Pingsan

22 7 2
                                    

Happy reading guys

Jangan lupa vote and komen!

...

Sinar matahari pagi yang menyambut hari senin indah ini,para siswa-siswi bergegas baris di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera.Ada bermacam-macam ekspresi raut muka mereka masing-masing terutama raut terpaksa yang banyak di berikan oleh mereka untuk mengikuti kegiatan upacara ini.

"Aku mau baris di samping Zean" rengek Akisra pada salah satu teman sekelasnya yang kebetulan bersebelahan baris di samping Zean

Igam memandang Akisra geli "Ga usah gitu anjir,temen gua bisa risih sama kehadiran lu" ucapnya yang kebetulan posisinya berbaris di belakang Zean

Vana mendengus "Idola lu ngomel tuh pagi-pagi buta gini" tunjukkan dengan dagu ke arah dimana Igam berada

"Pasti Igam kesel sama si terompet malaikat Israfil itu" jawab Feska kasihan melihat Igam yang tertekan baris di belakang Zean

Lagi dan lagi Akisra kembali berulah tak tau tempat "Ya udah sini,gua pindah aja" ujar perempuan teman satu kelasnya yang baris di samping Zean

"Makasih banyakk ya" seru Akisra langsung mengambil tempat itu lalu menggandeng lengan Zean dengan mesra,sontak Igam bergidik melihat Akisra yang mendusel-duselkan kepalanya dengan manja pada Zean

Zean yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam saja seolah menerima tapi juga tak peduli

"Gua mau pindah aja sumpah,geli banget gua baris di sini" ucap Igam ingin membalikkan badan lalu mundur kebelakang,tapi sayangnya urung ia lakukan saat protokol sudah lebih dahulu mulai membacakan tata upacara bendera

Menghela nafas kasar,Igam melotot horor saat Akisra tiba-tiba saja memeluk pinggang Zean tanpa tahu malu "Kenapa ga lu tendang sih anjing,kalo perlu buang aja si nenek lampir ini sialan ga tau malu banget di lihatin banyak orang" cerocos Igam

Vana dan Feska yang mendengar omelan badboy sekolah itu lantas terkikik geli "Woy,lu aja yang nendang si terompet kalo bisa lu lempar kek bola kaya yang pernah lu lakuin waktu tanding basket hahaha" ucap Feska pelan seperti berbisik tapi masih bisa di dengar teman-teman sekelasnya

Bukannya menikmati upacara di pagi hari,mereka malah rusuh perihal Akisra yang sok manja itu "Ih apa sih kamu Feska,dari pada lempar aku mending Igam lempar Vana aja kan dia orang stres" sembur Akisra menolehkan kepalanya kebelakang menatap sepasang sahabat itu dengan sinis

"Apasih terompet,gua dari tadi diem aja deh perasaan" bela Vana dengan wajah sewotnya

"Lu yang gua lempar,bisa ga sih lu diem kaga usah gelendotan kaya monyet ke temen gua" ujar Igam lantas melepaskan kaitan lengan Zean dan Akisra,Zean bernapas lega saat kaitan itu terlepas

Menoleh sekilas lalu menghadap ke depan kembali ia lantas berkata "Diem,ini upacara" ucap Zean singkat

Akisra yang saat itu ingin membalas perkataan mereka langsung kicep ketika Zean menginterupsi untuk diam

"Aku sayang kamu" bisik Akisra tapi sengaja seperti tak berbisik karena volume suara terompet itu tak bisa turun

Vana menatap cemburu melihat kedekatan Zean dan Akisra "Untung hati gua tahan retak anti virus terompet jadi Alhamdulillah aman deh" bisiknya pada Feska

Mendengar bisikan itu Feska kembali berseru "Minimal ga nyakitin perasaan orang lah" celetuk nya membuat Zean langsung membalikkan badan kebelakang

Vana langsung mengalihkan pandangannya kepada pembina upacara yang sedang ceramah,ia tak ingin menatap wajah Zean yang seakan berbicara 'aku ga gituin kamu' ia ingin sekali membalas perkataan itu seperti 'diem lu bajingan' tapi ia tahan karena takut menyakiti hati lelaki itu

"ZEAN ZEAN AKU MAU PINGSAN" teriakan maut itu lagi lagi terdengar dengan nada dramatis nya

Zean bingung harus melakukan apa,dia kepalang malu di lihat banyak orang apalagi pembina upacara yang langsung bertanya lewat mic "Ada apa itu? kenapa berisik sekali"

Tubuh Akisra tiba-tiba saja tanpa di minta langsung ambruk ke belakang,Igam langsung menghindar tanpa berinisiatif menyambutnya "Alhamdulillah ga kena" syukur Igam

Feska,Vana dan teman-temannya langsung panik ingin membopong tubuh Akisra ke UKS pun urung saat Zean tiba-tiba mengangkat tubuh Akisra dengan sigap berlari tanpa mengatakan apapun kepada teman-temannya

Para anggota PMR yang tadinya berlari membawa tandu pun terhenti saat Zean berlari melewati mereka, bisik-bisik pun terdengar membicarakan Akisra yang lebay itu.Vana dan Feska mendengus "Drama banget sih bangsat" umpat Vana

Menepuk pundak sahabatnya seraya berkata "Gapapa bestie,tinggal blokir lagi apa susahnya" ucap Feska

"Pala lu blokir-blokir,ogah lagi gua ntar malah goyah kaya waktu itu" sebal Vana

Igam yang sedikit mendengar kata blokir-blokir itupun menoleh kebelakang "Iya blokir aja tuh,gua setuju pasti dia panik lagi"

"Lu nya aja yang sok-sokan goyah,pengen banget gua pites ni kepala lu" delik Feska

"Heh,gua tu ga tegaan ya orangnya" bela Vana

Igam pura-pura ingin mual mendengarnya "Najis,kalo lu ga tegaan ngapain ga lu tolong tu nenek lampir pas pingsan"

"Kalo itu mah beda kampret" ujar Vana sedikit berseru menendang bokong Igam dari belakang

...

Hai semuaaaa! Semangat sekolah nyaaa

Up lagi niehhhhh jangan lupa vote and komen yaaaaaa sayang sayangkuhhh

DEZEPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang