✯ 18. Sosok Hantu Sebenarnya ✯

529 72 4
                                    

Yoo~
Tanoshinde Kudasai nee
Douzo

Author Pov_

"Akhh..."

Suara ringisan sudah terdengar beberapa kali ketika seseorang telah memasuki area lapangan beberapa waktu yang lalu. Dia baru melakukan pemanasan, dan sekarang ia mencoba untuk menyentuh telapak kakinya dengan cara berdiri. Terasa mustahil, padahal ia pernah melakukannya dan berhasil. Mungkin itu akibatnya karena sudah jarang berolahraga.

Udara sejuk dimalam hari membuat hatinya cukup tenang-walau ruangan yang ditempatinya sekarang adalah ruangan tertutup-. Apalagi ruangan luas yang ditempatinya tak menunjukkan sesosok makhluk pun, membuatnya menjadi lebih tenang untuk tidak terus bersembunyi dari orang-orang.

Didepannya sudah ada sebuah bola sepak yang akan menjadi mainannya malam ini. Dia berniat untuk menghabiskan waktu gabutnya untuk latihan, daripada terus berada dikamar yang dirasanya sumpek.

Selesai ia peregangan, fokusnya langsung beralih ke bola dan gawang yang berada jauh didepannya. Jika didalam pertandingan, kira-kira ia berada diarea pertahanan tim, biasa ditempati posisi bek kiri.

Dengan wajah datarnya ia langsung menendang bola tanpa adanya tanda-tanda bahwa ia akan menendang. Gerakan kakinya terlihat cukup pelan, namun bola yang berhasil mengenai kaki bagian dalamnya melaju dengan kecepatan tinggi dan mendarat ditengah-tengah lapangan.

(Name) selaku orang yang membuat bola terbang jauh hanya berdecih pelan sambil menghampiri mainannya itu. "Sok banget lu. Dari jarak ini mana bisa masukin bola." cibirnya memaki diri sendiri.

Begitu ia mengambil bolanya kembali, (Name) menempatkan dirinya di tengah-tengah lapangan yakni area kick off. Dari posisi itu, dia langsung menendang bola yang dijatuhkan dari dekapannya. Tak langsung masuk, bola yang sempat melayang di udara itu jatuh tepat di titik penalty.

Gadis bersurai turquoise itu tak berdecak lagi dan justru memegang dagunya seraya menatap bola dengan kerutan di keningnya. "Kurang kekuatan, atau jaraknya terlalu jauh?" gumamnya.

Lagi dan lagi, (Name) terus mencoba menendang bola dari jarak yang cukup jauh ke arah gawang. Sudah cukup lama dia tidak bermain bola ditempat seluas itu sampai-sampai ia lupa dengan jangkauan shooting yang dimilikinya.

30, 40, atau 50 meter jangkauannya? 50 meter terdengar mustahil baginya. Tapi jika diingat-ingat kembali, bagi seorang (Name) jangkauan sejauh itu mungkin bisa berhasil kalau ia berlatih keras dalam melatih perkembangan otot kakinya. 'Tapi nggak mungkin anjir, manusia apaan tuh jangkauannya sampe 50 meter,' batinnya meringis.

Sekiranya sudah 20 menit dia berada disana seorang diri. Sampai akhirnya kemunculan 2 orang lain tak disadari oleh (Name) yang sibuk dengan permainannya sendiri. Bahkan kedua makhluk bergender laki-laki itu hanya bisa menatapnya dari kejauhan, menungggu kehadiran mereka disadari oleh gadis itu.

~
Beberapa menit yang lalu

"Whaa itu dia itu dia."

"E-eh itu, bukankah dia..."

"Apa Isagi, kau juga mengenalnya?"

"Seingatku, dia orang yang sama dengan gadis yang kutemui didepan ruangan Z ketika pertama kali datang kesini. Kalau tidak salah sebelum permainan bola hantu itu dimulai."

"Ahh begitu,"

"Aku yakin waktu itu kau tertidur."

"Ehehe... Aku juga pernah bertemu dengannya."

Become an Idol [ 推しの子 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang