Bab 7. Back To School

303 90 1
                                    

Hai, gimana kabar kalian hari ini?

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti gak lupa karena keasyikan baca, hehehe

Happy Reading Fren💗

Zura menatap bangunan sekolah di depannya dengan tatapan sulit di artikan. Perasaannya benar-benar tidak karuan, semuanya bercampur menjadi satu. Langkah Zura semakin berat, seakan-akan tubuhnya menolak untuk maju. Gadis itu sendri tidak paham, perasaan apa ini sebenarnya? Tanpa Zura sadari satu tetes buliran air terjatuh begitu saja. Dengan cepat Zura menghapusnya. "Gue kenapa?" gumamnya sangat lirih.

Rival yang masih di samping Zura menatap gadis itu dengan bingung, Rival juga sempat melihat Zura meneteskan air mata, Rival menggenggam tangan mungil Zura yang terasa sangat dingin. "Lo gak apa-apa?" tatapan cowok itu begitu khawatir. Zura mengangguk singkat.

Pagi ini SMA Mexolarius di buat gempar dengan kedatangan Rival dan Zura, tanpa mereka berdua sadari kini mereka menjadi pusat perhatian semua orang. Begitu banyak tatapan mata yang menatap Rival dan Zura dengan tatapan yang berbeda-beda, bisik-bisik pun mulai terdengar dari berbagai siswa maupun siswi, halaman sekolah mulai ramai terisi makhluk ciptaan Tuhan itu.

Bagaimana tidak terkejut, kalau Rival seorang badboy yang terkenal di SMA Mexolarius. Sedangkan Zura seorang nerd troublemakers yang hobinya membuat ulah, membuat dirinya di kenal banyak orang. Rival dan Zura tidak pernah akur, keduanya selalu mengibarkan bendera perang setiap bertemu, tapi hari ini? Mereka berangkat sekolah bersama. Belum lagi mereka di buat terkejut dengan penampilan Zura yang sangat-sangat berbeda dari sebelumnya. Mereka benar-benar di buat diam membisu. Seperti waktu berhenti untuk saat ini.

Prok.. Prok..

Tepukan tangan seseorang berhasil menyadarkan mereka kembali. Kini posisi Zura dan Rival berada di tengah-tengah kerumunan bersama dengan satu gadis yang baru datang tersebut. Gadis tersebut berjalan mendekati Zura, tanpa aba-aba dia langsung menampar pipi kanan Zura dengan keras.

Plak!

Semua orang di buat tercengang dengan tingkah gadis tersebut. Panggil saja Laura, Laura Evalyn Corniella nama lengkapnya. Laura si gadis cantik, berpawakan tinggi, memiliki rambut sebahu, dan juga tubuh yang sangat ideal membuat dirinya semakin terlihat cantik. Laura terlahir dari keluarga berada, Ayahnya termasuk salah satu pengusaha sukses di benua Asia. Ayahnya juga salah satu donatur di SMA Mexolarius. Akibat kekuasaan Ayahnya, Laura menjadi sesuka hati sendiri, dia suka menindas dan juga keras kepala. "Dasar gak punya malu lo!" cibir Laura menatap Zura dengan sinis.

Tamparan tersebut berhasil membuat sudut bibir Zura berdarah. Zura menjilat darah yang keluar dari sudut bibirnya dengan santai. "Siapa lo?" tanyanya dengan wajah datar, suasana semakin memanas.

Laura mengepalkan kedua tangannya, karena tidak bisa menahan emosi lagi, Laura langsung meraih rambut panjang Zura dan menjambaknya. Teriakan dari beberapa siswa membuat suasana semakin ricuh.

"Lo gak usah pura-pura lupa! Dasar sialan lo! Kenapa lo gak mati aja sih!" ucapan Laura berhasil membuat Zura tak berkutik. Ucapannya barusan kembali mengingatkan Zura kepada sosok Seinna, yang selalu  menginginkan kematian dirinya.

Zura menggelengkan kepalanya berusaha berhenti memikirkan masa lalunya. "Siapa lo? Gue gak kenal sama lo!" Zura menatap Laura dengan tajam. Suasana mendadak menjadi hening, tak ada satupun yang berbicara.

Beby ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang