"Sekarang kita asing ya?" Vana terkekeh miris saat berpapasan dengan Zean tapi tak saling menyapa seperti tak mengenal satu sama lain
Feska menatap iba sahabatnya "Kita ga tau kedepan nya gimana,gua tetep ada sama lu kok" semangat nya
"Tapi dia kaya ga kenal gua Fes" ucap Vana dengan wajah murungnya melanjutkan langkah yang tertunda
Feska menggeleng tak setuju "Ga semudah itu dia lupain lu" sanggah nya ikut mengekor Vana
"Lihat aja dia udah sama Akisra pagi pagi" langkah Vana terhenti setelah mengatakan itu
Feska mengikuti pandangan Vana saat mereka terhenti di depan pintu kelas.Di sana terlihat Zean menghampiri Akisra yang sedang bercerita dengan teman temannya lalu asik sendiri saat Zean datang.
Baru tiga hari yang lalu ia confes kepada lelaki itu tapi kenapa sangat tak enak hati ini melihat lelaki yang ia sukai itu bersama perempuan lain dan seakan akan tak mengenalnya,sungguh!! Vana jadi kesal.
Feska menatap prihatin "Sabar,ayo masuk kelas" ajaknya
"IGAM SIALAN NGAPAIN LU CORET MEJA GUA KAMPRET" marah Vana saat mendapati Igam yang asik mencoret coret meja nya dan Feska menggunakan spidol
Igam cengengesan "Gua cuma mau tulis nama laki lu disini" Vana menggeram mendengarnya
"Ya kaga gitu juga,masa iya lu tulis sebanyak ini" cerocos Vana menunjuk tulisan nama Taehyung idol kpop kesayangannya yang di tulis hampir memenuhi mejanya
"Lu kan sayang taehyung" bela Igam saat ia di usir dari tempat duduk milik Vana
Feska menjambak rambut Igam geram "YA GA GITU JUGA,LU TULIS SAMPE PENUH SIALAN" pekik Feska yang dari tadi santai tiba tiba berubah menjadi garang saat melihat meja nya juga penuh dengan nama Jungkook
"Pokoknya kalau di marah guru,nama lu gua seret" delik Vana
...
Lu sombong
Gua ga sombong
Lah terus kenapa lu ga ngajak gua ngomong?
Gua bingung mau bicarain apa
sama luLu bilang masih bisa temenan kan?
Iyaa
Tapi kenapa lu seakan akan ga
kenal gua?Ngga gitu Van gua ga
bermaksud gituVana menatap layar handphone nya itu dengan sinis,jika saja matanya itu seperti yang ada di film anime yang sering di tonton Igam pasti matanya itu akan mengeluarkan leser merah
"Tai lah,emang lu nya aja yang gengsi" ucapnya
Beranjak dari kasur empuknya untuk membuka pintu kamar yang sedang di ketuk dari luar "Siapa nih" tanyanya sebelum tangan kanannya memutar knop pintu
"Ini mama,itu ada kiriman brownies coklat dari Feska" ucap mama Vana di balik pintu
Knop pintu itu berputar membuka kunci,menongolkan kepalanya di balik pintu Vana mematrikan senyum pepsodent andalannya "Vana mau makannya nanti aja deh,mama duluan aja kalo mau makan duluan gapapa"
"Apanih? tumben banget,biasanya ga mau ngalah kalo soal kue" tanya Ana curiga
Merasa ada yang aneh dari anaknya ini,Ana sudah mengira pasti akan ada sesuatu yang mau di minta
"Ya gapapa,tapi ntar sore Vana boleh ke rumah Feska ngga?" sudah di duga,bahkan tanpa menebak pun pasti ada sesuatu yang di inginkan putrinya itu yang seketika baik
Ana menggeleng "Ga boleh,anak gadis main sore sore pamali kata orang dulu dulu"
"Sebentar loh ma" rengek Vana
Vana hanya ingin menggibahi tentang Zean sore ini bersama Feska,lagian hanya selisih lima rumah antara rumah ia dan Feska
"Ga boleh pokoknya,udah sana makan brownies aja" putus Ana langsung menyeret anaknya menuju dapur
Pasrah akan keputusan ibunda ratu,Vana menunduk kan kepalanya lesu seraya mengikuti langkah mamanya "Gini amat" lirih nya
"Apa kamu bilang?" langkah Ana terhenti,berbalik menghadap Vana yang menampilkan senyum terpaksa
Mata gadis itu bergerak sana sini mencari ide "Vana bilang dari tadi perut Vana udah bunyi karena laper" ucap Vana dengan cepat
Menyipitkan matanya menyelidik "Ya udah,ayo mumpung dapet brownies nih,besok kita buat kue juga biar bisa kasih ke Feska" ucap Ana menyudahi
Mengikuti langkah Ana dengan tak ikhlas Vana baru ingat jika ia belum membalas chat Zean "Mampus,lupa lagi" runtuk nya lalu duduk di kursi meja makan menunggu Ana yang sedang memotong kue
"Dia kaga marah kan kalo pesan nya cuma di baca doang?" tanya nya pada diri sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
DEZEPI
Teen FictionEpilog tanpa Prolog Monolog tanpa Dialog "Kita berakhir tanpa memulai kisah ini" -Devana Greysavani "Belum waktunya,tunggu waktu itu tepat" -Zean Rajenvir *** Virtual nya asik,Real Life nya asing? Setelah confes ia tetap di cuekin? Itulah yang di a...