Bab 2📍

774 49 0
                                    

Hayo follow dulu sebelum lanjut
Baru ku revisi soalnya agak bingung alurnya gimana,kayak nggak nyambung aja gitu perasaan.

****

Kini tengah terlihat keluarga yang tengah duduk di ruang keluarga.

"Kamu mau kan zam?ibuk jodohin sama anak sahabat ibuk?"tanya sarah kepada putra semata wayang nya.

"Azzam mau mau saja buk,karena inikan juga pilihan abah sama ibuk,InsyaAllah ini yang terbaik buat azzam".

"Terima kasih ya zam,kamu sudah mau menerima perjodohan ini"ucap sarah sambil mengulum senyumnya.

Azaam hanya mengangguk menanggapinya.

"Kalo boleh tau,namanya siapa bah?"

"Oh iya abah lupa kasih tau,namanya Aqila Khalisha zam"

"Usianya berapa bah?"

"Kamu 2 tahun lebih tua darinya,Usia aqila sekarang 17 tahun,jadi 2 bulan lagi dia lulus SMA"

"Loh,dia bukan santriwati to bah?"

"Bukan,kamu keberatan to zam?"

"Ah tidak kok bah,azzam tidak akan keberatan,

"Lalu sekolah nya bagaimana bah?"

"Kan tinggal 2 bulan lagi zam,toh pernikahan kalian akan di laksanakan secara tertutup,cuma keluarga inti saja yang akan hadir"

"Oh begitu bah,ya sudah azzam mengikut saja"

"Pernikahan kalian akan di laksanakan minggu ini,kamu persiapkan diri kamu ya zam"

"InsyaAllah,azzam siap bah".

****

1 minggu kemudiann...

Suasana tak terlalu ramai di rumah kediaman Azzam Arrasya.Perasaan bercampur aduk memenuhi isi kepala serta hati Azzam.Hari ini,hari di saat ia akan resmi menjadi suami Aqila.

Lisannya tak berhenti berdoa meminta kelancaran serta berharap ini adalah jalan terbaik yang sudah di susun oleh Sang Pencipta.

Azzam duduk tegap di depan penghulu dan dua saksi pernikahan.Setelah penghulu membuka acara dengan doa doa,beliau menyerahkan kuasa akad kepada wali nikah Aqila,yakni ayah nya.Azzam menarik nafas panjang tatkala tangan kanan ayah Aqila terulur kepadanya.

Jantungnya berdegup kencang tak karuan merasakan suatu ketegangan yang luar biasa.

Saat ijab dan kabul terucap,dia akan mengemban tugas yang sangat berat,membimbing Aqila ke jalan-Nya.Menerima segala resiko terberat,yakni neraka apabila dia lalai dalam menuntun Aqila ke rahmat-Nya.

Aqila masih berada di dalam,setelah pengucapan ijab dan kabul selesai barulah ia akan menemui Azzam dan para tamu.

Perlahan Azzam menyambut uluran tangan ayah Aqila yang langsung melafalkan kalimah basmalah,istigfar sebanyak tiga kali,dan syahadat berikut doa tiada daya selain pertolongan Allah.

Setelah itu,ayah Aqila mengucap ijab.
"Ya,Muhammad Devanno Azzam Arrasya bin Ali Mustofa?"
"Na'am,"balas Azzam sembari menatap tangan nya dengan tangan ayah Aqila.

"Anakahtuka wa zawwaj-tuka makhtubakata Aqila Khalisha binti Damar Pangestu bi mahri mushaf Al-Qur'an wa alatil ibadah haalan".

Cinta Halal Dari Gus Azzam || Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang