Bab 3 : Kakak, Tolong Cintai Aku! (III)

1.7K 172 0
                                    

Makan malam itu dilakukan seperti biasa, perbedaan nya karena topik pembicaraan saat ini adalah pertunangan Xie Guang yang akan dilaksanakan besok.

Su Yan makan dalam diam, penuh dengan aura suram yang harus dia pamerkan di depan protagonis, jadi ketika Ibu Guang yang terbiasa mendengar celoteh ceria Su Yan sebelum-sebelumnya saat melihat Su Yan saat ini diam saja, dia menjadi bingung; "Xiao An, apa yang terjadi? Mengapa hari ini kau sangat pendiam?"

Sebenarnya Su Yan memang tidak banyak bicara, tapi karakter yang dia perankan adalah lotus putih lembut yang suka menyenangkan orang lain, jadi dia hanya tersenyum sedikit sebelum berkata; "Ibu, ada sesuatu yang sebenarnya ingin aku katakan."

Gerakan Xie Guang yang sedang menyendok nasi berhenti dalam dua detik, sebelum itu bergerak lagi. Dia makan dengan sikap acuh tak acuh.

Su Yan tidak memperhatikan nya, fokusnya saat ini hanya pada Ibu Guang. Sebenarnya dia hanya takut mengecewakan wanita ini, jadi Su Yan selalu ragu-ragu untuk memilih kata-kata yang pas untuk diucapkan.

Ayah Guang mewakili untuk bertanya; "Ada apa Xiao An?"

Su Yan mengumpulkan sedikit tekad dan mulai berbicara; "Aku ingin belajar untuk hidup sendiri, Ayah."

Ibu Guang yang mendengar ini segera menaruh sendoknya, berseru tidak setuju; "Apa yang kau katakan? Mengapa tiba-tiba ingin hidup sendiri?"

Su Yan sedikit meringis; "Satu bulan lagi sekolah akan dimulai, aku ingin belajar hidup sendiri terlebih dahulu untuk membiasakan diri. Lagipula setelah itu, aku akan masuk ke asrama dan tinggal bersama orang asing. Aku tidak ingin merepotkan mereka dengan ketidakberdayaan ku dalam kehidupan sehari-hari."

Ibu Guang masih tidak setuju; "Kau tau, kau akan tinggal di asrama satu bulan lagi. Tapi kau masih ingin belajar hidup sendiri daripada menghabiskan satu bulan mu untuk menemaniku dirumah. Jika kau khawatir merepotkan teman satu kamar mu, kau bisa memilih kamar sendiri. Ayahmu tidak kekurangan uang!"

Su Yan berusaha menolak; "Tapi Ibu..."

Ibu Guang memotong; "Tidak ada tapi! Pokoknya kau tidak di izinkan melakukan itu! Ayahmu akan meminta dekan untuk memberikan mu kamar sendiri. Jadi kau akan nyaman."

Ayah Guang melihat kegelisahan Su Yan dan dengan baik menegur isterinya; "Bukan kah sudah ku katakan jangan terlalu memanjakan nya? Dan sekarang kau mengatur-ngaturnya lagi. Xiao An sudah dewasa, dia sudah cukup umur untuk memilih jalan hidupnya. Biarkan dia melakukan apapun yang dia suka. Kau tidak boleh selalu melarang ini-itu untuknya."

Ibu Guang sangat kesal; "Kau tidak tau apa-apa! Bagiku Xiao An masih kecil, dia wajar di lindungi. Harusnya aku bertanya padamu, apakah kau benar-benar ingin melepaskan nya untuk belajar hidup sendiri? Apakah hatimu tidak sakit?"

Ayah Guang merasa isterinya sedikit berlebihan; "Xiao An sudah 20 tahun, dia sudah cukup umur bahkan untuk menikah. Kau hanya terlalu protektif padanya. Lagipula yang dilakukan Xiao An adalah belajar, aku memiliki apartemen yang dekat dengan perusahaan, dia bisa tinggal disana dan belajar hidup mandiri. Jika terjadi sesuatu, kita bisa langsung tahu."

Ibu Guang sangat tidak mau, jadi dia mencoba mencari pendukung lain; "Xiao Xie, apakah menurutmu Ibu terlalu protektif? Adikmu masih kecil, sangat berbahaya untuk melepaskan nya sendiri."

Biasanya Xie Guang akan selalu setuju dengan ucapan nya, apalagi jika itu menyangkut tentang adik kecilnya, namun kali ini putera tertua nya tampak nya tidak memiliki niat yang sama dengan nya; "Benar kata Ayah, Xiao An sudah dewasa. Masalah untuk belajar hidup sendiri adalah persoalan kecil, Ibu tidak perlu khawatir."

Ibu Guang sangat marah, dia membanting sendok makan dan segera pergi dari sana. Su Yan yang telah menjadi topik perdebatan menjadi merasa bersalah, matanya yang sedikit berkaca-kaca memandang Ayahnya. "Ayah..."

Ayah Guang menghela napas panjang, dan bertanya; "Apakah kau benar-benar ingin tinggal sendiri?"

Su Yan mengangguk; "Ya." Lalu meralat; "Tapi jika Ibu tidak mengizinkan, aku..."

Ayah Guang memotong; "Tidak apa-apa." Pria tua itu lalu berdiri, dan menyusul isterinya ke kamar.

Setelah kepergian kedua orang tua itu, hanya tinggal Xie Guang dan Su Yan sendiri dimeja makan. Su Yan berpikir untuk segera menyelesaikan misinya, jadi dia berusaha memanggil Xie Guang dengan sedikit harapan; "Kakak..."

Tapi Xie Guang tiba-tiba meletakkan sendok dengan keras di atas meja, sedikit mengejutkan Su Yan untuk melihatnya. Namun sampai akhir, Xie Guang tidak pernah melirik ke arahnya sedikit pun, itu membuat hati Su Yan sakit. Hanya ketika Xie Guang berdiri dan ingin kembali ke kamarnya sendiri, Su Yan memberanikan diri untuk bertanya padanya; "Apakah Kakak membenciku sekarang?"

Xie Guang berhenti sedetik, sebelum melanjutkan perjalanan nya lagi. Lalu Su Yan berkata, sedikit keras; "Jika kau benar-benar melakukan nya, tidak apa-apa. Aku mengerti. Tapi aku benar-benar tidak bisa menahan nya, ini adalah perasaan ku yang sebenarnya."

Su Yan sekali lagi melihat Xie Guang berjalan dengan cepat seolah melarikan diri. Bahkan suara pintu kamar yang ditutup dilantai dua terdengar sampai bawah. Pria itu benar-benar membantingnya karena terlalu marah.

Bao Bao telah menyaksikan drama ini dari sudut pikiran Su Yan dan sedikit banyak bersorak; "Idola! Kau benar-benar melakukan nya dengan sangat baik! Ku pikir, kau adalah seorang aktor kelas satu, bagaimana kau bisa melakukan itu!"

Su Yan merasa bangga pada dirinya sendiri dan berkata; "Inilah bagaimana kau tidak boleh merendahkan aktor tingkat-18 seperti ku. Orang-orang yang tidak menghargai nya akan penuh dengan penyesalan karena tidak menemukan berlian sepertiku."

Bao Bao dengan bodoh sangat percaya.

Di pagi hari berikutnya, Ibunya sudah di tenangkan oleh Ayahnya. Dia akhirnya setuju, dan Su Yan langsung memindahkan barang-barang nya di hari itu juga. Ketika Ibunya melihat putera kecilnya menjadi sangat bersemangat, dia merasa telah di tipu dan segera datang untuk menegur; "Tapi bukan berarti kau tidak datang di acara pertunangan Kakak mu sore ini. Ingat, kau harus datang!"

Su Yan mengangguk; "Aku tau. Aku pasti akan datang dan memberikan ucapan selamat untuk Kakak dan Kakak Lian. Jangan khawatir, Bu."

Ibu Guang masih tidak puas; "Melihatmu sekarang, kau seperti ingin melarikan diri dari rumah untuk bersenang-senang..."

Su Yan berkeringat dingin, dia segera memeluk Ibunya dan menciumi pipinya; "Ibu, apa yang kau katakan? Aku hanya belajar, kau bisa mendatangiku kapan saja saat kau senggang. Aku lebih dari senang makan masakan Ibu daripada membelinya di luar."

Ibu Guang akhirnya di bujuk; "Kau bocah nakal! Seharusnya kau membuat makan sendiri! Membelinya di luar terlalu kotor, bagaimana jika kau sakit perut lagi?"

Su Yan nyaris tidak bisa melepaskan diri dari Ibu Guang karena wanita itu tau semua kelemahan bahkan isi hati nya yang tersembunyi, jadi dia buru-buru menyela; "Ibu, aku tau tubuhku sendiri. Kau terlalu banyak khawatir."

Ibu Guang mendengus, tapi tidak bicara lagi. Proses pemindahan barang Su Yan tidak lama. Setelah dia selesai merapikan hal yang perlu di susun, Ibu Guang memutuskan untuk pulang dan menyiapkan pertunangan puteranya. Hari ini dia akan sibuk untuk merawat dirinya dan calon menantu masa depan nya.

Su Yan tidak ingin mengganggu mereka, jadi dia memilih untuk membiasakan diri dengan tempat tidur baru nya. Berguling-guling dari sisi ke sisi, dan tanpa sadar tertidur hingga sore hari.

Memujamu disetiap Dunia (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang