• Penebusan⚠️

2.9K 258 133
                                    

⚠️⚠️⚠️


Saat ini Samudra, Madha, Jake dan Javas tengah berkumpul di area lobby rumah sakit bersama dengan para bodyguard Abraham, serta Daffa sang polisi dan juga anak buahnya. Mereka sudah mencari keberadaan Arsy ke seluruh area rumah sakit namun nihil, tak ada satu pun dari mereka yang berhasil menemukan anak sematawayang Samudra itu. Para bodyguard Abraham masih ada yang berkeliling area rumah sakit, berharap akan ada kabar baik setelah ini.

Raut wajah Samudra terlihat sangat khawatir, ia benar-benar kalut saat ini, begitu pun juga dengan yang lainnya. Hingga tak lama ponsel Jake berbunyi menandakan ada notifikasi masuk. Buru-buru Jake membuka ponselnya.

"Guyssss! Gue dapet chat dari Kala!" seru Jake membuat Samudra, Madha dan Javas langsung mendekat ke arahnya.

"Apaan Jake?" sahut Madha.

"Anjing! Kala chat gue katanya Arsy ada di Jalan Hutan Raya, dan sekarang anak-anak lagi otw kesana!"

Para orang dewasa yang ada disana pun terkejut.

"APA?!" Madha dan Javas yang mendengar pun memekik keras.

"Ya Tuhan Kala, Dilan, kenapa kalian nekat sih nak, kondisi disana bahaya," ujar Jake pelan setelah membaca isi pesan dari si sulung, raut wajahnya terlihat sangat khawatir.

"Byan, Tian.. ya Tuhan ga habis pikir lagi," sama halnya dengan Jake, Madha pun sama khawatirnya.

"Jalan Hutan Raya.." gumam Samudra.

"Sam.."

"Gue harus kesana sekarang!"

Samudra berniat untuk melangkahkan tungkainya, namun dengan cepat Madha mencegahnya.

"Jangan gegabah, Sam! Kita butuh strategi, kalau salah langkah, nyawa anak-anak bisa dalam bahaya," ucap Madha memperingati sang adik agar tidak salah mengambil langkah.

"N-nggak bisa bang, gue harus kesana sekarang! Gue harus selamatin anak gue dari pria brengsek itu!" sahut Samudra dengan nada bicaranya yang meninggi.

"Iya Sam gue tau, tapi kesana tanpa strategi sama aja bodoh, sama aja kita masuk perangkap mereka!" kali ini Jake yang berucap membuat Samudra terdiam sejenak.

"Apa yang di bilang bang Madha sama Jake bener bang, mereka ga mungkin ngasih informasi ke anak-anak semudah itu, pasti ada sesuatu di balik ini semua," timpal Javas.

Samudra tak bergeming, ia sibuk dengan pikirannya. Apa yang di bilang oleh kakak dan adiknya memang ada benarnya, tapi Samudra juga tak bisa diam saja menunggu, ia ingin cepat menyelamatkan sang anak yang memang sedang dalam kondisi tidak baik.

Hingga tak lama, terdengar bunyi notif dari ponsel Samudra, sepertinya ada pesan masuk. Lantas dengan cepat ia pun meraih ponselnya dan melihat pesan masuk tersebut.



+62...
Let see
🎥



Ternyata pesan tersebut berisi sebuah vidio, dengan sedikit ragu Samudra meng-klik vidio tersebut untuk melihatnya.

"A-arsy.."

Dan betapa terkejutnya Samudra saat melihat di dalam vidio itu ada sang anak yang tengah duduk terikat di kursi. Kondisinya terlihat jauh dari kata baik, ada darah di sekitar mulut sang anak serta air liurnya yang terlihat terus menetes. Kedua netra sang anak juga terpejam, sepertinya disana Arsy sedang dalam keadaan setengah sadar. Dan yang membuat Samudra semakin marah adalah saat melihat baju piyama rumah sakit yang di kenakan oleh sang anak terbuka, lalu ada beberapa laki-laki sekitar 3 orang yang melecehkan tubuh sang anak, meski hanya tubuh bagaian atas sang anak tapi itu membuat Samudra benar-benar murka, apalagi ketiga laki-laki itu nampak tengah menggerayangi tubuh sang anak, terlebih saat ia melihat ada seorang wanita yang berjalan mendekati sang anak lalu mencium bibir anaknya dengan ganas seraya di gigit kuat hingga mengeluarkan darah. Terlihat sang anak hanya bisa menangis dalam diam.

Papa Sam & Mataharinya [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang