Bab 17 : Yang Mulia, Mengganggu ku Lagi! (VIII)

921 123 2
                                    

Seharian ini Su Yan telah melakukan segala macam hal dan keinginan nya sekarang hanya tidur nyenyak di malam hari. Tidak berharap bahwa Kaisar akan datang ke kamarnya pada saat Su Yan sudah berniat untuk tidur nyenyak.

Kaisar melangkah ke kamar Su Yan seolah itu kamarnya sendiri dan mulai duduk di pinggir tempat tidur. Su Yan memperhatikan nya sesaat, dia ingin mengatakan sesuatu, namun Kaisar lebih dulu berkata; "Selir tercinta Ran, duduklah disampingku."

Su Yan telah mendengar julukan ini berkali-kali, tapi setiap kali Kaisar memanggilnya seperti itu, dia masih sedikit merinding; "Yang Mulia..."

Kaisar melihat gadis kurus yang duduk malu-malu di sampingnya sejenak, tangan nya perlahan terulur untuk meraih pinggangnya.

Su Yan yang tidak siap tiba-tiba di tarik ke pangkuan nya; "....."

Kaisar berkata; "Hari ini kau telah berusaha menyenangkan ku. Apakah ada keinginan yang kau mau?"

Su Yan masih terkejut dengan gerakan mendadak Kaisar, setelah mendengar ini, dia segera menggelengkan kepalanya kuat-kuat; "Tidak ada, Yang Mulia!"

Kaisar tidak mundur; "Apakah tidak? Atau kau hanya tidak bisa mengatakan nya?"

Su Yan sekali lagi menggeleng dengan tegas; "Benar-benar tidak ada, Yang Mulia!"

Kaisar tidak langsung melepaskan nya, namun membawa tubuh Su Yan yang ringan dan membaringkan nya di tempat tidur, bicara dengan suara berat yang lembut di telinga nya; "Mengapa kau tidak jujur? Aku berjanji akan memberikan nya padamu."

Su Yan yang sekali lagi di tekan; "...."

Bao Bao yang sedari tadi menonton di sudut; "....."

Su Yan dengan tenang bertanya pada Bao Bao; "Kau bilang tidak ada adegan tidak senonoh di naskah?"

Bao Bao menjawab gugup; "Ya,ya... yang tertulis memang tidak ada, Idola."

Su Yan menghela napas dalam-dalam dengan sangat berat, seolah-olah sedang mengumpulkan seluruh kekuatan nya untuk menguliti seseorang; "Lalu..."

Bao Bao segera memotong; "Misi ketiga! Misi ketiga! Idola, kau harus ingat misi ketiga mu!"

Su Yan mandek.

Bao Bao menegaskan; "Identitas laki-laki mu tidak boleh diketahui oleh protagonis dalam batas waktu yang di tentukan."

Su Yan akhirnya sadar; "Itu benar. Aku adalah laki-laki, dan protagonis adalah laki-laki. Tidak mungkin hal yang tidak di inginkan akan terjadi."

Bao Bao merasa ada sesuatu yang tak beres dan ingin menjelaskan sekali lagi, namun kata-katanya terpotong saat melihat adegan dimana Kaisar memberikan ciuman pada Su Yan untuk kedua kalinya, suara pria itu tampak sangat wajar; "Jangan melamun di depanku, katakanlah, aku akan mendengarkan."

Bao Bao; "....." Protagonis, kenapa kau tidak bisa menahan dirimu sendiri, ah?

Su Yan telah di cium untuk pertama kali dan marah, nyaris meledakkan kepala sistem. Sekarang dia dicium untuk kedua kalinya, Bao Bao kira dia akan langsung mengamuk dan membunuh protagonis saat itu juga, sebaliknya Su Yan malah sangat tenang.

Ketenangan nya terlihat sangat menakutkan bagi Bao Bao, sistem kecil itu ingin memberikan kata-kata untuk membujuknya sedikit, namun melihat tatapan datar Su Yan yang tak bernyawa, Bao Bao hanya diam-diam menyalankan lilin untuk protagonis.

Kaisar melihat keterdiaman gadis itu dan ingin mengatakan sesuatu, namun tiba-tiba isakan datang dari arah bawah. Gadis itu yang semula tak mengatakan apa-apa mendadak menangis. Suaranya sangat kecil, seperti kucing yang teraniaya. Karena dia telah melepaskan cadarnya sebelumnya saat Kaisar mencium, wajah polos yang sedang sedih gadis itu terlihat jelas dimatanya.

Memujamu disetiap Dunia (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang