• Dangerous⚠️

2.3K 248 74
                                    

⚠️⚠️⚠️



Setelah selesai berbincang-bincang kecil dengan Yasmin di taman rumah sakit, dan setelah dirinya sudah jauh lebih tenang juga bisa mengontrol emosi dengan baik, lantas Samudra memutuskan untuk kembali ke kamar rawat sang anak, menemui anaknya untuk memperbaiki hubungan keduanya yang lagi lagi harus bertengkar. Karena tak terasa keduanya, baik Samudra maupun Yasmin sudah meninggalkan sang anak lebih dari 1 jam lamanya

Samudra melangkahkan tungkainya dengan santai menyusuri koridor rumah sakit, di ikuti oleh sang mantan istri. Namun tak lama, langkahnya terhenti seketika saat ponsel yang ada di saku jaketnya berdering.

"Kenapa, Sam?" tanya Yasmin yang heran kenapa sang mantan suami tiba-tiba berhenti melangkah.

"Kayanya ada yang chat gue, bentar ya," jawab Samudra seraya meronggoh saku jaketnya untuk mengambil ponsel miliknya.

Samudra mendengus kesal saat ternyata ada sebuah pesan masuk, dengan nomor yang sama, nomor sang peneror yang telah menerornya beberapa bulan ini. Dengan malas ia pun membuka pesan tersebut. Dan seketika kedua matanya membulat sempurna saat membaca isi pesan tersebut.

"Ada apa, Sam?" tanya Yasmin lagi saat melihat Samudra tiba-tiba terdiam dengan tangannya yang mengepal erat serta tatapannya yang kini berubah sangat sangat tajam.

"Anjing lo setan!"

Karena tak kunjung menjawab, akhirnya Yasmin memberanikan diri untuk meraih ponsel di tangan Samudra.

"S-sam, apa m-maksudnya ini?" Yasmin di buat terkejut dengan isi pesan tersebut yang berisikan ancaman mengerikan, menurutnya.


+62...
Let's play hide and seek! Temukan anak anda dalam keadaan hidup atau anda akan menderita selamanya. Good luck Mr. Samudra Lee Abraham. See u soon.


Tanpa menunggu lama lagi Samudra langsung bergegas lari sekencang mungkin menuju ruangan khusus VVIP. Tak lupa Yasmin pun ikut berlari di belakangnya.

Cklek!

Sesampainya di kamar rawat sang anak, Samudra langsung membuka pintu dengan kasar dan terburu-buru.

"Arsy?!" panggil Samudra namun tak ada sahutan.

Perasaan Samudra maupun Yasmin mulai gelisah. Pikiran-pikiran negative mulai muncul di benak mereka. Dan benar saja saat keduanya masuk ke dalam kamar rawat, terlihat ranjang pesakitan itu kosong, tak ada sang empunya.

"Sialan!"

"A-arsy? Kamu dimana, sayang?" Yasmin mencoba untuk tidak panik, ia menyelusuri setiap sudut kamar rawat VVIP ini.

"Arsy? Kamu dimana, nak? Jangan main-main sama mama sama papa sayang."

Hasilnya nihil, Yasmin tak menemukan sang anak di mana pun.

"S-sam, Arsy.. anak kita kemana?" tanya Yasmin dengan raut wajahnya yang luar biasa khawatir pada Samudra dengan nada bicaranya yang terdengar sangat bergetar.

Namun sepertinya Samudra enggan menjawab, ia malah berjalan menuju nakas samping brankar saat kedua matanya tak sengaja menangkap secarik kertas kecil yang tersimpan disana. Samudra meraih kertas kecil tersebut lalu membacanya dengan seksama. Tertera sebuah pesan singkat yang mana sang anaknya sendiri lah penulis pesan tersebut.

Papa Sam & Mataharinya [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang