Bab 9📍

375 34 0
                                    

Kasii vote dong,gratis juga.

Pojok kiri paling bawahh.

.
.
.
.
.

Keduanya berjalan ke arah kasir untuk membayar semua belanjaan yang mereka beli.Ya kali mau kabur.

Selesai dengan membayar kini Azzam dan Aqila berjalan keluar dari supermarket.

Di pertengahan langkahnya Aqila melihat seseorang yang pernah bertemu dengan nya tempo lalu di pesantren.Ia memicingkan mata bulatnya untuk memastikan jika ia tak salah orang.

"Mbak Putriii"teriak Aqila dengan melambaikan tangan heboh.Azzam yang mendengar nama yang di teriaki Aqila pun dibuat kaget.

Ia menelusuri arah pandang Aqila,ya benar saja ada Putri yang ternyata sudah berjalan ke arah mereka.

"Jangan teriak teriak sayang,di liatin banyak orang tuh"bisik Azzam di telinga Aqila yang membuat Aqila mengedarkan pandangannya ke sekitar.Yap benar yang di katakan Azzam,tidak sedikit orang yang menatapnya heran.

Aqila mengedikkan bahunya,ia tak terlalu peduli apa yang di katakan Azzam.

"Assalamualaikum mbak"Aqila mengucapkan salam kepada Putri dengan antusias.

"Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh"jawab Putri dengan senyum tipis dibalik cadar miliknya.

"Mbak gimana kabarnya?,lama banget ga ketemu mbak"tanya Aqila dengan terkekeh pelan.

"Alhamdulillah mbak baik,kalo kalian berdua? gimana kabarnya?"tanya Putri kembali.

"Alhamdulillah kita berdua juga baik mbak"jawab Aqila masih dengan antusiasnya.

"Oh ya kebetulan ketemu disini,bentar ya,tunggu aku dulu"pamit Putri segera berlari meninggalkan mereka dengan tergesa gesa.

"Kok diem aja siii?"Aqila menyenggol lengan Azzam dengan siku kanannya.

"Lah emang aku harus ngapain?"tanya Azzam seraya menunduk menatap Aqila yang berada di samping kirinya.

"Ya--"

Ucapan Aqila terpotong saat matanya melihat Putri yang berjalan dan sedikit berlari ke arah mereka.

Putri mengatur napasnya saat sudah sampai di depan Aqila dan Azzam.Ia segera menyerahkan buku undangan berwarna biru setelah napasnya kembali teratur.

"Ini?? MBAK MAU NIKAHH!?"tanya Aqila sedikit berteriak karena kaget melihat nama Putri yang tercetak jelas di depan buku undangan.

"Hehe iya, mbak mau nikah besok lusa,kalian dateng ya"ucap Putri yang membuat Azzam tersedak ludahnya sendiri.

Uhuk huk

"Mbak mau nikah?"tanya Azzam pada Putri.

"Cih,kamu jangan pura pura deh Zam, orang kamu juga ada di sana pas mbak mau di khitbah" jawab Putri dengan kedua tangan yang ia lipat di dada.

Flashback on...

"Zamm,kamu nanti bisa ke rumah ku ga abis Isya' ?"

"Ngapain?"

"Ada sesuatu,bisa kan?"

"Hmm,Insyaallah bisa"

Malam itu,setelah melaksanakan shalat isya',Azzam segera bergegas menuju rumah Putri yang tak jauh dari rumahnya.

Karena Putri yang sudah menghubungi nya sedari tadi membuat Azzam sangat penasaran dengan apa yang terjadi sampai-sampai iya di suruh untuk ke rumah Putri.

Cinta Halal Dari Gus Azzam || Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang