Bab 18 : Yang Mulia, Mengganggu ku Lagi! (IX)

971 115 6
                                    

Percakapan malam itu berakhir saat Kaisar menemani Su Yan yang masih memiliki air mata di matanya perlahan tertidur dalam pelukan nya.

Tubuh kurus orang itu tampak sangat hangat, memeluknya benar-benar membuat dada Kaisar juga terasa hangat. Bahkan pria itu memiliki keinginan untuk terus memeluknya seperti itu selamanya, namun tentu saja itu tidak mungkin.

Setelah matahari terbit, Kaisar memutuskan untuk kembali ke kediaman nya diam-diam dan bersiap-siap. Sebagai seorang penguasa dinasti ini, ada banyak hal yang harus dia atur setiap hari. Dia tidak ingin mengambil kesempatan untuk lalai seperti Kaisar sebelumnya, jadi harinya selalu sangat sibuk.

Sebagai seorang selir, Su Yan dapat melihatnya setiap hari bahkan sebuah anugerah. Walau pertemuan mereka hanya berlangsung tidak kurang dari lima menit. Tapi setiap malam, Kaisar akan menyempatkan dirinya untuk datang dan tidur bersamanya.

Awalnya Su Yan khawatir bahwa Kaisar akan memaksanya untuk melangsungkan malam pertama mereka, tapi Kaisar benar-benar hanya menemani nya tidur. Selain memeluk dan mencium, pria itu tidak melakukan hal yang tidak senonoh padanya.

Kemungkinan karena pondasi naskah lembut itu terlalu kuat, itu berdampak dengan plot dan para karakter disetiap dunia juga.

Bao Bao yang telah cemas setiap malam akhirnya menghembuskan napas lega, "Idola, sistem utama tidak mungkin berbohong. Benar-benar tidak ada adegan yang tidak pantas akan terjadi!"

Su Yan juga melepaskan hatinya dan mulai mengeluh; "Poin penyelesaian cerita benar-benar susah untuk naik, apakah tidak ada cara lain untuk membuat protagonis lebih bahagia?"

Bao Bao; "Idola, bukan kah kau seorang gadis sekarang? Apa yang membuat para laki-laki senang saat menghadapi seorang gadis?"

Su Yan berkedip; "Kau menyuruhku untuk menggoda protagonis?"

Bao Bao berkata; "Jika bagimu itu bagus, mengapa tidak melakukan nya? Protagonis tidak akan mudah tergerak jika kita melakukan hal yang sama berulang kali, mengapa tidak berinisiatif?"

Su Yan memikirkan nya, dan merasa itu masuk akal. Untuk menyelesaikan tugas, dia harus mengorbankan sesuatu. Ini kurang lebih dia harus mendalami karakter sebagai gadis yang dia sukai. Walau agak memalukan bertingkah seperti gadis lembut, Su Yan telah melakukan nya beberapa kali demi misi, jadi menyeburkan dirinya semakin dalam tidak menjadi masalah.

Malam itu, Su Yan di dandani oleh para pelayan dengan sangat hati-hati. Sudah lebih dari seminggu, rumor tentang favoritisme Kaisar padanya menyebar di istana. Tidak ada satupun pelayan yang berani bertindak ceroboh di depan nya, kinerja mereka sangat efisien, sehingga membuat Su Yan merasa itu agak berlebihan.

Ketika itu, seorang pelayan tidak sengaja menjatuhkan baskom air di dekat gaun malamnya, yang membuat ujungnya sedikit basah. Su Yan menyaksikan pelayan itu gemetaran dari ujung kepala sampai ujung kaki, bahkan suaranya bergetar, terbata-bata saat meminta maaf. Seolah-olah dia ketakutan akan sesuatu.

Su Yan tidak pernah tega melihat seorang gadis seperti itu, jadi dia membiarkan masalah itu berlalu. Namun dia tanpa sengaja mendengar bisikan seorang pelayan yang membantu pelayan itu, tidak lirih atau lembut; "Apakah kau gila mengacau di depan Selir Ran? Kau tidak ingat bagaimana nasib Janda Permaisuri saat itu?"

Su Yan tertangkap basah dan bertanya; "Ada apa dengan Janda Permaisuri?"

Pelayan itu ketakutan setengah mati; "No-nona, ini bukan apa-apa."

Su Yan menjadi penasaran; "Katakan apa yang terjadi?"

Pelayan itu ingin menjahit mulutnya sendiri saat ini, tapi melihat Su Yan sangat tidak puas, dia mau tak mau menggigit bibirnya dan memberitahu apa yang dia tahu; "Nona, Janda Permaisuri... beliau sudah meninggal."

Memujamu disetiap Dunia (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang