Happy reading guys
***
"Demi apa?" ucap Feska menatap Vana dengan tatapan tak percaya yang hanya di balas anggukkan lesu oleh Vana
"Dia bilang belum waktunya buat kasih tau perasaan dia?what??ngakak sih gue" lanjut Feska lalu tertawa memukul pundak Vana dengan brutal
Perempuan itu berbalik menghadap pojok kelas,lalu tersenyum mengejek"Belom waktunya" seru Feska sedikit membesarkan volumenya
Vana melotot mendengar seruan Feska yang di iringi tawa kencang "Feska,diem deh lo jangan ngejek mulu" delik Vana
"Kasih saran kek biar bestie lo seneng bukan nya malah buat gue malu" lanjutnya menyembunyikan wajah di balik telapak tangannya
Igam menatap Feska yang menurutnya aneh "Apaan yang belom waktunya?" tanya Igam menimpali
"Itu tuh yang hts sama Vana" jawab Feska menatap geli Vana yang semakin menyembunyikan wajahnya
"SAMA ZEAN?" tanya Igam dengan heboh berdiri tegak dari duduknya
"Kalian pal in lop?" tanya Igam lagi menatap Zean dengan tatapan polos
Zean mengalihkan pandangannya,jujur ia sangat bimbang dengan perasaanya saat ini "Fall in love bego ngeja nya yang bener" sindir Vana yang masih setia menyembunyikan wajahnya
"CIE YANG LAGI BERBUNGA-BUNGA" ucap Feska menatap Vana dan Zean bergantian
Dengan kesal Vana membuka wajahnya lalu menatap Igam dan Feska dengan tatapan garang, tapi tak di pungkiri bahwa pipinya bersemu merah "DIEM GAK LO BERDUA" pekiknya lalu beranjak pergi keluar kelas demi menetralkan wajahnya yang panas entah karena apa
"Males ah gue" ucapnya kesal
"Cil mau kemana elah lo,pipi lo perah tuh" ejek Feska ikut menyusul langkah Vana
Zean langsung berdiri dari duduknya,saat ingin melangkah keluar kelas,Igam langsung menahan lengannya dan tersenyum jahil "Cie aa' Zean"
"Mau gue golok?" delik Zean
"Aduh atut akuhh" ucap Igam lalu ikut menyusul langkah Zean yang keluar kelas juga entah mau kemana yang penting Igam ikut jadi buntut nya Zean yang di bawa kemana mana
"Malu ga Van?" goda Feska menatap jahil Vana yang duduk di bangku taman lalu ia ikut duduk di tempat sisi kosong bangku itu
Vana memutar bola matanya malas "Ya iyalah aneh,gue kira lo marah eh ga sesuai ekspektasi gue,ternyata tadi lo nya malah seneng" delik Vana
Feska tertawa terbahak-bahak "Ngapain gue marah? itu hak lo Devana lo berhak itu perasaan lo gue ga ada hak apapun buat ngelarang ataupun marah,kita sahabat berarti saling mendukung satu sama lain gapapa lo confes ke dia dan di bilang belom waktunya,gue bakal ada di samping lo lebih dari waktu yang dia bilang malah gue akan selalu ada" ucap Feska bersungguh-sungguh menggenggam tangan Vana dengan ekspresi meyakinkan
"Aduh gue salting jadi pengen cium lo" ujar Vana malu malu
Perempuan itu langsung meringis seraya terkekeh saat mendapat pukulan pelan di bahu nya,Feska menatap Vana dengan tampang di buat buat sejijik mungkin
"Jangan mentang-mentang ga jadian sama Zean lo jadi berpikiran buat lesbi ya!" delik Feska melototi Vana
"Aman,walaupun gue lesbi juga selera nya bukan spek cewe kayak lo" ejek Vana
Feska menatap Vana tak percaya "Jadi,lo beneran mau lesbi?"
"Ya engga lah,masih waras ya gue" delik Vana
***
"Lo beneran ga mau seriusin hubungan sama Vana?" tanya Igam
Zean menghela nafasnya lalu lanjut memakan tempe goreng yang tersaji di meja kantin "Jawab anjirr malah di cuekin" kesal Igam lalu menyeruput jus jeruk miliknya
"Seriusin nikah maksud lo?" tanya Zean malas
"Belom waktunya,masih sekolah" lanjutnya
Igam menatap temannya itu dengan mulut terbuka "Mikirnya dah jauh bener,maksud gue pacaran anjirr"
"Ga boleh,dosa"
"Yakin mas?" gurau Igam mencolek dagu Zean dengan genit
Yang di geniti pun menatap Igam jijik "Belajar dulu yang bener,kalo udah lulus baru cari pendamping" ujar Zean lalu membuka handphonenya saat melihat notifikasi chat dari Vana terpampang di layar kuncinya
"Iya deh orang pinter ya gini" dengus Igam
Saat Zean sibuk mengetikkan sesuatu di layar handphone,Igam jadi penasaran siapa yang sedang berbalas pesan dengan temannya itu,dengan jahilnya ia mengintip nama kontak seseorang yang sedang berbalas pesan dengan Zean
Igam tertawa terbahak-bahak setelah mengetahui siapa seseorang itu "Belom waktunya,masih sekolah ya aa' Zean jangan baperan juga ingat" ejek Igam
"Siapa juga yang baperan" ucap Zean sinis
Igam memutar bola matanya malas "Biasanya kebanyakan orang tuh suka kemakan omongan sendiri" ucap Igam lalu bersiul
Saat Zean ingin menyanggah ucapan Igam,teman perempuan sekelasnya yang bernama Akisra memanggilnya dari pojok kantin seraya melambaikan tangan
"Tuh si caper dah manggil" ejek Igam menatap sinis teman perempuan sekelasnya itu yang sedang makan bersama circle cabe cabean
Zean mengalihkan pandangannya saat Igam menunjuk pada Akisra dengan pandangan tak suka "Gue ke sana dulu" pamit Zean
"IYA SANA SAMA SI WAFERR NTAR KALO GATEL TINGGAL INPO KE GUE" seru Igam saat Zean susah beranjak di iringi senyum manis menuju meja Akisra dan circle perempuan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
DEZEPI
Teen FictionEpilog tanpa Prolog Monolog tanpa Dialog "Kita berakhir tanpa memulai kisah ini" -Devana Greysavani "Belum waktunya,tunggu waktu itu tepat" -Zean Rajenvir *** Virtual nya asik,Real Life nya asing? Setelah confes ia tetap di cuekin? Itulah yang di a...