4. I hate this...

3.5K 331 5
                                    

"Tuan zandrin, ini kamar anda"

.
.
.

Natan tengah duduk dipinggir kasur, ia memijat pelipisnya dengan kasar,
Pikiran nya benar-benar kacau hari ini, bagaimana tidak? Saat ini ia sudah berada disebuah kamar dimanssion itu, dan bahkan ia masih mengenakan jas dokternya. Ini terlalu mendadak!

Natan tidak diizinkan untuk pulang terlebih dahulu dan membereskan barang-barang nya.
Untung lah dirumahnya tidak ada dokumen atau barang penting yg tertinggal, karna semuanya dia letakan dirumah sakit.

Kamar yg diberikan juga sangat mewah dan besar, dengan segala fasilitas yg sangat memadai.
Jika orang biasa yg diberikan kamar seperti ini secara cuma-cuma, tentunya mereka tidak akan menolak kan? Tapi tidak. Natan benci kamar yg luas, ia juga tidak nyaman dengan adanya pelayan dan security yg selalu berada diluar kamar.

Meski Natan orang ternama, rumah nya terbilang sederhana, hanya ada satu kamar dan tidak memiliki lantai dua, ia juga tidak pernah memperkerjakan pelayan atau apapun itu, karna menurutnya, rumah adalah tempat privasi nya, tidak boleh ada orang lain selain dirinya dirumah.

Namun saat ini, Natan terjebak sebuah perjanjian yg mengharuskan nya untuk tinggal disini.
Kepala nya terasa seperti mau pecah karna memikirkan hal ini.

Kring!

Suara pesan terdengar dari handphone nya ,ia kemudian mengeceknya, terdapat pesan dari seseorang yg sangat ia butuhkan saat ini.

Xavier

'Natan? Kau dimana?, aku mampir kerumah mu dengan membawakan kue, tapi kulihat rumah mu kosong, pintu juga terkunci dari luar'
14:20

'Apa kau sedang bekerja?'
14:21

'ya bisa dibilang begitu, ngomong-ngomong, apa besok kau sibuk?'
14:23

'Aku ingin mengajakmu makan keluar sekaligus ada yg ingin kubicarakan'
14:23

'Boleh saja, karna anak-anak dikuliah sedang sibuk dengan skripsi nya jadi aku punya banyak waktu luang, bagaimana dengan di Mall?'
14:26

'Oke, jam 07:30 ketemuan ya'
14:27

'Okeh, terus ini kue yg kubawa gimana?'
14:27

'Bawa saja lagi, hehe'
14:27

'Hadeh, kamu ini'
14:28

'Hehe, sampai jumpa besok'
14:28

______________

.
.
.
.

Chat itu diakhiri dengan janji bertemu besok.

Natan tersenyum tipis, ia merasa bahwa satu-satu nya hal yg dapat mengobati pikirannya saat ini hanyalah sahabat terbaiknya.

Natan mematikan handphone nya, ia menatap kearah tas selempang coklat nya, ia menghela nafas kasar, pikiran nya kembali kacau.
Ia mencoba untuk menenangkan diri dengan mandi saja, ia berdiri dan mengecek kedalam sebuah lemari besar yg terletak dalam kamar itu.

Terdapat beberapa kemeja dan baju kaus berwarna putih dan coklat menggantung digantungan.
Serta terdapat beberapa celana panjang dan pakaian dalam yg terbungkus rapi didalam sebuah plastik rap, menandakan bahwa itu semua masih baru.

'Sepertinya ini semua memang sudah direncanakan oleh si bajingan itu'

Natan mengambil sebuah kaus lengan panjang berwarna coklat muda, serta celana panjang.
Ia melepas jas putihnya dan kemeja nya, berjalan menuju kamar mandi yg sudah tersedia didalam kamar itu.

Natan melihat bahwa kamar mandi itu sama luasnya dengan kamarnya, bethub nya sangat besar dan terdapat shower dengan warna emas.

Namun, Natan malah merasa sangat tidak nyaman dengan kamar mandi itu, ia merasa...takut?
Natan melihat kearah wastavel,sudah tersedia beberapa perlengkapan mandi, ada sabun,shampo,sikat gigi, bahkan farfum.

Natan tidak ingin berlama-lama didalam kamar mandi, ia segera mandi menggunakan shower.
Ia tidak mau berendam,karna menurutnya bethub itu terlalu besar.

Tubuhnya terbalut oleh busa sabun, tubuh Natan terbilang kecil untuk ukuran seorang Alpha,pinggang nya yg ramping serta kulit putih nya yg mulus, akan membuat siapa saja yg melihat nya, mengira bahwa ia adalah seorang omega.

Setelah selesai mandi.

Natan sudah mengenakan pakaian yg ia ambil dilemari tadi, rambut nya masih agak basah, dan saat ini rambunya turun, membuatnya terlihat sangat mirip dengan perempuan.

Natan menjatuhkan dirinya keatas kasur yg sangat empuk itu, ia melamun sembari menatap langit-langit.

Tok tok tok

Sebelum akhirnya ada suara ketukan pintu, Natan segera bangun dari kasurnya dan segera membuka pintu itu....

Ceklek

Suara pintu terbuka.
"Kau..."

_To be countinued_

My Mate | MLBB | Aamon Natan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang