14

59 7 0
                                    

Mahesa telah memilih desain dengan tema modern dress untuk calon istrinya, ia pun membuat janji lagi untuk melakukan fitting dress 2minggu lagi.

'Terima kasih karena sudah mempercayai RJN butik pak Mahesa, kami akan membuatkan dress terbaik untuk mempelai wanita anda' Jevan menyodorkan tangannya untuk bersalaman dan di balas hangat oleh Mahesa.

Di satu sisi Haekal terlihat bosan menunggu namun tidak dengan Winda yang terpesona dengan desain dress yang tertempel di dinding ruangan. Ia melihat foto tiga orang sedang menggunting pita matanya membola melihat wajah yang tidak asing. Dengan segera ia mengirim pesan pada Jinan.

Winda
Gue minta selidikin
Si Bening lagi

Jinan
Tumben, lu nyari info
Si Bening lagi.

Winda
Gak usah bawel.
Cari aja buruan!

*5 menit kemudian*

Jinan
Dari info yang gue dapet,
setelah lulus kuliah dia
buka butik bareng
Sahabatnya Rezkia,
Butik itu namanya RJN

Winda
Ada info lain ?

Jinan
Kabarnya dia diusir
bonyok nya, so dia tinggal
bareng sahabatnya Rezkia.

Winda
Ok, info lu lumayan bagus

Jinan
Iya emang tugas gue
obrak-abrik info gini

Winda
Nanti gue TF buat beli
Kue coklat kesukaan lu

Jinan
Wah ibu bos lagi
Baik Hati niih asik

Winda
Kalau ada info lain
Jangan lupa email aja

Jinan
Siap ibu bos

Ketiganya pun keluar dari butik dan menuju ke mobil mereka di parkiran. Winda melihat Bening masuk ke mobil, tapi atensinya teralihkan pada perut Bening yang mirip seperti wanita di sebelahnya.

"Ini cewek udah nikah toh, pantes kak Ekal udah gak ada hubungan lagi. Baguslah kalau gitu, si Naka juga udah jadian sama gue jadi dia udah gak bisa ngerebut Naka lagi" batin Winda namun wajah bahagianya tak bisa ia sembunyikan. Mahesa melirik adiknya itu dengan tatapan curiga.

'Senyam senyum terus, kenapa sih?' Tanya Mahesa.
'Oh itu Winda kepikiran dress di dalam butik tadi, soalnya bagus-bagus jadi kepikiran, eh senyum-senyum sendiri deh' jawab Winda sambil tersenyum.
Mahesa hanya mengangguk mendengar jawaban adiknya itu. Sementara Haekal ia nampak begitu pendiam dan tidak banyak bicara.

Kini Rezkia dan Bening telah berada di rumah. Kakek yang melihat keduanya pulang langsung melepaskan koran yang sedang ia baca.

'Eeh kalian sudah pulang, ayo duduk. Jangan lama-lama berdiri, kalian itu lagi hamil besar tidak boleh lelah' ujar kakek Adi yang meminta Bening dan Rezkia duduk, keduanya pun duduk menuruti ucapan kakek Adi.

'Kakek Adi juga, jangan capek-capek istirahat aja' ujar Bening cemas melihat kakek Adi duduk mengelus lututnya.

'Aduh si Nining perhatian banget sama si aki-aki ini, biasalah penyakit rematik kalau kambuh suka gak ngasih aba-aba hehehe' kakek Adi terkekeh sambil menepuk lututnya.

'Iya nih si kakek, marahin kita mulu. Oh iya Kek, kan acara 7 bulanan Rere mau di adakan minggu ini si Bening juga ikut ya' Rezkia menghampiri kakek Adi sambil merangkul tangannya manja.

In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang