Happy reading guys
...
Siswa-siswi berhamburan menuju kelas masing-masing.Feska mengikuti langkah Vana menuju kelas, tiba-tiba saja Igam mensejajarkan tubuhnya di samping Feska.Gadis itu menoleh ke samping dengan alis mengerut aneh,sudah tak mempedulikan Vana yang berlari menuju UKS.
"Lu ada waktu malam ini?"
"Em...ada sih emang kenapa?" jawab Feska dengan jantung dag dig dug ser di ajak berbicara oleh idolanya itu
Igam menolehkan kepalanya saling berhadapan dengan Feska yang juga menatapnya sembari berjalan "Jalan yok,pdkt an"
"Yang bener aja lu" ucap Feska tak percaya atas apa yang barusan ia dengar
"Ooo....lu suka sama gua ya ngaku lu" tuding perempuan itu menatap mata Igam mencari kebohongan di sana
Igam mendelik "Dih,pdkt dulu sukanya ntar kalo udah niat"
Bugh
"Babiehh nye ni budak satuuu" setelah memukul lengan Igam sedikit keras,Feska langsung mempercepat langkahnya dengan raut wajah kesal
Igam meringis merasakan nyeri akibat pukulan maut itu "Mana ada konsep begituan suka nya ntar kalo udah niat,dasar biawak yaudah gua tunggu jam 8 ntar lokasi rumah gua kirim" ucap Feska sebelum benar-benar pergi
"Ada ya cewe begituan,baru ngajak jalan bareng aja gini apalagi ntar kalo pacaran yang ada gua jadi samsak tinju" cerocos Igam
Di lain tempat,Vana mengendap-endap mendekati jendela kaca UKS berniat mengintip apa yang di lakukan oleh si terompet malaikat maut itu kepada Zean.Di dalam sana Zean mengelus rambut Akisra dengan hati-hati,suasana hening karena ular bersanggul itu belum bangun dari pingsan tadi.
"Cepet bangun,pasti lupa sarapan ya gegara tadi aku pagi banget jemput kamu" ucap Zean yang masih bisa di dengar Vana lewat jendela yang terletak di belakang lelaki itu.Padahal perkataan yang di lontarkan Zean tak dapat di jawab oleh ular bersanggul yang masih nyaman menutup matanya.
"Udah sejauh apa nih hubungan mereka,sampe berangkat bareng tiap hari" lirih Vana memandang sendu tangan Zean yang sedang mengelus rambut Akisra dengan hati-hati
"Coba kamu ga pingsan pasti kita udah ngobrol di kelas" lagi dan lagi Zean melontarkan kata-kata jahannam nya
Dengan sendu Vana berniat pergi tapi urung akibat suara Igam yang mengagetkannya "Eh Vana ku ngapain di luar?" tanya Igam seperti sengaja bersuara keras
Di dalam sana Zean langsung menegang,jangan bilang kalo Vana salah paham atas apa yang aku lakuin ucapnya dalam hati.Beranjak dari duduknya melangkah menuju pintu untuk menemui Igam dan Vana di luar sana
"Gua tadi mau ambil obat sakit perut tapi ga jadi" jawab Vana setelah berpikir keras memberikan alasan yang masuk akal
Menatap curiga, Igam mengendus-endus udara sekitarnya "Gau mencium ada percikan api kekecewaan nih"
"Sih kecewa apaan,udah sana gua mau nemuin taehyung yang udah nunggu di kelas" jawab Vana mencoba menyingkirkan Igam dari hadapannya
"Vana"
Mendengar namanya di panggil,lantas perempuan itu menoleh ke belakang tapi hanya sekilas.Zean melangkah mendekat saat mendapati respon seperti itu
"Aduh gua rasa bakal ada drama,gua mau cabut aja kalo gitu" ujar Igam berbalik pergi.Sebenarnya setelah berbicara dengan Feska,lelaki itu ingin menyusul Zean di UKS berniat mengajak pergi meninggalkan si terompet malaikat Israfil itu tapi malah urung saat mendapati Vana dari kejauhan sedang diam-diam mengintip lewat jendela UKS lantas menghampiri perempuan itu.
Menghela nafas kasar setelah kepergian Igam menyisakan ia dan Zean,dengan berani ia menatap kedua bola mata lelaki itu seraya bertanya "Kenapa? ada perlu sama gua?" tanyanya menekan rasa sakitnya
"Aku kamu" koreksi Zean
"Terserah"
"Maaf,aku bantu Akisra karena refleks doang ga ada niatan suka atau apapun,ini murni karena hari nurani aku kasihan sama dia yang tiba-tiba pingsan" jelas Zean
Dengan dagu di angkat seolah berani menjawab,Vana terkekeh kecil "Terus hubungannya sama aku apa Zean? lagian aku ga peduli kok"
"Bohong, jelas-jelas aku lihat tatapan kecewa dari mata kamu"
Mendorong dada Zean dengan telunjuknya dengan kesal ia menjawab "Terus peduli kamu apa? aku ga peduli kamu mau ngapain sama Akisra, lagian kita cuma sebatas teman virtual kan? lagian si terompet juga alay mau pingsan aja pake teriak buat telinga orang hampir tuli aja"
"Ga ada yang bilang gitu" sanggah Zean
"Kita itu teman nyata Van,kamu juga jangan gitu sama Akisra dia itu juga teman kamu harusnya kamu peduli sama dia rawat dia bukan malah kaya begini" lanjut lelaki itu mencoba menggenggam tangan Vana tapi langsung di tepis kasar oleh perempuan di hadapannya
Dengan mata memerah Vana mendorong pundak Zean dengan brutal hingga lelaki itu mundur kebelakang terpojok dinding.Berhenti mendorong lantas Vana sedikit memundurkan langkahnya "Yang ada ular itu seneng denger ucapan kamu,kamu cuma manis sekejab aja ya kalo di kondisi kaya gini kamu masih tetep belain Akisra si terompet malaikat Israfil itu"
"VAN" bentak Zean
"APA? TERIAK AJA" balas Vana dengan nafas memburu
Teriakan Akisra terdengar memanggil nama Zean,mendengar namanya di panggil lelaki itu langsung berlari masuk ke dalam UKS dengan mata memerah meninggalkan Vana yang sedari tadi menahan air matanya
Vana sekilas melihat Akisra yang di peluk Zean mencoba menenangkan dengan elusan di kepalanya,ia kecewa dengan hati baperan nya ini kenapa harus menaruh hati pada lelaki itu
Akisra diam diam tersenyum sinis di dalam pelukan Zean,Ia menyaksikan keduanya bertengkar akibat dirinya.Di dalam hati perempuan itu sedang merasa di atas awan
...
Hi semuaaa,kurang panjang ngga part nya?
Jangan lupa kasih vote dan komen yaaa!
Mau lanjut berantemnya atau gimana nih.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEZEPI
أدب المراهقينEpilog tanpa Prolog Monolog tanpa Dialog "Kita berakhir tanpa memulai kisah ini" -Devana Greysavani "Belum waktunya,tunggu waktu itu tepat" -Zean Rajenvir *** Virtual nya asik,Real Life nya asing? Setelah confes ia tetap di cuekin? Itulah yang di a...