Bab 20 : Yang Mulia, Mengganggu ku Lagi! (XI)

980 125 5
                                    

Selama dua hari ini, Su Yan mengalami dimanjakan dengan sangat berlebihan. Dia tidak diperbolehkan melakukan apapun selain bersantai, tidur dan makan. Kaisar yang selalu sibuk seharian hingga batang hidungnya tidak terlihat telah memindahkan semua pekerjaan nya ke samping.

Ketika Su Yan membuka mata setelah tidur siang, dia akan menemukan Kaisar duduk di depan tempat tidur membaca tugu peringatan atau menulis sesuatu di meja kerjanya. Mereka nyaris seperti pasangan suami-istri tua yang tidur dan tinggal bersama dengan melakukan kesibukkan masing-masing tapi masih sangat harmonis.

Sebenarnya Su Yan merasa ini sangat familer, seolah membuka kenangan lama ketika dia dan Xie Guang masih menjadi adik dan kakak yang saling menyayangi. Saat Xie Guang sibuk mengerjakan pekerjaan nya di komputer, dia akan duduk di sisinya dan bermain game di ponsel.

Selain wajah dan bentuk tubuh yang berbeda, Kaisar dan Xie Guang memiliki getaran yang sama saat memandangnya. Bahkan perilaku mengelus kepala dan tekniknya sama.

"Kau sudah bangun?" Kaisar menghentikan menulis dan datang untuk duduk disamping nya, tangan nya terulur untuk menyentuh dahinya sebelum tangan nya beristirahat diatas kepalanya, mulai mengelusnya; "Apakah ada rasa sakit yang kau rasakan?"

Selain mengantuk setiap saat, Su Yan tidak merasakan perasaan yang lain. Tapi mengingat derita penyakit ditubuhnya, Su Yan terbatuk; "Dadaku... sakit."

Kaisar perlahan menempatkan tangan nya di dadanya, mengirimkan qi yang lembut dimana Su Yan merasa sangat nyaman dan ingin mendesah dengan puas, tapi mengingat sesuatu, Su Yan dengan panik meraih tangan Kaisar, menjauhkan nya dari dadanya.

Tatapan Kaisar sedikit berkedip, dia menatap Su Yan tanpa suara.

Su Yan meringis; "Tidak apa-apa, itu sudah tidak sakit lagi."

Kaisar tersenyum; "Bagus jika kau telah lebih baik."

Su Yan tidak berbicara, dan Kaisar juga tidak berbicara. Keheningan membuat Su Yan mau tak mau menjadi canggung. Tidak peduli dimana yang salah, tatapan Kaisar tidak pernah meninggalkan nya bahkan saat Su Yan ingin diam-diam bergerak menjauh.

Su Yan sangat tidak nyaman; "Ada apa dengan protagonis? Apakah dia terpesona oleh kecantikan ku?"

Bao Bao telah kehilangan satu ons berat badan, dan sudah malas berbicara; "Bukankah sudah ku katakan bahwa identitas Idola telah ketahuan? Idola masih ingin bertingkah seperti seorang gadis?"

Bao Bao telah menceritakan bagaimana dokter istana itu meninggal setelah Su Yan jatuh tertidur, saat tragedi itu terjadi, Bao Bao duduk di pojok dan merinding ketakutan. Selama dua hari ini juga, sistem kecil itu berkali-kali memberi peringatan pada Su Yan; "Protagonis sudah tidak bisa di selamatkan."

Su Yan mengejek; "Bukan kah protagonis adalah anak berhargamu? Mengapa kau lebih putus asa dariku?"

Mendengar bukan berarti percaya, melihat adalah bukti nyata, Bao Bao yang malang merasa bahwa protagonis ini terlalu mengerikan; "Aku telah melihat poin kehitaman nya, itu sudah mencapai seribu. Mendapatkan 85% poin kebahagiaan darinya sudah termasuk sebuah mukjizat. Kita tidak boleh serakah, dan solusi terbaik untuk sekarang adalah berdamai."

Su Yan; "Berdamai dengan mati? Tidak, aku masih ingin hidup. Setidaknya aku harus hidup kembali ke dunia asliku dan mati disana."

Kaisar; "Apa kau lapar?"

Su Yan mendengar ini dan menggelengkan kepalanya. Dia merenung sesaat sebelum berkata; "Apa aku boleh jalan-jalan?"

Kaisar tidak langsung menjawab; "Apakah kau bosan tinggal di kamar?"

Su Yan sebenarnya memiliki keinginan menjadi pemalas, tapi bukan berarti dia suka terkurung di dalam ruangan terus. Dua hari ini terasa sepi, seolah-olah para pelayan telah menjauh dari kediaman nya, yang tersisa hanya pelayan dari keluarganya saja. Tapi walaupun Kaisar mengira dia tidak terlalu pintar, Kaisar pasti telah mengisyaratkan sesuatu bahwa dia telah mengetahui segalanya.

Memujamu disetiap Dunia (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang