Bab 1. Beby Dan Aileen

1K 132 43
                                    

BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA ‼️

Happy reading❤️

"Semakin hari, ayah lihat kamu semakin lincah memainkan belati, " ucap seorang lelaki paruh baya sambil mengelus pucuk kepala putrinya. Velio tersenyum manis menatap putrinya.

Velio Magentara sang pendiri mafia Delvaros. Mafia yang terkenal dengan kekejamannya.

"Ini semua juga karena ayah, ayah yang mengajari Beby, " balasnya tersenyum manis.

Velio yang mendengar ucapan sang putri, terkekeh pelan. "Yaudah, latihannya jangan lama-lama! Kalau capek kamu istirahat aja. Ayah gak mau kalau kamu sampai sakit!" ujar Velio.

"Siap Ayah. " Beby kembali memutar-mutar belati yang ada di  genggaman tangannya dengan lincah. Setelah kepergian Velio, seorang gadis dengan berpawakan tinggi nan putih menghampiri Beby.

"Lo mau cari muka sama ayah?" ucapnya sinis.

Beby menghentikan aksinya, gadis itu membalikkan badannya mencari sumber suara. "Seinna?"

"Lo mau cari muka sama ayah?" ulangnya lagi dengan sedikit emosi.

"Enggak!"

Plak!

Beby yang mendapat tamparan mendadak dari Seinna menatap gadis itu dengan kesal. "Lo apa-apaan sih?!" ucapnya marah.

"Lo pantes dapat tamparan itu! Bahkan itu belum seberapa sama luka yang gue dapat gara-gara lo!" ucap Seinna yang membuat Beby bingung.

"Maksud lo?"

"Gara-gara kehadiran lo, kasih sayang ayah jadi terbagi! Gue jadi nggak bisa merasakan kasih sayang ayah sepenuhnya, itu semua gara-gara lo. Bahkan, ayah lebih sayang sama lo dari pada sama gue! Kenapa lo harus ada? Kenapa lo gak mati aja! Kehadiran lo membuat gue menderita!" ujar Seinna dengan menggebu-gebu.

Beby terdiam mendengar semua perkataan yang baru saja Seinna lontarkan, belati yang Beby genggam terjatuh dengan begitu saja, "Maaf, gue gak bermaksud buat merebut ayah lo, " lirih Beby.

"Gara-gara lo, gue kehilangan semuanya!!" teriak Seinna. Gadis itu berjalan mendekati Beby yang terdiam dengan tatapan datar.

"Seharusnya gue yang jadi Queen Mafia Delvaros! Tapi dengan adanya kehadiran lo, gue jadi kehilangan kesempatan itu!" tekan Seinna di setiap kata. Gadis itu menjambak rambut Beby dengan kuat.

"Gue gak minta jabatan itu! Kalau lo gak setuju, lo boleh bilang sama ayah, " ucap Beby yang berusaha tenang walau kenyataannya gadis itu menahan rasa sakit di kepalanya akibat jambakan Seinna.

Seinna mendorong tubuh Beby dengan kuat, "KENAPA LO GAK MATI AJA SIH?!" teriak Seinna dengan emosi yang memuncak.

"Karena Tuhan masih memberi gue kesempatan buat balas dendam kematian orangtua gue!" ucap Beby dengan datar.

Seinna mengepalkan tangannya dengan kuat, "Gue sumpahin lo gak akan pernah bisa buat balas dendam atas kematian orangtua lo!" setelah mengatakan kalimat itu Seinna pergi meninggalkan Beby.

Beby termenung atas perkataan Seinna barusan. Ia tidak menyangka gadis itu akan membencinya. Walaupun Beby bukan anak kandung dari Velio, dia sudah menganggap keluarga itu seperti keluarganya sendiri.

Beby ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang