Yoo~
Tanoshinde Kudasai nee
Douzo•
•
• Author Pov_
•
•
Udara malam menghiasi suasana di antara mereka. Ruangan luas yang menyatukan diri mereka dengan orang lain memiliki sedikit celah sehingga udara dari luar dapat masuk.
Suara-suara yang sempat menemani mereka kini seolah lenyap begitu saja, ketika masing-masing mata mereka saling bertemu. Entahlah, rasanya begitu menegangkan.
Mata (Name) dan Hanadori tak teralihkan oleh kaki-kaki yang dilihatnya. Mereka bersembunyi di bawah meja.
"Apa? Mereka hanya pemain tim W. Untuk apa kita bersembunyi?"
"Bukannya kamu memang selalu bersembunyi dari pemain lain?" celetuk Hanadori.
"Ya memang benar. Tapi kenapa kau juga ikutan? Lagipula sepertinya mulai sekarang aku tidak perlu bersembunyi lagi." (Name) kembali melihat pergerakan kaki-kaki yang menuju ke kursi kosong dengan jarak yang lumayan jauh.
Gadis itu hendak keluar dari persembunyiannya namun dihentikan Hanadori. "Duduk dan diam saja. Aku punya firasat aneh."
(Name) menatap kakaknya bingung. "...aneh?"
Terdengar suara pintu bergeser dari pintu lainnya. Itu dari pintu tim Z. Pintu otomatis yang memunculkan sosok lelaki lain, namun hanya kaki panjang yang dapat dilihat oleh (Name) dan Hanadori.
Kerutan dahi (Name) terlihat. Gadis itu bertanya-tanya, siapa itu?
"Lo lupa? Pengkhianatan di tim Z." seloroh Hanadori berbisik.
Baru saja (Name) ingat. Anime yang ditontonnya dulu, ada kejadian seperti itu. Pengkhianat dari tim Z. "Kuon..."
Tak terlihat jelas bagaimana ekspresi wajah ketiga lelaki yang merencanakan pertemuan diam-diam itu di kantin. Hanya kaki-kakinya saja yang terlihat oleh kembar Ryuka. Namun yang pasti dalam pikiran mereka, Kuon sudah melakukan sesuatu yang sangat buruk pada timnya sendiri. Lelaki itu menyebarkan semua informasi mengenai pemain timnya dan akan mulai bekerja sama dengan tim W dalam pertandingan besok. Tim W melawan tim Z.
Kedua kakak beradik itu fokus pada pandangannya. Mereka fokus ingin mendengarkan, namun pembicaraan ketiga lelaki itu tak sampai di telinga mereka karena jarak yang cukup jauh.
Hanadori menatap (Name) serius. "Jadi, mau bagaimana? Kau akan bergabung dengan mereka besok?"
(Name) mengangguk masih dengan pandangannya. "Mulai sekarang aku adalah pemain dalam tim Z. Sayangnya Imamura sudah tidak bisa bermain lagi. Entah apa yang disembunyikan Ego mengenai Imamura, tapi setidaknya aku bisa turun tangan langsung di lapangan."
"Kau serius? Kuon akan mengkhianati kalian loh. Kalau begitu, kamu bilang saja pada mereka–"
"Tidak bisa."
Hanadori menanamkan perhatian lebih pada sorot mata adiknya ketika menatap wajah (Name), yang perlahan membalas tatapannya. "Kenapa?"
Ujung bibir gadis itu terangkat. Entah senyum kecut atau manis, ia menunjukkannya pada kakaknya. "Aku tidak ingin mengubah alur terlalu banyak. Hanya itu. Lagipula, kemampuanku tidak bisa dibandingkan dengan kemampuan pengkhianat kan?"
Lagi-lagi Hanadori tertegun. Sudah ke berapa kali ia merasakan perasaan seperti ini dari (Name). Gadis itu tidak ingin banyak mengubah alur, ia sangat menghargai perasaan (Name) yang seperti itu. Namun entah mengapa, ia terlalu berlebihan mencemaskan (Name). Walau hanya masalah pengkhianatan seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Idol [ 推しの子 ]
FantasíaMati dengan cara yang sama seperti Hoshino Ai membuatnya berekarnasi ke Anime Oshi No Ko? "Kalau mati ya mati aja, ngga usah bikin gue hidup lagi jadi anime!" _____ _____ _____ _____ _____ Kisah seorang gadis anti anime yang entah bagaimana bisa ber...