Bab 12 : Yang Mulia, Mengganggu ku Lagi! (III)

1K 122 6
                                    

Keesokan harinya, Ayahnya menceritakan pertemuan nya dengan Kasim istana kemarin dan meminta pendapat Su Yan tentang apa yang harus dilakukan. Biar bagaimana pun, Su Yan yang akan menjalani, jadi Ayahnya berpikir untuk mendiskusikan nya dulu dengan anaknya.

Su Yan tau bahwa jika dia tidak setuju, seluruh kediaman Lu akan di hukum gantung. Namun, Ayahnya memberitahu ini seolah-olah sedang membicarakan cuaca, tidak ada tuntutan, atau paksaan. Dia jelas sangat mencintai putera yang telah menjadi puterinya ini.

Su Yan mengambil karakter lemah dan lembut Ah Ran, dan berbicara pada Ayahnya dengan sentimen; "Ayah, aku akan menerima lamaran ini. Tolong jangan khawatir, aku benar-benar ingin menikah dengan Kaisar, bukan karena orang lain menahan ku."

Ayahnya menganggap anaknya berbohong, dan berkata; "Nak, Ayah tidak akan marah jika kau menolaknya. Ayah telah membiarkan mu untuk egois, jadi jangan khawatirkan nyawa kecil Ayah."

Su Yan menggeleng kepalanya; "Ayah adalah satu-satunya kerabatku. Jangan berbicara mengenai kematian secepat ini, aku masih ingin bersama Ayah untuk waktu yang lama."

Ayahnya tiba-tiba meneteskan air mata, dimana dengan terisak berkata; "Maafkan Ayah... Ayah sangat tidak berdaya... Ayah benar-benar tidak dapat melindungi mu."

Su Yan tersenyum sedih, menghapus air mata pria tua itu dengan sapu tangan nya; "Melihat Ayah hidup dengan nyaman, itu adalah keinginan ku satu-satunya dalam hidup ini."

Ayahnya kembali menangis. Bahkan saat mereka berpisah, pria tua itu masih membungkuk dan terus menangis. Pelayan pribadinya harus menuntun nya ke ruang belajar karena khawatir majikan nya itu tersandung akibat air mata yang berlebihan.

Su Yan melihatnya sejenak, sebelum berkata; "Hidup sangatlah sulit."

Bao Bao melengos; "Sulit bagi mereka, tidak bagimu."

Su Yan; "Apa kau masih marah karena aku menggoda orang lain?"

Bao Bao; "Siapa yang marah? Idola, kau bisa menggoda anjing, atau babi jika kau mau. Ini tidak ada hubungan nya juga denganku."

Su Yan memutar kedua bola matanya dan menyerah; "Baiklah, baiklah. Aku salah, maafkan aku. Aku berjanji tidak akan melakukan nya lagi."

Bao Bao; "Apa yang perlu minta maaf?"

Su Yan; "Tidak bisakah kita mengobrol dengan benar? Aku sudah mundur, oke?"

Bao Bao cemberut, dan mulai mengeluh; "Idola, kau mengecewakan ku!"

Su Yan tidak berdaya; "Ya. Aku benar-benar seorang pecundang. Mulai hari ini, aku akan bekerja keras! Aku akan menjadi lebih profesional dan berhenti melakukan hal-hal yang tidak penting. Bao Bao, andalkan saja aku!"

Bao Bao akhirnya terbujuk; "Oke. Aku akan mempercayaimu sekali ini lagi."

Su Yan; "Bao Bao memang sangat baik. Aku mencintaimu!"

Bao Bao; "He he he."

-----/

Pelaksanaan pernikahan untuk selir itu jauh lebih mudah daripada pernikahan seorang Permaisuri. Hanya butuh setengah hari, kereta kuda yang membawa Su Yan dari rumah telah tiba ke istana. Pelayan istana dengan hormat mengantarnya ke kediaman yang telah diatur sebelumnya. Dan Su Yan diam-diam melihat ke sekitar dengan takjub.

Su Yan; "Istana memang terlihat keren. Ini tidak berbeda dari yang ku tonton di televisi!"

Bao Bao berkomentar; "Ini hanya kediaman selir belaka, bahkan kanopi tempat tidurnya tidak sampai ke atap. Tempat ini bahkan tidak lebih luas dari kamar mandi Kaisar."

Mata takjub Su Yan segera kehilangan semangat nya. Benar-benar tidak habis pikir untuk ukuran sebuah kamar mandi. Bukankah dalam cerita, Kaisar tidak pernah menyentuh wanita selain protagonis wanita? Jika dia yang menjadi Kaisar, dia akan membawa seluruh Harem untuk mandi bersamanya.

Memujamu disetiap Dunia (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang