduk menatap sepatu perempuan itu sendiri
"Maaf ya" ucap lelaki itu dengan lembut
"I'ts ok,aku ngga ngajak kamu pacaran,aku cuman nyatain perasaan aku selama ini aja ga lebih jadi santai aja" jawab perempuan itu
Perempuan yang baru saja menyatakan perasaannya pada lelaki yang iya sukai kurang lebih satu tahun itu bernama lengkap Devana Greysavani biasa di panggil Vana,ia sudah berpegang teguh pada prinsip nya untuk tidak pacaran selama masa sekolah nya,tapi tak bisa di pungkiri jika ia juga masih bisa menyukai lelaki tampan di depannya itu yang baginya normal jika suka dengan lelaki yang tidak normal itu suka sesama jenis
Lelaki itu terkekeh kecil mendengar tutur kata yang terlontar dari mulut perempuan mungil di hadapannya "Iya aku tau" jawabnya
"Kita masih bisa temenan kan?" tanya Vana
Lelaki yang bernama lengkap Zeandra Rajenvir biasa di panggil Zean itu lagi lagi tersenyum,lucu sekali perempuan di hadapannya ini,sebenernya ia juga sudah lama menyukai Vana tetapi jika di pikir lagi kenapa harus pacaran yang di larang dalam agama mereka? ia tidak mau mengajak perempuan yang ia cintai melakukan dosa,jika benar benar menyukai seseorang langsung nikahi saja,begitu kata bundanya
Cukup sudah zina mata dengan bersitatap dengan lawan jenis jangan malah menambah dosa itulah yang ada di pikirannya
Tangan kekarnya mengusap kepala Vana dengan lembut "Masih bisa kok,aman" ucapnya meyakinkan
"Aku ga larang kamu suka sama aku,itu hak kamu dan belum waktunya aku bilang apa yang aku rasakan saat sama kamu" lanjutnya
Vana tersenyum lebar lalu mengangkat jari kelingking nya di hadapan Zean "Janji?"
Zean terkekeh geli lalu ikut menautkan jari kelingking nya pada jari mungil Vana "Iya janji"
"Kalau aku bilang sesuatu kamu harus jawab kalo ngga aku nanti malah marah sama kamu" ucap Vana memberitahu tanpa di tanya
"Iya Devana"
"Bagus,awas aja kalo ga nepatin janji" ucap Vana dengan ekspresi wajah di buat segarang mungkin tetapi malah terlihat lucu di mata Zean
"Iya,udah sana masuk kelas duluan jam istirahat udah habis" Zean memutar pundak Vana lalu mendorong nya pelan
"Terus kamu mau kemana?kita kan sekelas aneh" ujar Vana berbalik badan menghadap Zean kembali
Zean menggelengkan kepalanya "Aku mau ketemu temen sebentar,duluan aja" ujar Zean membalikkan badan Vana lalu menuntunnya tiga langkah kedepan
"Oke kalo lama terus guru udah masuk kelas kamunya belum datang siap siap aja di suruh keluar kelas" omel Vana menolehkan kepalanya
"Iya iya,udah sana ke kelas"
***
"Dari mana aja lo?" tanya Feska saat sahabatnya itu sudah duduk manis di samping kursinya
Mimik wajah Vana seketika masam mengingat kata yang terlontar dari mulut Zean "Belum waktunya" ia mendapat slogan baru sekarang
Seketika Vana langsung memegang pundak Feska dengan wajah memohon "Kenapa lo?"
"Gue tadi pergi sama Zean dan lo sebagai sahabat gue harus tau apa yang gue sama Zean saling bicarakan tadi dan juga lo ga boleh marah sama gue" ucap Vana dengan nada memohon
"WOYY JAMKOS KITA!!PAK MUDIN KAGA MASUK NGAJAR" seru Igam si ketua kelas sekaligus teman Zean
Zean yang berdiri di belakang Igam menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya itu
Sesuai ekspektasi Igam,teman teman sekelasnya seketika heboh karena senang mendapat jam kosong pada mata pelajaran geografi yang menurut mereka sangat membosankan
Kedua lelaki itu lantas bergabung dengan teman laki laki yang lain di pojok kelas
"Alhamdulillah ga belajar tiga jam" syukur Feska lalu menatap Vana yang juga ikut senang
Vana mengangguk setuju "Tiga jam yang sangat berharga" tuturnya
Feska langsung menatap Vana dengan serius "Cerita ke gue soal yang mau lo omongin tadi,bisa bisanya lo ninggalin gue pas istirahat sendirian"
"Janji jangan marah?" tanya Vana memastikan
Feska mengembuskan napasnya lelah,sulit sekali sahabatnya ini di suruh bicara jujur
"Iya janji,cepat cerita atau gue golok lo" desak Feska
"Gue confes ke Zean"
"WHAT?!!" pekik Feska refleks menutup mulutnya kaget
Vana melotot melihat reaksi sahabatnya itu "Jangan gitu juga kali,untung ga hening ni kelas" ucap Vana saat teman teman sekelasnya sibuk dengan acara mereka masing masing salah satunya gibah
"Coba jelasin dari awal sampe akhir dan ga boleh ada yang terlewat sedikitpun,pelan pelan ceritanya jangan ngebut ngebut" ucap Feska agak heboh
KAMU SEDANG MEMBACA
DEZEPI
Teen FictionEpilog tanpa Prolog Monolog tanpa Dialog "Kita berakhir tanpa memulai kisah ini" -Devana Greysavani "Belum waktunya,tunggu waktu itu tepat" -Zean Rajenvir *** Virtual nya asik,Real Life nya asing? Setelah confes ia tetap di cuekin? Itulah yang di a...