“Apa kau menghindariku karena Ayahku?”
Dapat Ziang Wu rasakan tubuh Su Li yang tersentak kaget sesaat setelah ia bertanya walau wanita dalam dekapannya itu masih bungkam. Ziang Wu mengeratkan pelukannya. “Tidak perlu buru-buru. Jika kau masih membutuhkan waktu untuk berbicara, aku akan menunggumu.”
“Apa kau akan meninggalkanku?” tanya Su Li lirih kemudian menenggelamkan dirinya dalam pelukan Ziang Wu.
Perkataan lirih Su Li membuat Ziang Wu buru-buru menangkup wajah mungil sang Istri. Dapat ia lihat bahwa pupil dengan iris cokelat itu bergetar dan berembun. Ketakutan yang Su Li rasakan dapat tertransfer dengan sempurna kepada Ziang Wu.
“Apa yang kau katakan? Tidak ada yang akan meninggalkanmu.” Ziang Wu berusaha menenangkan wanita yang sedang berada dalam pelukannya tersebut. “Aku akan selalu berada di sisimu. Kau tidak perlu khawatir, ada aku disini.”
Selama menjalin hubungan pernikahan dengan Ziang Wu, Su Li perlahan menyadari jika love language sang Suami adalah words of affirmation dan physical touch. Su Li selalu dihujani dengan kalimat-kalimat yang membuatnya merasa dicintai. Selain itu, ia juga baru baru menyadari bahwa Ziang Wu suka sekali melakukan kontak fisik dengannya. Entah gerakan kecil seperti menggenggam tangannya ataupun menenggelamkannya dalam pelukan.
Semua perlakuan yang Ziang Wu berikan padanya benar-benar mampu membuatnya bisa melupakan urusan pelik yang memenuhi pikirannya selama ini.
Ziang Wu memejamkan matanya. Ia sedang berusaha terlihat baik-baik saja, walau sebenarnya di dalam hatinya ia sangat ketakutan. Rasa takut itulah yang membuat dirinya menyusul Su Li ke Hokkaido. Ia takut jika sang Istri pergi meninggalkannya.
Karena walau dirinya diliputi rasa kecewa dan malu dengan apa yang ayahnya lakukan, Ziang Wu tidak pernah sanggup jika dihadapkan dengan pilihan harus melepaskan Su Li. Ia rela dikatain Huo Yan sebagai budak cinta seumur hidupnya, karena begitulah faktanya.
***
Sinar mentari yang mengintip malu-malu di balik tirai, mengusik tidur lelap Ziang Wu. Perlahan ia mengerjapkan mata berusaha untuk beradaptasi. Senyumnya tercipta kala melihat Su Li yang masih tertidur lelap. Wajah tenang yang sangat jarang terlihat itu tak pernah bosan ia pandangi. Jika kedua mata itu terbuka, tidak akan ada lagi sosok tenang yang tersisa. Fokus Ziang Wu turun ke bibir merah muda yang sedikit terbuka. Membuat pemuda itu mencuri satu kecupan.
Pemuda itu tersentak kala Su Li bergerak dan tidak sengaja kaki wanita itu menyentuh area terlarang miliknya. Membuat Ziang Wu bergegas bangun menuju kamar mandi. Ia tidak mau mengusik tidur tenang sang Istri. Biarlah pagi ini ia menghabiskan waktu sedikit lebih lama di kamar mandi.
Senyum lebar Ziang Wu terbit kala mendapati Su Li yang masih betah bergelung di bawah selimut ketika dirinya selesai membersihkan diri. Ternyata jika tidak sedang bekerja, Su Li memiliki kebiasaan yang sama dengan orang lain.
Ziang Wu memilih untuk berpakaian, setelahnya ia mengumpulkan sisa-sisa pertempuran mereka tadi malam. Pemuda itu mengambil satu persatu pakaian yang berserakan di lantai kemudian memasukkannya ke dalam laundry bag.
Waktu menunjukkan pukul Sembilan pagi saat ia melihat ponselnya, memeriksa pekerjaan ataupun kabar dari Huo Yan yang ia tinggalkan di Beijing. Rekannya itu ternyata ada mengirimkannya sebuah pesan. Sesaat ia melirik Su Li yang masih bergeming, Ziang Wu kemudian menuju balkon untuk menjawab pertanyaan Huo Yan.
Dering alarm ponsel di atas nakas berhasil membuat Su Li bergerak. Tangannya menggapai ponsel tanpa ia membuka matanya. Bunyi alarm itu berhenti setelah Su Li menggeser layar. Wanita itu membuka matanya kemudian menoleh ke arah balkon, dimana Ziang Wu berada. Suaminya itu terlihat sedang membicarakan sesuatu dengan serius. Sebuah pesan masuk di ponselnya membuat Su Li bangun dan bersandar pada headboard ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINGERING GRUDGE (END)
Mystery / Thriller[MISTERY-ADULT ROMANCE] Su Li menerima sebuah paket misterius yang ternyata berisi informasi jika ibunya meninggal karena dibunuh. Su Li memutuskan resign dan kembali ke Tiongkok untuk mengungkap misteri itu. Sesampainya di sana, Su Li malah dipaksa...