Akisra si terompet

23 7 0
                                    

Happy reading

...

Entah kenapa teriakan sangkakala milik Akisra selalu saja ada di mana-mana di penjuru sekolah, memikirkan hal itu Vana sampai berkeinginan ingin merobek mulut maut itu.Seperti saat ini, perempuan centil itu sedang membuat drama membuat orang yang lewat seketika menatap geli di tambah jijik

"Ih Zean,kamu kok gitu sih" rengek Akisra menggoyang-goyangkan lengan Zean dengan manja

Merasa risih,Zean melepas sedikit paksa tangan Akisra dari lengannya "Aku ga bisa,kamu pergi sama Igam aja ya"

"Dih ogah,gua juga main basket ya anjir" serbu Igam dengan tatapan sinis pada Akisra

Sore ini Zean beserta teman-temannya ada kegiatan tanding basket,entah kenapa Akisra malah memaksa Zean ikut dengan gadis itu ikut pergi menemaninya nongkrong bersama teman-teman perempuan itu dan pulang sekitar jam enam malam,entah ada acara apa yang akan di lakukan perempuan centil itu bersama teman-temannya.

Feska melirik sekilas drama tersebut langsung ia lewati begitu saja menuju Vana yang menunggunya di ujung parkiran "Van,ayo pulang" ajaknya dengan volume sengaja di keras kan

Perkumpulan lelaki itu seketika mengalihkan pandangannya kepada Vana yang sedang asik menendang-nendang pagar beton seperti tengah menahan kesal "Lama amat woy,lumutan nih gua" kesal Vana

"Van" panggil Zean yang membuat sang empu yang di panggil pun menoleh

"Pulang bareng mau?" lanjut Zean

Memajukan bibirnya sok imut,Akisra kembali merengek "Ih Zean,katanya ga bisa soalnya mau main basket,kok tiba-tiba kamu mau ajak Vana pulang bareng? Aku aja yang sama kamu"

"Insab woy nenek lampir,suara lu kek apaan sok imut gitu hiyek" sinis Igam langsung di angguki teman-temannya yang berkumpul di sana

Zean menoleh sekilas "Aku mau anter Vana" ucapnya singkat lalu melangkahkan kakinya menuju Vana dan Feska berada

"Eits,tidak bisa begini dong" Hadang Feska seperti menjadi benteng antara Vana dan Zean

Menaikkan alisnya heran lantas Zean bertanya "Kenapa?"

Vana yang merasakan akan ada kata-kata mutiara Feska akan segera keluar pun dengan segera ia menyela "Gua mau main sama Feska" ucap Vana

"Tuh,dengerin dari pada lu nganter temen gua terus akhir-akhir nya juga lu tetep balik sama si terompet mending kaga usah deh jauh-jauh aja lu"

Tak menghiraukan ucapan Feska,lantas Zean kembali berucap "Sebentar aja cuma aku anterin kok"

"Gak bisa ya! kami tu sehati jadi kalo salah satu di antara kami bilang ngga ya ngga" cerocos Feska langsung berbalik mengajak Vana pergi

Melihat kedua perempuan itu pergi,Igam maju mendekat lalu menepuk pundak Zean begitupun teman-temannya yang lain "Sabar ya bro,mending lu anter nenek lampir itu tapi kaga usah ikut nongkrong lu langsung aja ke sini lagi,soalnya muak gua liat dia sok dramatis di sana" ucap salah satu temannya menunjuk Akisra yang menghentakkan kaki kesal

"Ih,ayo Zean sama aku aja" rengek Akisra

Igam dengan segera mendorong tubuh Zean pada Akisra "Tuh anter bidadari surga lu,sebelum gua habis kesabaran nih" ucap Igam

Berdecak pelan lantas Zean menarik pergelangan Akisra untuk ke arah motornya "Ayo naik,aku anter aja ga ikut nongki"

"Aaaaa....makasih Zeannn" pekik Akisra kegirangan langsung naik ke atas jok motor

Para lelaki yang ada di sana diam diam menahan tawa melihat komuk Zean yang sepertinya terpaksa untuk mengantar nenek lampir berkedok terompet malaikat Israfil itu

...

"Untung ya lu kaga mau di ajak si Zean,kalau lu mau udah pasti gua bejek-bejek lu jadi tapai" cerocos Feska setiba mereka di pekarangan rumah Vana

Membuka pintu utama dengan gerakan lesu Vana mempersilahkan masuk "Masuk gih,ga usah bahas yang tadi"

"Gimana ga di bahas kalo terompet malaikat maut juga ada di sana!" Ucap Feska dengan nada menggebu-gebu

"Apa ini pulang-pulang kok ribut,apa yang kalian ributkan?" Kedatangan kedua orangtua Vana yang menuruni tangga membuat keduanya menghentikan perdebatan itu

Memasang ekspresi ceria,Feska berlari kearah Ana-mama Vana "Tante,laper nih ada makanan ngga?"

Mengikuti langkah Feska,Vana beralih ke arah sang papa "Katanya janji mau jemput,kan jadi naik bus lagi sama Feska" ucap Vana memasang wajah cemberut

"Papa lupa,maaf ya" cengir Rean-papa Vana

Menggeleng tak setuju secara bersamaan kedua gadis itu menyerang kata-kata dramatis mereka pada Rean

"Cape nunggu bus nya pa,mana banyak bapak-bapak soalnya udah siang banget" ucap  Vana

"Tadi tuh kami di kiw-kiw in cowo jamet loh om" sambung Feska

"Tadi Feska baru jadian loh"

"MANA ADA JADIAN" serbu Feska tak setuju

"Heh,tadi sama jegar apaan? masa iya pegangan tangan" ejek Vana

"Pegangan tangan bukan berarti jadian ya dodol"

Melihat akan ada pertengkaran,Ana segera melerai keduanya "Udah-udah,katanya laper ayo makan di dapur ga usah ribut"

"Tuh bet kata mama,ayo ke dapur" ajak Rean

Menahan lengan sang papa yang ingin melangkahkan kaki menuju dapur lantas Vana berkata "Tapi pah,Feska tadi tuh beneran jadian"

"Iya-iya biarin,yang penting ada yang suka lah kamu?ga ada"

"YA AMPUN JAHATNYA" ucap Vana sedikit menaikkan volume suaranya mendengar ejekan Ana

Melihat muka pias Vana,lantas Feska terkikik geli "Walaupun gua jadian sama jamet yang penting gua ga di gantungin perasaanya kaya lu"

"Ya ampunnnnn jadi anak papa sekarang di gituin cowo ya?"





....


Hi guys wkwk makasi udaa berkenan membaca

Vote and komen yaaa

Dukungan kalian berarti bagi sayaaa

Sejauh ini suka nya couple yang mana nih???
jawab di komentar yaa🤩


DEZEPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang