Bab 4. Bertransmigrasi

417 103 2
                                    

Gimana kabar kalian semua? Masih stay di lapak ini? Atau ada yang pengunjung baru nih? Aku minta maaf ya karena bisa up sekarang, hehehe

Siap membaca?

Ready?

GO!!

Tidak ada niatan Aileen untuk kembali ke rumah, Aileen masih nyaman dengan posisinya. Dua jam lebih Aileen berada di danau, dan sepertinya dia mulai tidak nyaman. Begitu banyak nyamuk yang menggigit tubuhnya.

Aileen memutuskan pergi dari tempat itu. Aileen menjalankan mobilnya ke tempat lain, yang penting bukan ke rumah. Aileen belum siap pulang, begitu banyak kenangan bersama Beby di rumahnya.

Tak butuh waktu lama Aileen sampai di tempat biadab, yaitu club. Aileen memasuki tempat tersebut, cowok itu memesan alkohol lebih dari lima botol. Aileen benar-benar sudah lupa bahwa alkohol minuman yang paling Beby benci.

Pasti Beby menangis melihat Aileen yang sekarang, hidupnya seperti tidak berarti lagi. Aileen langsung meneguk minuman itu dan menghabiskannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 namun, cowok itu belum pergi dari tempat itu. "Beby, maaf aku ingkar janji! Aku minum alkohol lagi!" ucapnya setengah sadar. Banyak wanita yang menggoda Aileen, karena paras Aileen yang sangat tampan membuat mereka tertarik. Dengan kasar Aileen menolak mereka.

"Jangan ganggu gue bangsat!" emosi Aileen pada salah satu perempuan yang sedari tadi menggodanya.

Prang!!

Aileen melempar botol alkohol yang sudah kosong, wanita yang sedari tadi mengganggu Aileen langsung pergi menjauhi Aileen yang terlihat seperti orang kesetanan. Sekarang Aileen kembali ke sifat aslinya sebelum ia kenal dengan Beby, lelaki yang sesat, kasar dan kejam. Kepergian Beby membuat Aileen berubah drastis.

Sedangkan di tempat lain, Beby berjalan menulusuri tempat yang sangat aneh menurutnya, "Gue di mana sih?" bingungnya.

"Hai, Beby!" panggil seseorang dari arah belakang yang membuat Beby tersentak kaget. "Eh, lo siapa?" tanya Beby bingung.

"Kenalin aku Zura!" Zura mengulurkan tangannya.

"Beby!" mereka berdua berjabat tangan. "Lo tau gak gue ada di mana? Gue mau balik, kasihan Aileen sendiri. Pasti sekarang Aileen lagi nangis!" tanya Beby berturut-turut.

"Aku juga gak tau, kita lagi di mana. Intinya ini bukan tempat kamu!"

"Kok bukan tempat gue? Terus gimana gue pulang?" panik Beby.

"Kamu gak bisa pulang. Karena kamu sudah meninggal, " ucap Zura.

"Gak! Gue gak bisa tinggalin Aileen sendiri!" Beby menatap sendu wajah Zura.

"Kalau kamu mau balik, kamu boleh menempati tubuh aku, soalnya tubuh kamu sudah gak ada"

"Gak! Gue mau balik ke tubuh gue!" tolak Beby.

"Udah gak bisa Beby. " Zura mencoba menjelaskannya. "Aku mohon sama kamu, tolong bantu aku!" Zura menyatukan kedua tangannya menatap Beby.

"Gue bukan tuhan!" cetus Beby.

"Iya, aku tau. Tapi cuman kamu yang bisa bantu aku, tolong cari pelakunya Beby. Maaf, sebelum aku pergi, aku meninggalkan banyak masalah!" ujar Zura. "Aku terlalu lemah mengahadapi masalah aku sendiri, menjalani kehidupan aku sendiri, aku sudah menyerah Beby!" lanjutnya dengan wajah sedih.

Beby ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang