Bab 1 •>

836 28 1
                                    

Hubungan sepasang kekasih yang kebanyakan orang tau pasti sangat romantis dan banyak membuat orang lain iri dengan keromantisannya. Tetapi hubungan Jihoon dan Kalea berbeda dengan yang lain, mereka mempunyai hubungan tidak sehat.

Jihoon yang mempunyai sifat gampang marah membuatnya tak segan membentak bahkan beberapa kali pernah memukul Kalea, meskipun begitu Kalea tidak pernah mau meninggalkan Jihoon karena ia sudah sangat mencintai Jihoon.

Jihoon sangat posesif terhadap Kalea, setiap ada laki-laki yang dekat dengannya Jihoon langsung akan menanyai Kalea. Jika lelaki itu terus mendekati Kalea Jihoon juga tak segan berkelahi dengannya.

Jihoon tidak suka jika Kalea dekat dengan laki-laki lain, tetapi dirinya sendiri sering mempermainkan perempuan yang tentunya tidak Kalea ketahui.

Hubungan Kalea dan Jihoon sudah berjalan 4 tahun lamanya dan Kalea sangat sabar menghadapi sifat Jihoon, itu semua karena dibutakan cinta. Mereka menjalin hubungan dari bangku kelas 8 SMP hingga sekarang mereka kelas 3 SMA.

Hari ini Kalea menelepon Jihoon bermaksud untuk pulang bersama karena ini sudah pulang jam sekolah, Kalea sudah mencari Jihoon kemana-mana tetapi tidak juga ketemu.

"Yedam, liat Jihoon gak?" Tanya Kalea kepada teman sekelas Jihoon yang kebetulan lewat.

"Gak tau, tadi dia juga keluar kelas duluan" jawab Yedam.

Kalea mengangguk lalu Yedam pun pergi dari sana.

Kalea berusaha menghubungi Jihoon kembali, setelah puluhan kali akhirnya Jihoon mengangkatnya.

"Kamu dimana sih" tanya Kalea langsung.

"Kerkom" jawab Jihoon dengan singkat.

"Oh kerkom ya, yaudah maaf ganggu"

"Ada apa emangnya?"

"Gak ada, aku kira tadi kamu masih di sekolah jadi aku mau ngajak pulang bareng"

"Gak bisa, pulang sendiri aja ya"

"Iya Ji, semangat ya kerkomnya"

Jihoon hanya berdehem lalu menutup sambungan teleponnya. Kalea percaya jika Jihoon sedang kerja kelompok, namun nyatanya Jihoon sedang berkumpul dengan teman-temannya dan juga dia ditemani seorang perempuan.

Kalea akhirnya pulang sendiri, ia baru saja akan memesan ojek online tetapi panggilan dari belakangnya menghentikan Kalea lalu melihat kebelakangnya yang terdapat dua orang perempuan berlari ke arahnya.

"Kalea!"

Eunchae dan juga Chaewon yang berlari menghampiri Kalea, mereka dua sahabat Kalea sejak SMP.

"Sendiri aja nih, mana ayangnya?" Tanya Eunchae.

"Kerkom dia"

"Yaudah lu sama kita aja, sekalian anter gue ke cafe depan" ucap Chaewon.

"Halah bilang aja mau liat waiter ganteng yang disana kan lu"

Chaewon tersenyum kikuk, Chaewon tertarik dengan waiter yang ada dicafe dekat sekolahnya. Beberapa hari lalu Kalea mengajak mereka kesana lalu mereka pun bertemu dengan waiter lelaki yang bekerja disana, wajah waiter itu mampu menarik perhatian Chaewon hingga ia setiap hari selalu kesana hanya untuk melihat waiter tampan itu.

"Yuk"

Mereka pun pergi ke cafe sana dengan berjalan kaki karena memang jaraknya yang lumayan dekat. Sesampainya disana Eunchae dan Kalea segera duduk tetapi Chaewon malah terlihat melihat kesegala arah untuk mencari waiter kesukaannya itu.

"Kok gak ada ya" gumam Chaewon.

Tiba-tiba seorang waiter datang ke meja mereka untuk menulis pesanan.

"Mas mau tanya, waiter yang ganteng itu kemana ya" tanya Chaewon dengan tidak tau malu.

"Yang mana? Saya juga ganteng soalnya"

"Dih, itu loh yang ganteng terus kayaknya seumuran kita deh" Waiter itu terlihat berpikir.

"Oh kayaknya yang kamu maksud Yeonjun kali ya"

"Iya kali dia, pokoknya keliatan dia disini paling muda paling ganteng"

"Yeonjun hari ini gak masuk kerja, dia izin sakit kemarin ke tumpahan air panas" jelas waiter itu.

"Hah! Aduh terus dia gak apa-apa kan!" Chaewon tanpa sadar meninggikan suaranya membuat beberapa orang disana melirik kearah meja nya.

"Gak apa-apa katanya, cuma melepuh"

"Oh iya ini kalian mau pesan apa malah jadi ngobrol gini" lanjut waiter nya.

Kalea merasa malu dengan tingkah Chaewon yang lebay, tapi bagaimana pun Chaewon teman Kalea.

Akhirnya setelah memesan mereka mengobrol hingga tertawa tetapi tidak dengan Chaewon, sepertinya dia benar-benar mengkhawatirkan waiter idamannya itu yang bernama Yeonjun.

Mereka tanpa sadar sudah satu jam di cafe dan memutuskan untuk pulang.



Kalea sampai di rumah langsung saja membersihkan dirinya lalu makan. Malamnya dia kembali menghubungi Jihoon tetapi Jihoon selalu saja susah dihubungi, harus beberapa kali baru diangkat.

"Ck, kenapa sih nelepon mulu. Gak ada kerjaan lagi apa! Gue sibuk!"

Baru saja diangkat langsung terdengar suara Jihoon marah membuat Kalea langsung terdiam.

"Kalo gak ada apa-apa jangan ganggu mulu bisa gak sih, lu pikir gue gak sibuk hah!"

"Maaf Ji"

"Ganggu banget sih"

Jihoon langsung memutuskan sambungannya membuat Kalea sedih, tetapi ini bukan pertama kali Jihoon marah seperti ini kepada Kalea jadi Kalea agak terbiasa meskipun hatinya selalu sakit.

Kalea hanya ingin menanyakan apa Jihoon masih kerja kelompok atau tidak, lalu dia juga ingi mengobrol dengan Jihoon seperti orang pacaran pada umumnya yang selalu bercerita satu sama lain kepada pasangannya.

Kalea menghembuskan nafasnya lalu menyimpan ponselnya dimeja belajarnya, ia baringkan tubuhnya diranjang lalu teringat omongan Eunchae dan Chaewon.

Mereka tentu saja sudah tau bagaimana hubungan Kalea dan Jihoon, dan mereka sudah beberapa kali menyarankan agar Kalea memutuskan saja Jihoon tetapi Kalea keras kepala malah bertahan.

Bertahan dengan Jihoon seperti menyakiti diri sendiri, sudah tau sakit tetapi Kalea malah bertahan dengan rasa sakit itu.

Dulu saat awal mereka berpacaran Jihoon sangat perhatian dengan Kalea, dia juga pandai membuat Kalea terus salah tingkah setiap bersama Jihoon.

Sifat manis Jihoon yang diberikan kepada Kalea membuat Kalea jatuh cinta kepada Jihoon, tetapi kemanisan itu sepertinya hanya sebentar karena semakin lama Jihoon malah semakin abai dengan Kalea.

Jihoon hanya bisa melarang Kalea dengan dekat lelaki lain, terlalu posesif tetapi dia juga akan abai dengan Kalea saat Kalea membutuhkannya.

Kalea lelah dengan hubungan ini tetapi ia tak mau hubungannya berakhir.

"Kenapa kamu berubah Ji, aku kangen kamu yang dulu" gumam Kalea.

Tanpa sadar air mata Kalea jatuh, menangis lagi dan menangisi orang yang sama yaitu Jihoon.

Kalea sangat rindu dengan Jihoon dulu yang selalu perhatian, penuh kasih sayang dan juga lemah lembut sangat berbeda dengan Jihoon yang sekarang.

Akhirnya Kalea hanya bisa menangis sendiri dikamarnya sampai dia lelah lalu tertidur dengan mata yang sembab.










Tbc.

Asmaraloka JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang