Wait-wait sebelum mulai, author mau curhat soal kegalauan author sedikit.
Jadi, seperti yg terlihat, bahwa author telah menghapus book author yg satunya.Karna author mau fokus ke book ini, soalnya book ini lebih rame dari pada book yg pertama.
Tapi disini letak kegalauan author.
Author akan pindah kesebuah asrama, yg bisa dibilang asrama nya gak boleh bawa hp.
Jadi target author adalah namatin book ini sebelum author pindah.Nahh, masalah nya, author bingung, soalnya pembaca book ini juga gak banyak, dan author juga lagi dilanda masalah skripsi.
Jadi takut membebani diri dendiri aja sih, hehe.
Tapi author juga gak mau ngecewain yg udah setia baca book ini ;).Bukan nya author gak bersyukur ya, author malah happy banget karna ada yg mau baca book ini, tapi ya gitu... pembaca nya gak banyak... ini malah bikin author tekanan batin, karna bingung, mau nyelesain ni book tapi nanti gak banyak yg baca, mau promosi in di tik tok, tapi gak bisa ngedit vidio ;).
Jadi author minta saran atau apa gitu biar book ini rame, jadinya author kalau tekanan batin mikirin cerita paling enggak bisa memuaskan bagi semua.
Atau kalian yg promosiin buat author juga gpp sih hehe, plakk
'Tamparan biar sadar diri' ngarep banget ya;)___________________
Xavier menyandarkan tubuh nya di kursi, ia memijit kepala nya dengan sedikit kasar.
Setelah mendengarkan cerita Natan bahwa saat ini Natan terjebak dalam sebuah kontrak dengan Aamon paxley, sahabat mana yg tidak khawatir?.Xavier menatap nanar pada Natan, ia menepuk bahu Natan pelan, lalu mencoba berbicara dengan sahabatnya. "Natan ka-"
"Xavier, tolong rahasiakan ini dari semua orang, termasuk...Noland"
Natan dengan cepat memotong perkataan Xavier, seakan tau, apa yg Xavier akan ucapkan pada nya.Xavier yg mendengar nama Noland
Seakan mengerti dengan apa yg dimaksud oleh Natan.
Xavier dan Natan hanya diam dalam keheningan, bahkan ketika pesanan mereka sudah datang.Tidak tahan dengan suasana yg terasa hening dan canggung, akhirnya Natan mencoba membuka topik obrolan.
"Ngomong-ngomong, bagaimana kabar tunangan mu?, apakah kalian akur?"Xavier yg sedang meminum jus nya, tersedak saat mendengar pertanyaan Natan, ya... wajar sih Natan menanyakan hal itu, karna sebenarnya Xavier sendiri sudah bertunangan selama 7 bulan lebih, tapi masih tidak ada tanda untuk melangsungkan acara pernikahan.
Xavier memutar mata nya malas, jujur saja,ia sangat malas membahas soal tunangan nya, biasanya ia akan mengalihkan topik jika ada yg bertanya soal pertunangan nya, tapi kali ini yg bertanya adalah Natan.
Apa sih yg enggak buat Natan."Lelaki brengsek itu bahkan hanya peduli pada pekerjaan nya, aku sangat bersyukur bahwa saat ini ia sedang berada diluar kota"
Ucap Xavier dengan nada sarkas nya.Natan terkekeh mendengar Xavier, dengan iseng, mencoba menggoda Xavier.
"Jangan gitu, nanti malah cinta mati lagi sama si Fredrin"Yap, nama tunangan Xavier adalah Fredrin, dia adalah seorang Alpha dominant dan penerus dari perusahaan besar vance.
Perusahaan vance adalah perusahaan terbesar kedua dimoniyan empire setelah perusahaan paxley.Xavier langsung saja memasang ekspresi jijik, "amit-amit aku suka sama yg modelan kek gitu, aku udah pastiin bahwa setelah menikah dengan nya 3 bulan, kami akan bercerai" ucap Xavier.
Jadi sebenarnya, pertunangan yg saat ini dijalani oleh Xavier bukan didasari oleh rasa cinta, namun sebuah perjanjian, untuk menutupi isu yg beredar bahwa penerus perusahaan vance adalah seorang yg suka main cewe dan seorang pemabuk.
Sehingga untuk menutupi semua isu itu, Fredrin dinikah kan dengan Xavier, karna Xavier dianggap cocok untuk mengurus Fredrin, apalagi Xavier adalah seorang Delta yg masih lajang, memiliki paras yg tidak kalah menawan, bahkan ia seorang yg mandiri dan cerdas.Namun ya... Xavier sebenarnya juga tidak ingin melakukan pertunangan itu, namun,setelah beberapa paksaan dan beberapa sogokan, akhirnya Xavier menerima pertunangan itu.
Ada hal yg sebenarnya tidak dapat diungkapkan oleh Xavier, dilubuk hatinya yg terdalam, sebenarnya ia mencintai orang didepan nya ini... lelaki Alpha yg sangat dihormati oleh orang-orang.
Ya, siapa lagi kalau bukan Natan.Xavier sudah menyukai Natan sejak mereka masih bersekolah, namun... sayangnya ia tak dapat menyatakan perasaan nya pada Natan, dia terlalu takut bahwa Natan akan menolak nya dan malah menjauhi nya.
kembali ke Natan dan Xavier.
Saat ini mereka sudah selesai makan, mereka memutuskan untuk berkeliling mall sembari mencari sesuatu yg dapat dibeli.
Tidak terasa, hari sudah sore, jam menunjukan pukul 15:40.
"Hari ini sangat menyenangkan Xavier, kuharap kita bisa lebih sering jalan-jalan berdua seperti ini lagi" ucap Natan sembari memberikan senyum manisnya kepada Xavier.
Xavier yg melihat itu tersenyum tipis, lalu mengelus surai putih Natan, "ya, aku juga berharap begitu" ucap Xavier yg masih mengelus lembut sang surai putih.
Natan yg dielus oleh Xavier sama sekali tidak merasa risih, ia malah merasa nyaman saat merasakan elusan lembut dari Xavier..
.
.Xavier dan Natan tengah berada dimobil, Xavier memutuskan untuk mengantar Natan, karna sebelumnya Natan pergi ke mall dengan menggunakan taxi.
Xavier hanya mengantar Natan hingga halte bus, bukan karna gak mau nganter sampe rumah, tapi emang Natan nya maksa buat diantar sampai halte bus aja, bisa gawat jika Aamon melihat Xavier mengantar nya sampai ke manssion.
Sebelum turun dari mobil, Xavier memberikan sebuah kotak yg dibeli oleh Xavier dimall, Natan sama sekali tidak tau isi dari kota itu, namun ia menerimanya dengan senang hati.
"Terima kasih Xavier" ucap Natan dengan senyum riang terukir diwajah nya.
Sungguh hari yg menyenangkan, namun...semua kesenangan itu akan hilang,ketika Natan tau, apa yg sudah menunggunya dimanssion.
_To be continued_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate | MLBB | Aamon Natan [END]
Fiksi PenggemarNatan, siapa yg tidak kenal dengan Natan? Seorang Dokter yg sangat dihormati oleh semua orang. Karir nya didunia kesehatan sudah tidak perlu diragukan lagi. Natan adalah orang yg pesimis,berfikir logis,dan memiliki sikap yg mudah akrab dengan siapa...