Kenalin namaku Bening..
Aku gadis gak biasa, sebut aja gitu. Karena aku punya sebuah kelebihan bisa sesekali melihat masa depan. Ya kenapa sesekali? Jawabannya adalah karena gak semua mimpiku ada artinya bisa aja cuma bunga tidur hehe..
Jadi kalau...
Setelah mendengar pernyataan dari Haekal, mereka bertiga terdiam. Bening yang sudah menduga itu semua karena yang ia lihat dimimpi cukup meyakinnya.
'Ya udah, kalian jadian aja' ujar Bening menatap keduanya. Namun Sella menolak keras pernyataan itu. 'Apa-apaan ini, becanda gak gitu juga Ekal' elak Sella 'Ish, padahal gue juga ganteng mana baik pula' Haekal pun cemberut dan mempoutkan bibirnya gemas.
'Ning, lu gapapa kan ? Bengong aja lu? Naksir ya sama gue ?' Haekal menepuk bahu Bening dan membuatnya terkejut. 'Hah? Apa?' Bening kalang kabut. Namun Haekal menikmati pemandangan itu.
'Balik yuk udah jam 7 juga nih, ntar kita di cariin papah. Si Davin juga di tinggal sama bunda ke pasar' ujar Sella menatap Bening.
'Oh iya kak, ayo pulang. Kak Haekal kita pamit pulang duluan' Bening pergi meninggalkan Haekal.
'Mau ku anterin gak?' Ujar Haekal
'Lain kali aja Kal' balas Sella.
Ia menetap punggung keduanya lalu berpaling.
Sesampainya didepan rumah.
Papah sedang duduk memangku Davin di taman seraya tertawa melihat seekor anjing putih berjenis samoyed. Sella bergidik ngeri, melihat anjing putih itu.
'Liat dek kak Sella sama kak Ning balik akhirnya Davin ada temen main' ujar papah Kai pada Davin si bayi gembul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Dedek Davin*
Sella dan Bening menghampiri sang papah yang tengah memangku Davin. 'Loh kok Wolfie disini? Si Naka mana?' Tanya Bening pada Papah
'Lagi beli dry foodnya Wolfie, dia nitip bentar soalnya tadi ribet banget si Wolfie di ajak naik motor' ujar sang papah
'Oh pantes aja, biasanya tetangga kita yang satu itu minjem motornya Bening buat beli dry food, kan kalau bawa mobil rempong banget' ujar Bening seraya berjongkok mengelus Wolfie.
Bening yang gemas menguyel-uyel pipi Wolfie. Namun Sella tak berani mendekat, karena tadi ia dikejar Wolfie.