Yejin menatapa wajahnya yang memerah dari pantulan cermin kamar mandi, dengan cepat dia membasuh wajahnya dengan air, lagi.
"Ah, gila. Kenapa wajah dan jantungku tidak mau bekerja sama, sih?"
Yejin memegang dadanya yang terus berdegup kencang, bagaimana tidak, pagi ini saat ia membuka mata ia melihat wajah tampan Taerae yang sedang terlelap disebelahnya dan ia tidak bisa melupakan pemandangan indah itu, parahnya lagi ia tidak bisa mengendalikan degup jantungnya.
Akhirnya aku ketiduran disana karna dia bilang ingin ditemani sebentar. Entah kenapa aku merasa bersalah pada ibu ku. Maafkan aku, bu....
Yejin membasuh wajahnya sekali lagi sebelum keluar dari kamar mandi, ia sudah kembali ke kamarnya ketika dibangunkan oleh staff hotel yang membawa pakaian Taerae yang sudah di cuci.
"Dia sudah bangun belum, ya?" guman Yejin, ia duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
Ada beberapa panggilan tidak terjawab dari Gunwook dan puluhan pesan darinya, beberapa dari Gyuvin dan Ricky. Namun Yejin tidak berniat membalas pesan teman-temannya, ia akan menjelaskan nanti ketika sudah kembali ke Seoul.
Ia sedikit lelah, tadi malam ia bicara dengan Taerae sampai larut malam hingga akhirnya tertidur.
"Ah, sadarlah, Anh Yejin!" Yejin menampar wajahnya yang terasa panas saat ingatan semalam terlintas di otaknya.
Meski mereka tidak melakukan hal aneh apapun tetap saja tidur berdua dikasur yang sama dengan pria membuatnya merasa melakukan hal yang salah. Setelah dipikir lagi, sedekat apapun ia dengan Gunwook, mereka tidak pernah tidur di kasur yang sama tapi dia melakukan dengan Taerae yang baru dikenalnya beberapa bulan ini?!
"Tidak, aku harus menenangkan diri. Tarik napas... hembuskan... tarik napas... hembuskan...."
Ia terus melakukan berulang kali sampai seseorang mengetuk pintu kamarnya. Yejin berjalan mendekati pintu dan membuka pintu itu.
Lagi-lagi jantungnya berdegup kencang saat melihat Taerae berdiri didepan pintu dengan senyum manis.
Diamlah jantung bodoh! Dia bisa mendengarnya!!
"Kau sudah bangun dari tadi? Kenapa nggak bangunin aku?"
"Tidurmu nyenyak sekali, aku jadi tidak tega membangunkanmu." Yejin menjulurkan tanggannya untuk mengecek suhu badan Taerae. "Demammu sudah turun, gimana perasaanmu? Apa kau merasa pusing?"
Taerae menggeleng. "Kau terlalu perhatian untuk seseorang yang pergi tanpa bicara setelah menghabiskan malam bersama."
"Hei, kenapa bicaramu begitu? Orang yang mendengar bisa salah paham!"
Yejin melihat sekitar dengan panik, syukurlah tidak ada siapa-siapa dilorong. Ia menghembuskan napas lega. Taerae terkekeh melihat reaksi Yejin.
"Aku tidak salah, kan? Kita memang menghabiskan malam bers---
"Akhh! Hentikan, Kim Taerae..!" Yejin menutup mulut Taerae tangannya.
Cup!
Yejin terlonjak dan dengan cepat menarik tangannya. "K-kau..! Apa yang kau lakukan?!" pekik Yejin.
Taerae kembali terkekeh.
Gila! Apa yang salah dengan anak ini? Dia berubah menjadi agresif dalam semalam?!
"Oke, oke. Maafkan aku. Aku hanya kesal karna kau tiba-tiba menghilang, aku sangat terkejut dan panik saat tidak menemukanmu ketika aku bangun. Dan lagi ini bukan pertama kalinya kau begitu."
Taerae mengerucut bibirnya dan Yejin sangat lemah dengan wajah itu. Jujur, dia tidak membenci apa yang dilakukan Taerae, dia hanya tidak terbiasa dan malu karna jantungnya terus berdetak sangat kencang seperti akan meledak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sour Grapes | Kim Taerae ZB1
Teen FictionAku yang menyukaimu dengan mudah dan kamu yang menyukaiku lebih dulu, bukankah kisah ini sempurna? Aku harap kisah kita akan berjalan indah, seindah suaramu saat bernyanyi untukku. •semi baku ⚠️HISTUS⚠️