✯ 16. Pembantu Kedua ✯

623 106 1
                                    

Yoo~
Tanoshinde Kudasai nee
Douzo

Author Pov_

Satu-satunya gadis yang berada di dalam ruangan super luas itu mengepalkan tangannya. Jantungnya berdegup cukup kuat sampai-sampai ia merasa takut kalau orang disekitarnya akan mendengar detak jantungnya.

(Name) dengan rambut panjangnya yang di kuncir tengah sibuk mengatasi rasa tidak nyaman. Bukannya karena gugup dan sebagainya, ia merasa sedikit tertekan berada di antara kaum lelaki yang rata-rata tingginya lebih darinya.

"Merasa terkucilkan? Oh tentu saja, iya."

"Weh itu Nagi ama Reo bukan sih? I-itu Barou! Niko! Aryu! Ah disana, ada Chigiri. Uwa.. Kunigami! Bachira juga! Aaaa itu... siapa sih namanya, gue lupa..."

Pltak

Hanadori mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit. Yang pasti itu ulah kembarannya, (Name) menjitak kepalanya ketika dirinya terlalu antusias akan beberapa orang disana.

"Tenangkanlah dirimu. Disini banyak orang, kau harus jaga image," (Name) memperingati.

"Ha'i, ha'i." balasnya. Hanadori melangkah kedalam ditemani (Name) disamping.

Mereka sesekali melirik ke sekitar dan mendapatkan tatapan tajam dari beberapa orang, terutama (Name) membuatnya semakin gelisah.

"Disini padat sekali. Dan, apa aku benar-benar cewek sendiri?!" keluh (Name).

"Make nanya, dah tau Bluelock." sarkas Hanadori.

"Tapi aku terpilih yang berarti aku lebih hebat dibandingkan anak laki yang nggak terpilih. (Name) si jenius sepak bola, fufu~" (Name) menaruh tangan pose tujuhnya ke bawah dagu, dengan mata tertutup dan menggigit bibir bawahnya. Menandakan sekarang ia tengah menyombongkan diri pada kakaknya.

Hanadori yang tak suka kesombongan (Name) hanya bisa menjulurkan lidah dengan membuang pandangnya. "Bisa juga lu bilang 'Fufu~'." imbuhnya.

*Suara pintu

"Sepertinya disini,"

"Aha..."

(Name) dan Hanadori kompak menoleh kebelakang, mendapati sosok dua remaja laki-laki yang tak asing bagi mereka.

"Ah mereka sampai juga. Isagi Yoichi dan Ryosuke Kira," imbuh Hanadori mengingatkan kembali (Name) dengan nama mereka.

Kening gadis itu mengerut lalu menoleh ke arah Hanadori setelah mendengar penuturan lelaki itu. "Ryosuke?"

Sesaat Hanadori menatap bingung adiknya itu. Namun ketika dirinya mengingat sesuatu, ekspresinya berubah sama seperti wajah (Name). "Anj Ryosuke cok! Ryosuke yang ngebunuh Ai bukan si?!"

(Name) mengangguk cepat. "Jangan-jangan dia adiknya?!!"

"Tidak, Ryosuke itu namanya, bukan marga."

Kedua adik kakak kembar itu saling melontarkan tatapan serius sebelum akhirnya lampu mendadak mati.

"Ee.. a..., a aa..."

"Selamat kepada para talenta yang belum diasah. Kalian adalah 300 striker unggulan yang berusia di bawah 18 tahun. Kalian dipilih menurut penilaian dan pertimbanganku. Aku Jinpachi Ego, orang yang diundang untuk membawa Jepang memenangkan piala dunia."

Situasi mendadak ricuh. Perkataan lelaki berjas hitam itu membuat seluruh orang kebingungan atas apa yang dikatakannya. Kecuali si kembar Ryuka yang memang sudah paham apa yang dikatakan pria itu.

Become an Idol [ 推しの子 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang