Saat itu aku berumur 17 tahun. Seperti anak tujuh belas tahun lainnya kami merasakan sedih, bahagia, kecewa dan juga cinta. Dan itu saat dimana aku bertemu denganmu untuk pertama kalinya.
~••°°••~
"Ayo cepat Anh Yejin, kita terlambat!" Pria itu tertawa di ujung gang sambil mengatur napasnya. Park Gunwook, dia lagi-lagi mengerjaiku. Kita sudah terlambat sejak 10 menit yang lalu tapi dia tetap memaksaku untuk berlari.Aku berhenti, memegang perutku yang keram dengan napas yang menggebu. Ah, aku rasa aku akan pingsan.
Gunwook mendekat, "kau gak apa?" Tanyanya khawatir.
"Dasar gila! Kenapa menarik tanganku dan berlari sekencang itu sih?!" Aku menendang tulang keringnya.
Dia berteriak kesakitan, "kitakan sudah terlambat."
"Mau lari sekencang apapun juga kita akan tetap terlambat!"
"Oke, maaf, maaf. Kita harus pergi sekarang." Gunwook memegang tanganku dan mulai berlari lagi, tanpa bisa melawan aku ikut berlari.
Kami sampai di pagar tinggi dekat lapangan basket, ini adalah jalan pintas tersembunyi yang diketahui oleh anak-anak yang sering terlambat atau ingin bolos seperti kami.
Pagar itu terbuat dari kawat dan ada lobang yang bisa dimasuki dengan merangkak.
"Aku akan masuk lebih dulu" kata Gunwook. Dia mulai merangkak masuk dan selanjutnya aku.
"Hei, jangan lihat!" Aku memperingatinya karna aku mengenakan rok pendek.
"Iya iya, cepatlah" Dia membalikan badan, melihat sekeliling untuk berjaga-jaga.
Aku mulai merangkak masuk, seharusnya aku membawa jaket untuk menutupi bagian belakangku tapi karna terburu-buru aku lupa.
"Apa yang sedang kau lalukan?"
"Aaakhhh!!!" Aku berteriak kaget. Di belakangku berdiri seorang pria, dia melihatku dengan tatapan aneh.
"Bajingan! Apa yang kau liat?!" Gunwook marah. Aku baru sadar saat ini posisiku benar-benar memalukan. Gunwook menarikku yang masih membeku.
Pria itu, dia salah satu anggota osis dilihat dari dasi khusus yang ia kenakan. Sepertinya kita tertangkap.
Dia masuk lewat lubang yang sama dan berdiri dihadapan Gunwook yang siap menghajarnya.
"Kalian terlambat 20 menit, pergi dan tunggu guru olahraga di lapangan. Jangan berpikir untuk kabur, aku sudah menulis nama kalian" ucap pria itu sambil menulis nama kami di buku catatannya.
Aku menahan Gunwook yang siap memukulnya. "Sudahlah, ayo pergi."
Kami bersiap untuk pergi tapi pria itu menahanku. "Pakai ini" katanya sambil memberikan jaketnya.
Aku bingung.
"Bajumu robek." Ujarnya cuek, aku memerah karna malu. Seragamku robek cukup panjang dan mengekspose punggungku, aku tidak sadar dan sepertinya Gunwook juga begitu. Pasti terkena kawat saat Gunwook menarikku tadi.
Dengan cepat kuambil jaket pria itu dan segera memakainya. "Akan segera aku kembalikan." Aku melirik nametag pria itu.
"Kim Taerae."
TBC
Vote and comment please
June 16, 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Sour Grapes | Kim Taerae ZB1
Teen FictionAku yang menyukaimu dengan mudah dan kamu yang menyukaiku lebih dulu, bukankah kisah ini sempurna? Aku harap kisah kita akan berjalan indah, seindah suaramu saat bernyanyi untukku. •semi baku ⚠️HISTUS⚠️