✯ 6. Perubahan ✯

1.4K 238 31
                                    

Yoo~
Tanoshinde Kudasai nee
Douzo

Author Pov_

"Onii-chan... are?" Ruby membuka pintu belakang kelas kakaknya dan melirik bangku yang ia yakini ditempati Aqua. Namun ia tidak mendapati sosok lelaki tersebut melainkan seorang gadis.

Gadis itu tengah berdiri melamun menatap sendu meja tersebut, yang terletak tepat di dekat pintu yang ia buka. Netra mata Ruby bertemu dengan netra mata gadis itu.

"Anu... apakah kamu melihat Aqua? Dia duduk di meja itu," tanya Ruby pada gadis itu.

"Aqua? Ahh Hoshino... tadi dia keluar entah kemana. Aku hanya melihatnya sekilas namun sepertinya dia terlihat panik dan terburu-buru." jelas gadis itu mendekat ke arah pintu.

"Ah begitu," ucap Ruby seraya mengangguk paham. "Panik, ada apa ya?" gumamnya yang dapat didengar oleh (Name) dan Hanadori.

Gadis yang menjadi teman sekelas Aqua melirik sekilas ke arah lelaki dibelakang Ruby. Dia bergerak cepat menghampirinya sampai tidak sengaja menyenggol Ruby. "Kamu senior Ryuka kah, yang katanya pintar dan jago futsal itu?!" tanyanya bersemangat.

"Mungkin?" Hanadori sedikit memundurkan wajahnya dari gadis itu. Posisinya sangat dekat, membuatnya merasa risih akan keberadaan gadis tersebut.

"Hwaa~ beneran toh! Seniorku selalu menceritakan banyak hal tentangmu. Dia bilang kau selalu mendapati peringkat satu seangkatan. Rumor juga mengatakan kalau kau pernah mengalahkan senior kelas tiga dalam permainan kuis! Ah seniorku juga pernah bilang padaku kalau kau bisa sepintar itu karena pernah tertidur di perpustakaan dengan banyak tumpukkan buku pelajaran dimejamu. Kau tahu, karena cerita seniorku tentangmu itu aku jadi sering sengaja tidur di perpustakaan sekolah dengan beberapa tumpukan buku agar bisa pintar sepertimu!"

'Hah, kau percaya begituan?' batin Hanadori.

"Ah itu, itu, orang bilang padaku bahwa kau sangat mahir dalam olahraga sepakbola? Katanya kemampuan menendangmu sangat kuat dan cepat. Ah bahkan, bahkan katanya kau selalu mengikuti pertandingan futsal antar sekolah sejak SD dan pernah melawan anak SMA? ITU SANGAT LUAR BIASA!!"

"Kau seterkenal itu?" lirih (Name) pelan.

"Entahlah,"

"Apa kau mengenalnya?" tanya Ruby berbisik.

"Entahlah," balasnya masih terus mendengarkan ocehan gadis itu.

"Aku tahu kau tampan dari omongan orang-orang, tapi tak ku sangka kau setampan ini! Ternyata kau lebih tinggi dari yang ku bayangkan, berapa tinggimu? Aku dengar kau banyak disukai gadis ya sejak SD. Banyak mendapatkan surat cinta di lokermu tapi tak pernah membalas sama sekali, bahkan menyentuh pun tidak pernah ya? Apa kau punya pacar sehingga tak pernah menyentuh surat-surat itu?! Nee beritahu aku! Seniorku juga merupakan salah satu fansmu yang memberikan surat ke lokermu lho~"

'Gadis ini terlalu polos,' batin Hanadori, (Name) dan Ruby kompak.

(Name) melirik tajam ke kakaknya lalu berlari kecil berniat menuju ke tempat loker murid berada. Namun sebelum dirinya benar-benar meninggalkan mereka, kerah baju belakangnya sudah lebih dulu ditahan oleh Hanadori.

"Nggak usah dicek." singkat Hanadori pada (Name).

"Jadi selama ini kau menyembunyikannya dariku, ha?!" ketus (Name).

"Gua juga baru tau anj. Jangan nyimpulin seenaknya." Hanadori melepas cengkramannya. Setelah mendengar pernyataan darinya, (Name) kembali ke posisi semulanya disamping Hanadori.

Become an Idol [ 推しの子 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang