Bab 24. Terjebak Permainan Lawan

110 8 3
                                    

Zura kembali menelusuri rooftop sekolah dengan langkah pelan. "Anjing! Beneran nggak ada orang, jadi gue tertipu? Tapi gue yakin seratus persen tadi itu gue nggak salah liat. " gerutu Zura dengan kesal.

Gadis itu memutuskan untuk kembali ke halaman sekolah. Senter ponselnya juga sudah mati, ponsel Zura juga ngebleng. Baru saja ingin membuka pintu rooftop, dirinya di kejutkan dengan kehadiran seseorang yang berdiri di depannya.

Zura terhuyung akibat dorongan kasar dari orang tersebut. "Akhirnya lo keluar juga, dasar pecundang!" maki Zura menatap orang di depannya dengan tajam.

"Sebenarnya lo siapa? Apa alasan yang membuat lo berkeliaran malam-malam di sekolah?" tanya Zura dengan datar.

Zura menatap orang di depannya dengan bingung. Gadis itu mencoba meraih masker yang menutupi wajah orang itu, bisa di lihat dari pakaiannya dia juga salah satu murid SMA Mexolarius. Seragam yang dia pakai sama persis dengan seragam yang  Zura kenakan.

Tanpa menjawab pertanyaan gadis di depannya, orang tersebut melemparkan kantung plastik yang berisi darah ke tubuh Zura, sehingga membuat seragam Zura menjadi kotor.

"KURANGAJAR LO! MAKSUD LO APA SIRAM GUE PAKAI DARAH?!" bentak Zura.

"Bisu lo?!" bentaknya lagi. Dia benar-benar sangat marah dengan kelakuan kurangajar orang misterius di depannya.

"Jauhi Galaksi!" ucap orang tersebut kemudian pergi meninggalkan rooftop.

Tidak ingin kalah dari orang misterius tersebut, Zura mengejarnya. "WOY ANJING! BERHENTI!" teriak Zura.

Hanya ada suara langkah kakinya yang terdengar di lorong koridor sekolah. Zura mempercepat langkahnya, jarak Zura dan orang tersebut semakin dekat. Gadis itu berusaha menarik rambut orang tersebut yang berterbangan, tapi hasilnya nihil. Dia tidak berhasil.

Tidak sampai di situ, gadis itu melakukan adegan berbahaya, dia mendorong meja yang tersedia di depan kelas XI kemudian dia menginjak meja tersebut dan melompat kemudian bergulir di udara untuk menendang sang lawan.

Bugh

Orang misterius tersebut terjatuh akibat tendangan Zura, dengan cepat Zura meraih kerah baju orang itu. Zura yang ingin membuka masker yang menutupi wajahnya, orang itu langsung mengeluarkan pisau. Menyadari pergerakan lawan, Zura langsung menghindar dari serangan tersebut. Sosok misterius itu  menendang perut Zura dengan kuat, yang membuat Zura terhuyung. Dia memegang perutnya yang terasa sangat nyeri. Dia menatap sosok misterius dengan tajam, Zura mengambil pisau yang tergeletak di bawah kakinya dengan cepat,  sebelum kehilangan jejak dia kembali memaksa tubuhnya untuk mengejar orang itu.

Benda demi benda  sosok misterius itu terus lemparkan untuk menghalangi jalan Zura.

Prangg

Zura berdecak kesal ketika melihat pisau yang dia lemparkan salah sasaran. "Dasar manusia licik!" maki Zura. Dengan antusias gadis itu terus mengejar sosok misterius itu.

Bugh

Gadis itu menonjok tembok di sampingnya dengan keras. Dia benar-benar sangat marah ketika dirinya kehilangan jejak. "Aargghh.... Sialan!" gadis itu terus memukul tembok yang tak bersalah itu.

Bugh

Bugh

"Gue pastiin lo bakal habis di tangan gue!"

Napas gadis itu tersengal-sengal dengan keringat yang membanjir tubuhnya,  rambutnya juga acak-acakan, dengan noda darah di bajunya membuat penampilan Zura semakin seram. Dia menatap sekeliling, namun dia kesulitan karena tidak ada cahaya sama sekali, umpatan terus keluar dari mulut gadis itu.

Beby ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang