Yejin menghidupkan ponselnya yang sengaja ia matikan sejak semalam. Ia melihat beberapa notifikasi dan panggilan terlewat dari Gunwook. Inilah alasan ia mematikan ponselnya, sejak kejadian kemarin Gunwook terus-terusan berusaha menghubungi Yejin dan Yejin terpaksa mematikan ponselnya.
Ia tidak ingin berbicara atau bahkan sekedar bertemu dengan Gunwook jadi dia berangkat lebih pagi hari ini. Yejin memakai sepatunya lalu membuka pintu apartemennya.
"Akh!!" Yejin terkejut karna seseorang berdiri tepat didepan pintu apartemennya.
Dihadapannya berdiri Gunwook yang sudah siap dengan seragam sekolah dan tas di punggungnya. Gunwook tau Yejin akan pergi lebih pagi hari ini karna tidak ingin bertemu dengannya.
"Ahn Yejin, kita harus bicara." Gunwook memegang lengan Yejin.
"Tidak ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Yejin menghempas tangan Gunwook dan berjalan cepat keluar dari apartemen.
Gunwook menarik tangan Yejin agar ia berhenti.
"Kau harus dengar alasan kenapa aku menghajarnya." Gunwook berbicara dengan nada rendah yang berarti dia sangat serius sekarang.
Yejin menghela napas panjang dan membalikkan badannya menghadap Gunwook.
"Berikan kesempatan aku untuk menjelaskan." Mohon Gunwook.
Yejin mengalah, dia diam mendengarkan.
"Aku menghajarnya karna dia bicara aneh tentangmu. Aku juga tidak suka dia dekat-dekat denganmu dan hilang kendali karna dia yang memancingku lebih dulu. Jadi maafkan aku, kumohon."
"Sudah selesai, kan?" Yejin menatap Gunwook dengan wajah datarnya.
"Apa?"
"Aku sudah mendengarmu jadi lepaskan aku sekarang." Yejin berusaha menarik tangannya tapi Gunwook mencengkram lengannya makin erat.
"Aku sudah minta maaf, kenapa kau masih marah?" Tanya Gunwook.
"Aku tidak melihat penyesalan di wajahmu dan seharusnya kau minta maaf pada Taerae bukan padaku. Aku marah bukan karna Taerae tapi karna kau melanggar janjimu untuk tidak bertarung lagi."
"Jadi apa yang harus kulakukan untuk menebus kesalahanku? Haruskah aku minta maaf pada Taerae? Jika begitu kau akan memaafkanku, kan?"
"Akan kupikirkan." Gumam Yejin. Dia tau Gunwook tidak akan semudah itu minta maaf pada Taerae karna harga dirinya yang sangat tinggi.
"Kalau begitu kita bisa berangkat sekarang?" Tanya Gunwook.
Yejin menarik tangannya, "Aku tidak ingin berjalan denganmu sekarang."
"Baiklah, baiklah, aku akan berjalan 5 langkah dibelakangmu."
"10 langkah." Ucap Yejin lalu dia berjalan lebih dahulu meninggalkan Gunwook dibelakangnya.
"Apapun untukmu." Sahut Gunwook. "Pipiku sakit tau!" Lanjutnya memegang pipinya yang ditampar oleh Yejin kemarin.
"Kau pantas mendapatkannya." Jawab Yejin.
Gunwook terkekeh, "Dasar menggemaskan!" Gumamnya.
~••°°••~
Yejin sampai didepan pintu kelasnya, ia buka pintu itu dan melihat sekeliling, hanya beberapa siswa yang ada dikelas. Matanya berhenti menatap bangku Taerae, dia baik-baik saja, kan?. Batin Yejin bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sour Grapes | Kim Taerae ZB1
Teen FictionAku yang menyukaimu dengan mudah dan kamu yang menyukaiku lebih dulu, bukankah kisah ini sempurna? Aku harap kisah kita akan berjalan indah, seindah suaramu saat bernyanyi untukku. •semi baku ⚠️HISTUS⚠️