• Hilang

1.9K 243 69
                                    

Kala dan Byan melangkahkan tungkainya menyusuri koridor rumah sakit khusus untuk ruangan VVIP yang mana terletak di lantai 7. Benar saja, setelah semua kelas selesai hari ini Kala dan Byan memutuskan untuk langsung pulang ke rumah sakit untuk menjenguk sang sepupu tercinta mereka yakni Arsy.

"Kok gue degdegan sih, Kal?" tanya Byan pada Kala yang tengah sibuk dengan ponselnya.

"Ya wajarlah lo kan hidup, kalau mati ga akan degdegan ege," jawab Kala seraya mendelik malas.

"Elah bukan degdegan itu Kala, ini degdegan nya beda, sampai pengen ee tau!"

Kala terkekeh pelan, merangkul pundak Byan, lalu menyahuti "ya wajar aja sih By, lo kan banyak salah sama, Arsy. Gue saranin siapin mental dah bro."

"Dih si babi bukannya bikin gue tenang malah bikin gue tambah degdegan! Tapi serius Kal, Arsy marah banget ga sama gue?"

"Ck, masih di tanya! Ya iyalah Arsy pasti marah banget sama lo, secara lo udah nonjok dia, ya kalau gue jadi Arsy juga udah putus kali tali persaudaraan kita," ucap Kala.

"Kal, sumpah lo ngomong kaya yang ga ada beban sama sekali! Beban persaudaraan kita berasa di gue semua anjing! Gue yang salah banget kayanya, bukan kayanya tapi emang iya gue salah. Gue salah.." lirih Byan diakhir kalimatnya.

Kala mengerti, saat ini perasaan adik sepupunya itu pasti tengah kacau, campur aduk, hancur dan lelah disaat yang bersamaan. Terlebih Byan baru saja putus dari gadis yang sangat ia cintai, yang ia anggap gadis baik-baik namun ternyata malah sebaliknya. Tapi Kala bersyukur, sekarang Byan telah menyadari akan hal itu, jika gadis bernama Natasya itu bukanlah gadis yang baik untuk sepupunya ini.

Dan untuk hubungannya dengan Arsy, semoga saja semua bisa kembali membaik seperti dulu, mereka bisa kembali bersama lagi, Niscala, Arsy dan Byantara.

"Bukan cuma lo yang salah By, gue juga salah. Seharusnya gue sebagai yang kedua diantara kita bisa menjadi penengah, tapi gue ga bisa.. gue ga bisa menjaga kalian dengan baik, Arsy pasti kecewa banget sih sama gue, tapi itu wajar kok."

Hah,

Byan menghela napas lelah, sekali lagi ia mengingat hal-hal bodoh yang telah ia lakukan, apalagi hal bodoh yang sudah membuat hubungannya dengan Arsy menjadi sangat renggang.



'Bego lo By, kenapa barus sadar sekarang? Arsy, apa lo mau maafin gue?'



Keduanya terus berjalan menyusuri koridor khusus ruangan VVIP. Namun tak lama dari itu, langkah Kala dan Byan terhenti saat melihat seseorang yang kini tengah berdiri tepat di depan kamar rawat Arsy. Dan melihat siapa seseorang itu pun membuat Byan maupun Kala naik pitam seketika, namun sebisa mungkin Kala meredam emosinya.

"Si anjing!" gumam Byan dengan tangan yang terkepal kuat.

"Tahan emosi lo, jangan buat kesalahan lagi, kita kesini mau memperbaiki hubungan kita sama Arsy, ga usah hiraukan yang lain," ucap Kala pelan seraya mengusap punggung Byan mencoba menenangkannya.

Lantas tanpa menunggu lama lagi, keduanya pun langsung berjalan cepat menghampiri seseorang tersebut.

"Ngapain lo disini?!" cetus Byan dengan nada yang tidak bersahabat setelah dekat dengan seseorang tersebut.

Seseorang itu pun menoleh pada Byan, lalu menunjukan seringai nya.

"Ini rumah sakit, tempat umum bro. So, terserah gue mau ngapain disini," jawabnya santai.

"Ga usah songong lo, Damar! Gue tanya, lo ngapain disini?!" sekarang giliran Kala yang bertanya.

Yah, seseorang itu tak lain dan tak bukan adalah Damar, yang sekali lagi ia menunjukan seringai nya.

Papa Sam & Mataharinya [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang