.
.
."Kau pelayan tuan Aamon?"
Tanya Natan pada orang didepannya."Ya tuan...saya pelayan yg diminta oleh tuan Aamon. Saya diminta untuk bertanya apakah tuan ingin makan malam bersama atau ingin saya antarkan saja makanan nya kekamar"
Natan terdiam sejenak, Makan bersama? Omong kosong macam apa itu.
"Ah... tidak perlu repot-repot, saya tidak ingin makan malam"
Pelayan itu hanya mengangguk, ia pamit pada Natan dan segera pergi dari sana.
Natan kembali menutup pintu kamar nya, ia melihat jam yg ada dikamar itu.Jam menunjukan
Pukul 19:40Natan merasa bahwa waktu berjalan sangat cepat, ia memutuskan untuk langsung tidur saja, karna tak ada yg bisa ia lakukan.
Pagi hari.
Pukul 06:20Natan baru saja selesai membersihkan dirinya, ia mengenakan jas dokter nya dan segera keluar kamar.
Ia berjalan menuju ruangan pribadi Aamon kemarin, para pelayan juga mengikuti nya dari belakang sembari menundukan kepalanya.
Jujur, menurut Natan ini terlalu berlebihan!? Ia hanya ingin mendatangi Aamon pengobatan rutin.Sesampainya diruangan Aamon, ia melihat bahwa sang enigma sudah duduk di sofa nya sembari menunggu kedatangan Natan.
Para pelayan yg tadi nya mengikuti Natan, kini berdiri didepan pintu dan menutup pintu itu dari luar.Natan duduk disofa, dan ia memulai pengobatan pada Aamon.
Pengobatan dimulai dengan tangan kiri Aamon yg di pegang oleh tangan Natan, dan tangan Natan yg satunya mengeluarkan semacam cahaya yg diarahkan kepada tangan sang enigma.Ini disebut pemisahan mana, pemisahan mana adalah sihir yg ditekuni oleh orang-orang dibidang kedokteran, penggunaan sihir ini ilegal jika tidak memiliki izin resmi, sihir ini juga terbilang sulit untuk dipelajari oleh orang yg tidak memiliki pengalaman dibidang kesehatan.
Pengobatan berjalan selama 30 menit, Natan akhirnya melepaskan tangan Aamon, wajah nya terlihat berkeringat dan agak pucat karna kelelahan. Pemisahan mana adalah sihir yg sangat banyak memakan energi, dan Natan menggunakan sihir ini dalam waktu yg cukup lama, apa lagi dia bahkan belum sarapan dan semalam ia tidak makan malam.
"Cukup untuk hari ini tuan, saya sudah memeriksa beberapa bagian aliran darah yg tersambung dengan mana, dan saya juga sudah memisahkan beberapa mana yg tersambung dengan aliran darah" ucap Natan sembari mengusap wajah nya yg berkeringat dengan sapu tangan.
Aamon hanya diam menatap Natan dengan tatapan dingin, sebelum akhirnya ia bicara "tapi kau tau kan. Bahwa enigma memiliki jumlah mana yg tidak terbatas, akan sia-sia jika kau membuang energi mu untuk memisahkan mana ku, karna pada akhirnya mana itu akan pulih kembali"
"Itulah sebabnya saya menyiapkan sebuah obat untuk anda tuan" ucap Natan yg kemudian memberikan sebotol obat yg berisi pill berwarna merah.
"Obat itu akan mengurangi mana anda, dan menghentikan pemulihan mana untuk sementara waktu sampai saya berhasil mengobati anda sepenuhnya" sambung Natan.
Dibotol obat tertulis berapa kali obat itu harus diminum dalam sehari.
Note: ****
Bahan: ****
Pemakaian: Diminum 2× sehari, sebelum tidur dan setelah bangun tidur.
Exp: ****Setelah membaca keterangan yg tertera di sana, Aamon hanya memberikan anggukan pelan.
"Ahh... iya...ada yg ingin saya tanyakan tuan" ucap Natan dengan nada ragu.
Aamon memutar bola matanya kearah Natan, meski tidak bicara, Natan seakan mengerti apa maksud Aamon.
"Sa-saya ingin pergi bertemu teman saya, sekaligus saya ingin membereskan barang-barang saya dirumah" ucap Natan dengan gagap.
"Bukankah sudah ku bilang kau tidak perlu membereskan barang-barang mu? Apa kau ingin menentang ku?" Ucapan Aamon yg menekan kata 'menentang' cukup membuat Natan bergidik ngeri.
"Jika saya tidak dizinkan membereskan barang-barang saya, tolong izinkan saya untuk bertemu dengan teman say-" ucapan Natan terpotong oleh Aamon yg tiba-tiba saja menyela.
"Apakah itu penting?....atau kau hanya ingin melarikan diri dari sini."
Natan tentu langsung menggeleng, ia segera mencari alasan untuk bisa bertemu dengan Xavier.
Tentu ia berbohong pada sang enigma,
Nyali nya besar juga ya."Sa-saya pu-punya urusan dengan nya, ini untuk pekerjaan saya" ucap Natan dengan gugup.
Aamon hanya melirik Natan dari ujung kaki hingga ujung kepala, sebelum akhirnya ia bicara.
"Akan ku izinkan. Tapi, jika aku sampai tau bahwa kau berbohong atau melarikan diri, kau akan tau akibat nya"Natan hanya mengiyakan jawaban Aamon, ia berdiri dari sofa dan pamit untuk pergi, sementara Aamon hanya diam melihat kepergian sang Alpha resensif.
.
.
.Seorang pria bersurai biru dengan kemeja putih dan celana hitam panjang, tengah duduk disebuah kursi direstoran, sembari memainkan handphone nya, menunggu kedatangan seseorang.
"Xavier!!" Panggil seseorang dengan surai putih dan mengenakan kemeja berwarna coklat muda yg tidak lain adalah Natan.
Pria yg tengah duduk disalah satu kursi restoran bernama Xavier.
Xavier yg mendengar hal itu tentu langsung menoleh kearah pria bersurai putih yg tengah melambaikan satu tangannya.
Natan langsung berjalan menghampiri Xavier, ia langsung duduk dikursi depan Xavier.
"Kau terlambat" ucap Xavier dengan nada sedikit kesal.
"Maaf kan aku, ada sedikit masalah tadi" ucap Natan sembari menggaruk tengkuk nya.
"Sudah lah, tak apa, kau mau pesan apa?" Tanya Xavier pada Natan sembari menunjukan buku menu.
Natan tersenyum karna ternyata sahabat nya tidak marah, dan langsung menjawab.
"Aku ingin pesan steak dan jus jeruk"
Xavier hanya mengangguk dan kemudian memanggil pelayan yg ada disana.
"Tolong 2 steak, 1 jus jeruk, dan 1 jus alpukat" ucap Xavier pada sang pelayan yg langsung mencatat pesanan itu.
"Ada lagi tuan?" Tanya sang pelayan
Xavier hanya menggeleng, pelayan itu segera pergi untuk menyiapkan pesanan Xavier dan Natan.
Xavier menatap kearah Natan yg tengah memainkan handphone nya, "jadi... apa yg ingin kau katakan padaku semalam?"
Natan yg awal nya sedang mengetik sesuatu, langsung berhenti, ia terdiam sebentar, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Xavier.
"Xavier..."
_To be continued_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate | MLBB | Aamon Natan [END]
FanfictionNatan, siapa yg tidak kenal dengan Natan? Seorang Dokter yg sangat dihormati oleh semua orang. Karir nya didunia kesehatan sudah tidak perlu diragukan lagi. Natan adalah orang yg pesimis,berfikir logis,dan memiliki sikap yg mudah akrab dengan siapa...