Bab 10📍

392 31 0
                                    

Kasiii vote!!!! gratisss loh
Follow ig saya @minthull_sajhaa dan akun wattpad ini
Makasih yang udah mau follow

Happy reading rek.

.
.
.
.
.

"Ish susah amat sihh"kesal Aqila saat tangan nya tak dapat meletakkan beberapa Mie Instan di rak bagian paling atas.

"Zammm bantuin kek,jangan duduk doang"rengek Aqila yang melihat Azzam tengah asik bermain dengan benda pipihnya.

Azzam memutar bola mata malas sembari meletakkan ponsel nya di meja. Beranjak dari kursinya dan menghampiri Aqila yang matanya tengah berkaca kaca.

"Makanya tinggi"cecar Azzam seraya tangannya ia letakkan di pinggang Aqila. Mengangkat tubuh kecil Aqila sangatlah mudah bagi Azzam.

Aqila mencibik kesal,segera ia letakkan Mie Instan di rak paling atas,mulutnya tak luput dari kegiatan ngedumel.

"HUH?! Siapa suruh rak nya 3 tingkat,udah ngerti gue cebol, mana sampek tangan gue"cerocos Aqila dengan kedua tangan yang di lipat di depan dada.

"Salahin tukang nya sana"ucap Azzam kembali mendaratkan bokongnya di kursi seperti semula.

"Silihin tiking nyi sini nyenyenye"dumel Aqila pelan,walaupun masih bisa di dengar oleh Azzam,ia tak peduli dengan itu.

Mendengar gumam an Aqila membuat Azzam tersenyum dan menggelengkan kepala, pandanganya masih tak lepas dari ponsel yang ia genggam,tangannya itu terus menari di layar ponsel miliknya.

Secepat kilat Aqila merapikan belanjaan nya sesuai tempat. Tangan kirinya berkacang pinggang dan yang kanannya  sedang berada di dagu, ia sedang berfikir tentang makanan apa yang akan mereka santap malam ini.

Aqila menjentikkan jari jempol dan tengahnya, ia sudah menemukan makanan apa yang akan ia masak.

Kaki Aqila melangkah beberapa dan berhenti tepat di depan kulkas. Membuka pintu kulkas secara perlahan namun pasti. Tangannya terulur mengambil beberapa bahan masakan di dalam kulkas.

Ia segera mengambil perlengkapan masaknya. Dengan segera ia bergelut dengan bahan masakannya.

Di tengah sibuknya menumis. Tangan kekar tiba tiba melingkar sempurna di perutnya. Kepalanya menoleh ke kanan, yap ia mendapati Azzam yang tengah memeluknya dari belakang, dagu Azzam ia sandarkan pada bahu kanan Aqila.

"M-minggir dulu deh Zam, susah tau masak sambil di peluk" gugup Aqila karena perilaku Azzam yang membuat degup jantungnya tak karuan.

"Hmm pengen gini ajaa" ujar Azzam lembut dengan suara khas miliknya.

Aqila dibuat merinding karena mendengar suara Azzam, ditambah hembusan napas Azzam yang menerpa kulitnya.

Azzam dibuat nyaman karena farfum dari rambut dan tubuh Aqila. Ia memiliki bau khas Cake Vanilla, siapa yang tak nyaman jika dekat dengannya?.

Aqila pun dengan segera menyelesaikan masakan nya, ia sudah tak tahan karna jantung nya dibuat berpacu lebih cepat oleh Azzam.

"Zam?" Aqila sedikit menoleh ke arah Azzam yang memejamkan matanya.

"Hm"

Hanya deheman yang Aqila terima,ia membuang napas kasar.

"Mau sampai kapan kayak gini?"

"Gatau"

"Ko gatau si?"

"Ya emang gatau"

"Aneh ih"

Cinta Halal Dari Gus Azzam || Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang