Yoo~
Tanoshinde Kudasai nee
Douzo•
•
• (Name) Pov_
•
•
Suara ricuh terdengar samar-samar diluar sana. Beberapa anak sedang bermain. Tadi kulihat kebanyakan dari anak laki-laki tengah bermain bola di lapangan. Sebetulnya aku ingin ikut nimbrung, hanya saja masih ada yang harus kulakukan saat ini.
Meskipun anak-anak sudah diperbolehkan untuk pulang, kebanyakan dari mereka masih setia berada di lingkungan sekolah. Mungkin karena tidak terbiasa pulang cepat, atau mungkin hanya ingin memanfaatkan kesempatan pulang cepat untuk bermain. Sekolah juga tidak melarang mereka yang masih ingin bermain sampai sore asalkan tetap mematuhi aturan yang ditetapkan sekolah.
Aku melipat kedua tanganku didepan dada dan menatap tajam ke arah mesin didepan ku. Atmosfer yang kurasakan saat ini membuatku beberapa kali menguap. Air mataku bahkan ikut keluar bersamaan.
Setelah memasukkan selembar uang dan menekan tombol didepan, aku merendahkan badanku ke bawah untuk mengambil sebuah kaleng minuman. Di kedua tanganku sudah terdapat dua kaleng minuman dan segera mendekat ke meja kantin yang menjadi tempat favoritku dengan Hanadori.
Disana terdapat Ruby dan Aqua yang duduk berhadap-hadapan. Seperti yang kurasa, mereka kini tengah mengobrol soal diriku. Ketika aku sampai dan memberikan kaleng minuman pada mereka, keduanya mendadak diam dan tak melanjutkannya. Yah aku juga tidak mendengar apa yang mereka bahas. Lagipula aku tidak peduli dengan telingaku yang terasa panas sedari tadi.
"Ee... ii desu ka? Arigatou," ucap Ruby sebelum akhirnya menerima jus jeruk kaleng yang ku sodorkan.
"Kau menraktir kami tapi kau sendiri tidak membelinya?" seloroh Aqua seraya memperhatikan kaleng cola yang di pegangnya.
Aku menggeleng pelan dan tersenyum tipis sebelum duduk di samping lelaki itu. "Tidak apa kalian saja. Tidak ada minuman yang ku inginkan disana."
"Memangnya minuman apa yang kau inginkan?" tanya Aqua setia dengan wajah datarnya. Ku lihat dia semakin mirip dengan Hanadori pada orang-orang. Sifatnya saja sekalem dan sedingin ini, pantas saja banyak kaum 'wibu' yang suka padanya. Tapi aku tidak mengerti dengan selera cewek 'wibu' yang menyukai pria dingin sepertinya.
Apa Hanadori juga akan disukai seperti itu?
"Susu strawberry?" Tanpa sadar tanganku tergerak mengusap tengkukku yang terasa dingin. Aku juga merasa kalau wajahku menunjukkan senyuman aneh. Entah kenapa rasanya malu sekadar menjawab minuman kesukaan.
"Susu strawberry? Uhm~ aku juga menyukainya. Tapi bukankah ada susu strawberry disana? Aku tadi melihatnya sekilas," Ruby menunjuk mesin minuman kaleng yang ku hampiri tadi.
"Aku tidak suka. Rasa pengawetnya sangat terasa di lidahku. Apa mau ku belikan untukmu? Sepertinya aku salah memilih,"
"T-tidak perlu! Aku juga menyukai jus jeruk kok. Terimakasih," Ruby sedikit panik ketika aku menawarkannya minuman lain. Aku mengerti, dia tidak enak padaku.
"Omong-omong, mau kau kemana kan surat-surat ini?" tanya Aqua dengan pandangan yang tertuju pada tas lipatnya yang sudah dipenuhi dengan surat milih Hanadori.
Aku menggeleng pelan. "Entahlah. Aku juga bingung. Hanadori tidak mau membawanya ke rumah dan kami memutuskan untuk menyimpannya di sekolah untuk beberapa waktu. Aku takut jika petugas kebersihan membuang semua ini."
"Kenapa kau sebegitunya ingin mempertahankan surat-surat ini? Bukankah kau tahu jika pengirimnya tak lebih dari 20 orang? Mereka mengirim surat lebih dari satu, terlebih surat abu-abu yang dikirim lelaki tadi." Lagi-lagi Aqua melemparkan pertanyaan padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Idol [ 推しの子 ]
FantasyMati dengan cara yang sama seperti Hoshino Ai membuatnya berekarnasi ke Anime Oshi No Ko? "Kalau mati ya mati aja, ngga usah bikin gue hidup lagi jadi anime!" _____ _____ _____ _____ _____ Kisah seorang gadis anti anime yang entah bagaimana bisa ber...