03

97 5 0
                                    

Di Dalam Mimpi Bening

Bening berjalan menyusuri lorong penuh cahaya putih, tiba-tiba ia melihat sekelebat cahaya dan 'Bughh' ia terjungkal dari atas kasurnya.

Bening bangun dengan raut wajah yang pucat, ia tak bisa berkata-kata.

Ia raih segelas air putih di atas nakasnya, diteguknya air itu sampai tak tersisa.

Ia usap keringat yang ada di dagu, leher dan di dahinya.

"Kenapa malah jadi begitu, aku takut jadi kenyataan" gumamnya.

Karena telah bermimpi buruk itu, Bening jatuh sakit hampir 1 bulan.

1 Bulan Kemudian Sejak Mimpi Buruk

Bening murung, ia enggan bertemu Kak Sella.
Bunda dan papah juga sampai kebingungan melihat kelakuan anak gadisnya yang satu itu.

'Terakhir, sepulang dari piknik Bening gak kenapa-kenapa kan pah? Kok malah makin murung aja itu anak gadis kita?' Ujar Bunda Tesya khawatir.

'Papah juga bingung Bun, apa dia mimpi buruk lagi ? Terakhir dia bahkan sampai sakit' Si papah Kai gak kalah khawatir.

'Abang juga sedih liat adeknya abang kayak begitu, murung terus kayak abis ujan terus banjir bandang' si abang gak mau kalah khawatir.

'Apalagi Sella pah, gak ada angin.. gak ada ujan.. tiba-tiba kesambar gledek. Si adek gak mau ngobrol sama Sella' Sella memangku sebelah pipi kanannya di atas meja makan.

Meja makan dimana tempat mereka makan malam, malah menjadi tempat keluh kesah kekhawatiran mereka pada Bening.

Di kamar Bening

'Achoo.. achoo..hemmmmz' Bening bersin dan menggosok hidungnya gatal. "Aduh gue digibahin deh kayaknya"
Batin Bening.

Ia berdiam diri menahan perasaannya kepada Haekal. Apa ia jatuh cinta? Atau cuma obsesi? Dia juga bingung.

Mimpinya juga tak mendukung apakah kisahnya bisa berjalan mulus atau tidak.

Flashback

'Siapa sangka mimpi bisa membuatku bertemu denganmu kak' ujar Bening tersenyum simpul.

'Lantas apa yang harus ku lakukan sekarang ? Membalas perasaanmu begitu ? Ini tidak semudah membalik telapak tangan Ning. Kakak juga sayang sama Sella' jawab Haekal sembari memegangi kedua pundak Bening.

Sella hanya diam mematung, matanya tak bisa lagi membendung air matanya, ia terisak.

Bening yang tak tega merusak kisah cinta kakaknya pun memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan b*nuh diri dengan melompat dari gedung tinggi ..

Flashback end

"Aku gak bisa jadi perusak hubungan kakak aku, aku gak bisa, tapi aku juga gak bisa ngelupain kak Haekal.. Ini beneran cinta atau cuma obsesi ? Aaah gak tauuuu" gumamnya seraya memukul boneka beruang berwarna putih dan berukuran lumayan besar itu.

Ia pun memilih tidur sambil memeluk boneka beruang yang ia tinju.

Dalam Mimpi Bening

"Itu cahaya apa?" Batin Bening.
Sebuah cahaya menghampiri tangan Bening .

Sebuah cahaya menghampiri tangan Bening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang