✯ 3. Kembar Mematikan ✯

1.8K 266 50
                                    

Yoo~
Tanoshinde Kudasai nee
Douzo

Author Pov_

Hanadori menyeret badan (Name) dari ruang tamu sampai kamarnya. Gadis itu hilang kesadaran setelah berlari keluar kamar sambil berteriak, sebelum akhirnya ia terpeleset dan jatuh sampai pingsan. Untung saja Hanadori mengejarnya tadi. Kalau tidak, dia tidak akan tahu kalau saudara kembarnya telah pingsan konyol.

Sebelumnya dia ingin menggendong (Name), namun badannya yang kecil membuatnya susah mengangkat tubuh gadis itu. Setelah beberapa kali memutar otak, Hanadori akhirnya memutuskan untuk menyeret gadis itu sampai kamar. Walaupun terlihat sangat jahat, namun Hanadori tidak berniat seperti itu.

Ditengah malam yang sangat sunyi, Hanadori akhirnya sampai dikamar dan sudah menidurkan (Name) dikasurnya. Dia cukup berkeringat menarik kembarannya itu. Bisa saja dia meninggalkan (Name) yang pingsan diruang tamu. Namun ia tidak sejahat itu sebagai saudara kembarnya.

Meskipun rasa kantuk terus mengganggunya, Hanadori masih setia menatap (Name) dari kasurnya. "Bocah kerasukan setan. Siapa suruh telfonan malem-malem diluar. Kepeleset kan lo," gumamnya diakhiri ketawa ringan. Ia mengambil sebuah notebook dan pensil pada laci nakas yang terdapat sebuah lampu tidur. Dia menuliskan sesuatu pada permukaan kertas sebagai catatan.

"Yosh, perlahan gue mulai ngerti." Hanadori membaca kembali catatan-catatan yang ia tulis sebelumnya.

Dia kembali menaruh notebook dan pensil itu dilaci. Lampu tidur yang ada diatas nakasnya ia matikan, dan menarik selimutnya sampai ke dagu.

"Oyasumi, (Y/n). Maksudku, (Name)." gumam Hanadori dengan mata terpenjam.

Perlahan kedua mata (Name) terbuka lalu mengedipkannya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupil matanya. Setelah dirasa sudah cukup, (Name) bangkit dari tidurnya dan menoleh ke arah kasur kembarannya. Sudah tertata rapi, orangnya pun tidak ada disana membuat (Name) menyipitkan matanya bertanya.

Nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul membuat keseimbangan (Name) hilang untuk sementara. Ia hampir jatuh ke kanan dan ke kiri sambil mengucek matanya. Kepalanya terasa pusing.

Dia membuka gagang pintu, masih dengan mata yang sedikit terpenjam. Kondisi rumah terasa sepi, hal itu tentu membuat (Name) kebingungan sendiri. Dia rasa tidak seperti biasanya kondisi rumah yang seperti ini. Apa semua orang pergi meninggalkan dirinya?

Perlahan (Name) berjalan ke ruang tengah dibantu dengan sisi dinding yang menjadi tempat ia berpegangan agar tidak jatuh kelantai akibat rasa pusingnya. Dia tidak tahu mengapa tiba-tiba merasa pusing. (Name) bahkan tidak tahu kalau semalam dirinya pingsan akibat terpeleset dan akhirnya diseret oleh kakak kembarnya itu sampai kamar.

"Gue masuk ke dimensi lain Oshi No Ko yang nggak ada orangnya, ya?" gumam (Name) cukup keras. Satupun suara tidak terdengar membuat gadis itu menjatuhkan tubuhnya pada sofa karena merasa sendirian dirumah. Tangannya meraih remote dan menyalakan TV layar lebar itu. Dirinya juga penasaran acara apa saja yang ada didalam anime seperti ini.

Become an Idol [ 推しの子 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang