10. i miss you

3.2K 266 2
                                    

Pagi yg cerah disebuah kota.
Tidak, kota ini bukan kota moniyan, gedung pencakar langit, mobil yg bisa melayang, dan iklan hologram, adalah pemandangan biasa dikota ini.

Eruditio.
Kota yg terkenal akan kemajuan nya, bahkan kota ini lebih maju dari pada moniyan, eruditio juga dikenal sebagai kota para ilmuan, banyak sekali ilmuan hebat yg tinggal dikota ini.

.
.
.

Natan tengah duduk disalah satu kursi kereta, ia menyandarkan kepalanya kejendela dengan tanganya sebagai tumpuan.
Senyum yg indah terukir diwajah nya, ia terlihat sangat senang pagi itu.

"Aku tidak sabar akan bertemu dengan dia, kau juga kan, Xavier"

Pria bersurai biru itu tengah memainkan handphone nya, ia melirik kearah Natan dan tersenyum tipis. "Tidak, aku hanya menemani mu agar kau tidak diculik oleh wartawan gila" ucap Xavier dengan kekehan kecil.

Natan menatap tidak suka pada Xavier, ingin sekali mulut nya membalas ucapan sarkas Xavier, tapi belum sempat berkata apa-apa, speaker dikereta mengeluarkan pemberitahuan bahwa mereka sebentar lagi akan tiba distasiun.

Manik biru milik Natan langsung berbinar-binar, ia terlihat sangat semangat, Natan kembali menatap jendela, mata nya makin berbinar-binar saat melihat pemandangan kota yg begitu indah, kota Eruditio.

Xavier diam-diam memfoto Natan yg tengah memandangi pemandangan, Xavier merasa gemas dengan tingkah sahabatnya yg sangat lucu dan imut itu, namun disisi lain, ia punya niat jahil dengan foto Natan yg ia ambil.

Saat ini, Natan dan Xavier pergi liburan kekota Eruditio, kota tempat kelahiran Natan.
Awalnya Natan ingin pergi sendiri, namun pada akhirnya ia malah mengajak Xavier untuk menemani nya.

Lalu bagaimana dengan pekerjaan mereka? Well, Natan sudah meminta Faramis untuk menggantikan nya, meski awalnya ada sedikit penolakan dari Aamon, tapi pada akhirnya ia berhasil meyakinkan sang enigma bahwa Faramis memiliki kemampuan yg setara dengan Natan.

Sementara Xavier, sebagai dosen yg sudah mendekati akhir semester, para mahasiswa diuniversitas nya sedang disibukan dengan tugas dan persiapan skripsi, serta beberapa dari mereka masih melasanakan magang.
Hal ini membuat beberapa dosen menjadi lebih santai, termasuk Xavier. apalagi sebentar lagi adalah hari natal, jadi nya, Xavier bisa mengambil cuti dengan mudah.

.
.
.

Seorang pria bersurai blonde, dengan mata berwarna ungu tua, terlihat sedang duduk disalah satu bangku distasiun kereta, senyuman terukir diwajahnya saat melihat kedatangan kereta yg akan berhenti distasiun itu.

Kring

Pemberitahuan kereta sampai telah berbunyi, pintu kereta terbuka dan banyak sekali orang yg keluar dari gerbong kereta itu.
Begitu juga dengan Xavier dan Natan.

"Kakak!" Ucap sang surai putih yg langsung memeluk pria bersurai blonde dan mata ungu itu.

Pria itu juga membalas pelukan dari Natan, pelukan mereka sangat erat dan hangat.
Xavier yg menyaksikan itu, hanya tersenyum melihat sahabatnya.

Pelukan itu akhirnya terlepas, terlihat keduanya yg saling menatap dan tersenyum, Xavier mendekati mereka berdua, dan mengatakan.
"Senang bertemu dengan mu lagi, Noland" .

pria bersurai blonde itu bernama Noland dia memiliki status sebagai seorang Alpha dominant, dia adalah kakak tiri dari Natan, meski mereka bukan saudara kandung, namun kedekatan mereka sebagai saudara tidak perlu diragukan lagi, Noland sangat menyayangi Natan, begitu juga Natan yg sangat menyayangi Noland.

"Senang bertemu dengan mu lagi Xavier" ucap Noland sembari memberikan senyum ramah nya.

Bagaimana Xavier bisa kenal dengan Noland? Dan kenapa Noland seakan sudah mengenal Xavier? Jawaban nya simpel, karna dulunya saat masih sekolah, Xavier pernah melakukan pertukaran pelajar, hal ini membuatnya harus sekolah di eruditio, dan dari situlah ia mulai dekat dengan Natan, dan Natan sering mengajak Xavier kerumah nya, yg tentu saja hal ini membuat Xavier menjadi mengenal Noland.

Okeh kembali ke mereka bertiga.

.
.
.

Saat ini, Natan,Xavier, dan Noland tengah berada disebuah rumah, rumah itu tidak terlalu besar, tapi memiliki desain yg modern.

Xavier sedang merapikan beberapa barang milik nya, sementara Natan dan Noland sedang memasang beberapa hiasan dipohon natal.

Natan dan Noland selalu menghias pohon natal bersama, namun tahun lalu, baik Natan maupun Noland mereka sangat sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing, membuat keduanya tidak dapat bertemu, apalagi menghias pohon natal bersama.
Namun tahun ini, mereka dapat berkumpul bersama kembali, merasakan kehangatan dari perapian yg sama, dan menyaksikan indah nya gemerlap hiasan dipohon natal, adalah kebahagian yg tidak bisa digantikan dengan apapun.

.
.
.

"Aku...takut sekaligus bahagia"

_To Be Continued_

My Mate | MLBB | Aamon Natan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang