Happy reading guys
....
Terangnya bulan dan bintang-bintang di langit menjadi teman Vana malam ini,hawa dingin menusuk lengannya yang tak tertutup karena batas panjang baju bagian tangannya tak tertutupi kain.Menghembuskan nafasnya kasar Vana berbalik masuk meninggalkan balkon kamarnya,perempuan itu duduk di pinggiran kasur dengan tatapan kosong menyorot ke depan berhadapan langsung dengan cermin
"Gini amat nasib cinta bertepuk sebelah tangan,ternyata sesakit ini cuy" ucapnya lalu menepuk tepuk pipinya sedikit keras berharap sadar akan tingkah nya yang seolah-olah manusia paling tersakiti di dunia ini
sayangku,lu udah lihat belum info
ig sekolah?Belum,info apaan
Ga usah pake tanya
Langsung cuss buka ig sekarang
Gua udah tag lu di komentar postingannyaIya bentar
Sontak saja mata perempuan itu melebar terkejut melihat layar ponselnya menampilkan postingan berisi foto Zean dan Akisra yang seperti sedang berciuman dari jauh "Pantek lu Zean bajingan,musnah aja lu bajingan'" umpat Vana berteriak nyaring seakan lupa bahwa ini sudah larut
Brakk
Pintu kamarnya di buka dengan kasar oleh Ana dan Rean yang berdiri di belakangnya "Kamu ngapain teriak-teriak malem-malem begini?! Mana pintu ngga di kunci,cepat bergegas tidur sekarang" omel Ana pada anak semata wayangnya itu
"Tidur sekarang udah larut jangan lupa kunci pintu balkon nya" tegur Rean yang di balas anggukan lesu oleh Vana
Setelah pintu kamarnya tertutup,kaki jenjangnya itu melangkah menuju pintu untuk segera menguncinya, perempuan itu berbalik lagi melangkah mendekat ke arah kasur lalu tanpa aba-aba ia menenggelamkan wajahnya pada bantal dan memekik tertahan setelahnya.
Setelah lega,Vana meraih handphonenya yang terletak tak jauh dari tempatnya saat ini di atas kasur "Fiks kita bukan siapa-siapa mulai sekarang,dengan teganya lu maruk ngembat dua cewe sekaligus tanpa mikirin perasaan masing-masing dasar egois lu bangsat" maki Vana
Handphonenya berdering menampilkan tanda panggilan atas nama Feska di layarnya,tanpa babibu ia langsung mengangkat panggilan tersebut
Gimana udah sakit belum hatinya?
Diem ya lu jangan buat keimanan gua goyah
kalau goyah udah gua santet kedua manusia ituFeska tertawa keras di seberang sana
Makanya jauhin,susah amat sih kalau di bilangin
Iya Mak iyaaa
Hahaha btw itu kayanya ga ciuman deh
Kan ga kelihatan banget,kayanya
ga sampe sentuhanBodo amat mau mereka buat anak pun gua ga peduli ya bangke
Heleh aslinya juga lu panas kan hahaha
Karena kesal Vana langsung mengakhiri panggilan tersebut secara sepihak "Gini amat punya bestie kampret,pantes aja jadi pasangannya Igam" ucap Vana
....
Terik matahari siang ini begitu terpancar membuat Vana yang saat ini di hadapkan dengan seorang Zean pun hatinya ikut terasa terbakar seperti kulitnya,perempuan itu mengalihkan pandangannya enggan menatap seorang lelaki yang menghampirinya
"Van jangan salah paham ya soal postingan kemarin,sumpah aku ga ngelakuin hal-hal kaya gitu" ucap Zean berusaha memberi pengertian
Berdecak malas,Vana menatap bola mata lawan bicaranya itu dengan tegas "Terus apa pedulinya gua? mau kalian ngelakuin hal yang ga senonoh lainnya juga gua ga akan peduli"
"Aku bilang aku ga pernah ya lakuin hal itu sama Akisra,dan ga akan pernah" sangkal Zean
"Ya terus gua harus apa? nangis syukur gitu? ogah banget emang kita ada hubungan apa? ga ada kan" balas Vana
Zean menggeleng pelan lalu berusaha menggapai tangan Vana namun langsung di tepis begitu saja "Ga usah sentuh gua bisa? lu kira kalo lu berbuat kaya gitu bakal buat gua luluh? bisa-bisanya dulu gua suka sama cowo spek opet kaya lu"
"Kamu ga boleh nyesel suka sama aku, walaupun kita ga ada hubungan selain teman apa salahnya kalau aku jelasin biar pertemanan kita ga ada kesalahpahaman" terang Zean
"Ya justru kita ga ada hubungan itulah yang harusnya lu sadarin sedari awal,jadi plis ga usah ganggu gua lagi bisa?" tekan Vana menatap bola mata lawan bicaranya dengan dingin
"Oiya,berita kalian pacaran itu bener ya?" Lanjutnya
Zean terdiam enggan menjawab berusaha mengalihkan pembicaraan "Pulang ya,aku anter"
Mendengus malas,Vana menarik sudut bibirnya tanda mengejek pada seorang perempuan yang berdiri tak jauh dari ia dan Zean saat ini, perempuan itu ikut berpanas-panasan sepertinya
Vana menggeleng tak habis pikir "Oh berarti jawabannya iya,okey selamat ya buat kalian,btw gua bisa pulang sendiri kasian siluman nenek lampir itu udah nunggu lu dari lama,sana ambilin payung buat mba pacarnya ntar merkurinya kelihatan jelas merah-merah,soalnya kasian juga tadi pagi ngejek cewe kelas sebelah yang pake merkuri ehh taunya yang ngejek juga pake merkuri upsss...." sarkas Vana setelahnya melangkah pergi meninggalkan Zean yang hanya bisa terdiam tak berkutik
"Oiya dia juga ular loh" teriak Vana sebelum benar-benar pergi keluar gerbang sekolah
....
Haloo semuaaa maaf yaa jarang up
Btw gimana nih kesannya sama part ini? Kurang ngena belum kata-kata mutiara nya Vana untuk Zean?
Part ini kurang panjang atau kepanjangan?
Okeyyy terimakasih karena udah berkenan membaca jangan lupa vote and komen yaaa
Papayyyyy😋😋😋

KAMU SEDANG MEMBACA
DEZEPI
Teen FictionEpilog tanpa Prolog Monolog tanpa Dialog "Kita berakhir tanpa memulai kisah ini" -Devana Greysavani "Belum waktunya,tunggu waktu itu tepat" -Zean Rajenvir *** Virtual nya asik,Real Life nya asing? Setelah confes ia tetap di cuekin? Itulah yang di a...