Bab 41 : Kapten, Kau Hampir Mati Lagi! (I)

1K 79 12
                                    

Dalam keheningan gua, tidak ada satupun yang bersuara. Murong Xie berpikir bahwa arti diam pria itu bermakna menerima, tidak berharap dia menanyakan; "Bukankah kau memiliki kekasih?"

Murong Xie secara otomatis melepaskan pelukan nya, tatapan nya linglung; "Kekasih?"

Su Yan melihatnya sesaat dan bergumam; "Apa kau punya?"

Murong Xie tidak langsung menjawab, kepalanya menggeleng dengan cepat; "Aku tidak punya! Tidak ada satupun! Aku tidak pernah tertarik dengan siapapun!"

Bagaimana dia bisa peduli untuk memperhatikan orang lain, dia selalu sendirian selama ini. Memperlakukan orang lain tidak dingin dan tidak hangat, semuanya berjalan sebagaimana mestinya, hanya saat dia bertemu dengan orang ini, perasaan ingin terus melihatnya menjadi sebuah obsesi.

Jika dia tidak melihatnya sehari, itu tampak sebuah dosa. Murong Xie belum pernah merasakan ini sebelumnya, tapi dia tidak merasa perasaan ini merepotkan, sebaliknya itu terasa seperti kenikmatan nya sendiri untuk menonton nya setiap hari.

Su Yan melihat ketulusan di mata pria itu dan tidak dapat membantu tetapi tersenyum; "Baiklah. Aku akan mengikuti mu."

Murong Xie seolah tidak berharap tawaran nya di terima, matanya sedikit berkaca-kaca saat bertanya, seolah memastikan; "Apa kau mengatakan yang sebenarnya?"

Su Yan terbatuk sedikit; "Aku tidak mudah untuk di besarkan. Kau harus tau apapun yang ku suka dan tidak suka aku makan."

Murong Xie tau bahwa pria itu menggodanya, wajahnya yang selalu tegas kini tampak rileks, menunjukkan senyuman lebar dimana dia menempelkan kening mereka bersama saat diam-diam berbisik; "Aku sangat senang."

Pria itu perlahan mendekat dan menjatuhkan ciuman yang cukup lembut namun dalam di bibirnya.

[Selamat host! Poin cerita berhasil terkumpul hingga 100%! Waktu untuk meninggalkan dunia ini tidak terbatas, kau bisa memilih untuk "Tinggal" atau "Pergi"!]

Su Yan tidak ragu untuk menekan 'tinggal'.

[Host memilih untuk "Tinggal"! Dunia ini akan menjadi tempat berlibur untuk mu. Semoga harimu menyenangkan! (⁠●⁠'⁠3⁠)⁠⁠(⁠ε⁠'⁠●⁠) ]

Murong Xie membawa Su Yan ke sebuah gunung yang terpencil dimana lingkungan itu bagus untuk pengasingan, tidak lagi peduli pada dunia dan hidup hanya berdua bahagia selamanya.

Selama mereka hidup bersama, luka di dada Murong Xie perlahan-lahan menghilang. Saat itu, Su Yan diam-diam menghela napas lega tanpa terasa.

Bao Bao melihat ini, dan berbisik pada Su Yan; "Apakah kau sudah menebaknya?"

Su Yan awalnya tidak tahu, tapi dia tanpa sengaja telah melihat sosok hantu Murong Xie di gua waktu itu, tubuh yang mengeluarkan darah bukan hanya di lengan nya saja, dadanya juga. Itu tampak seperti luka baru dan bukan seolah perbuatan orang lain.

Jika Su Yan terus menjadi buta, itu tampak sangat tidak adil untuk protagonis. Dari awal, Su Yan lah yang menyerang nya terlebih dahulu saat dia berada di tubuh Wei Yan, dan Murong Xie tidak pernah tau siapa jiwa yang merasuki pria yang di bencinya itu.

Tapi seolah jiwanya terikat kuat, itu masih ingin mengutuk dirinya sendiri karena telah berani melukai kekasih nya. Meskipun Su Yan sebenarnya tidak merasakan terlalu banyak siksaan rasa sakit karena perlindungan dari sistem, Murong Xie tidak sama.

Bertahun-tahun, dia menanggung itu sendirian. Menusuk berkali-kali pada jantung nya seolah sekali saja tidak cukup hanya karena dia merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan. Rasionalnya selalu berpikir bukan dia, tapi jiwanya selalu meneriaki bahwa itu benar-benar dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memujamu disetiap Dunia (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang