Bab 25 : Alpha itu Adalah Pacarku? Makasih! (IV)

911 120 4
                                    

Akhirnya Su Yan memakan ayam goreng itu juga. Setelah membersihkan nya, Lu Xie menunjukkan kertas soal Su Yan; "Kau salah menuliskan rumusnya, harusnya kau menulis rumus tipe yang kedua."

Su Yan melihat Lu Xie menunjukkan pertanyaan demi pertanyaan yang telah membuat otaknya lelah dan segera sangat senang, matanya berbinar; "Jadi begitu, mengapa aku tak memikirkan nya?"

Lu Xie melihat sosok Su Yan yang bersemangat dan memberikan nya senyuman; "Jika kau memiliki masalah, kau harus menanyakan nya. Kau bisa menanyakan ku secara langsung kalau kau merasa canggung menanyakan nya pada guru. Aku pasti membantumu."

Su Yan tidak berharap bahwa protagonisnya sangat baik, walau dia sadar bahwa itu hanyalah fasad, dia masih merasa tersentuh. "Terimakasih. Aku akan melakukan nya!"

Lu Xie memperhatikan tengkuk putih Su Yan yang tanpa sadar pria kecil itu perlihatkan saat menunduk untuk membaca, sebelum kemudian mendekat dan mencium tanda gigitan nya kemarin yang masih membekas disana; "Kau tidak perlu selalu berterima kasih. Bukankah kita adalah pacar?"

Sebelum Lu Xie puas mengendus feromon pihak lain yang keluar sedikit dari lehernya, Su Yan sudah bergerak sejauh mungkin dari jangkauan pria itu. Su Yan seperti binatang kecil yang terkejut,  tangan nya secara alami menutupi tanda yang Lu Xie cium barusan.

Segera keduanya saling berpandangan dengan canggung.

Lu Xie sedikit bingung; "Apakah aku melakukan kesalahan..?"

Su Yan merasa wajahnya menjadi panas, "Ti-tidak... aku pergi dulu!"

Sebelum sempat Lu Xie berbicara, Su Yan sudah bangkit dan berlari sekuat tenaga ke dalam kelas. Dia menjadi terengah-engah saat sampai dan duduk di kursinya; "Sialan, apa yang dilakukan protagonis tadi?"

Apakah dia berpikiran kuning di siang hari bolong? Begitu mesum?

Bao Bao berkomentar; "Itu bukan salahnya. Idola lah yang mengundangnya."

Su Yan; "...?"

Bao Bao mengingatkan; "Ini adalah dunia ABO. Naik turun emosi Idola bisa sangat mempengaruhi feromon. Barusan karena Idola terlalu senang, feromon omega mu tanpa bisa terkendali keluar dan memikat Alpha. Sebelumnya, apakah Idola tidak merasakan apapun?"

Su Yan mengingat bagaimana suhu tubuhnya menjadi naik dan kedua wajahnya tiba-tiba memerah.

Bao Bao mengangguk; "Benar, karena kau mengundangnya, Alpha secara otomatis juga mengundangmu. Tidak aneh jika tubuhmu panas."

Su Yan: "...." Dunia sialan ini.

Pelajaran sore hari itu kemudian di mulai, Su Yan tetap dikelas dan tidak pernah keluar hingga bel yang menandakan pulang sekolah berbunyi. Ketika Su Yan sedang membereskan barang-barangnya ke dalam tas, Ru Li mendekatinya; "An An, apakah kau ingin pulang bersama?"

Su Yan benar-benar tidak ingin peduli tentang orang ini; "Terserah."

Lalu keduanya keluar bersama dari kelas dengan Ru Li yang terus mengoceh; "Kau tau? Si miskin itu benar-benar mencari masalah, dia bahkan mengabaikan kebaikan mu. Setelah kau pergi dari kafetaria, petugas kebersihan yang diberitahu oleh teman kami datang dan memarahi nya. Jika kau melihat wajahnya saat itu, kau pasti tertawa, hahaha!"

Su Yan membawa buku catatan kecil ditangannya, berjalan perlahan sambil terus membaca.

Sementara Ru Li tidak peduli ocehan nya masih di dengarkan atau tidak dan terus mengoceh tanpa henti, Su Yan merasakan tali tasnya ditarik ke belakang, dimana dia secara alami menoleh.

Lu Xie memiliki wajah hitam saat berbicara; "Pulanglah bersamaku."

Su Yan; "...."

Su Yan; "Apakah protagonis ini kehilangan kesabaran? Dia nyaris memperlihatkan wajah aslinya. Siapa yang memprovokasinya?"

Memujamu disetiap Dunia (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang