Strawberry and Peach

275 32 4
                                    

"Hei, kalian kenal Kim Taerae?" Aku bertanya pada tiga laki-laki didepanku-Gunwook, Ricky dan Gyuvin.

Saat ini kami sedang berkumpul dirooftop sekolah, menghabiskan jam istirahat dengan makan es krim sambil mengobrol.

"Kim Taerae? Ada dua Kim Taerae yang aku kenal, pilih satu." Jawab Gyuvin, dia menjilat es krimnya.

"Dia anggota osis dan dia pakai kacamata"

"Ah! Kim Taerae yang itu. Aku kenal. Kita satu kelas, kau tidak tau?" Tanya Gyuvin.

"Eh? Aku tidak tau."

"Dia duduk di sudut kelas dekat jendela. Dia juga jarang berinteraksi dengan anak sekelas, wajar jika kau tidak tau." Ricky membelaku.

"Berhenti membelanya dengan alasan nggak masuk akal! Itu nggak wajar sama sekali!" Kesal Gyuvin.

Aku dan Ricky tertawa. Aku benar-benar tidak tau Kim Taerae sekelas denganku. Apa aku terlalu banyak bergaul dengan tiga orang aneh ini? Aku harus lebih sering bergaul dengan anak kelas lainnya.

"Ada urusan apa kau dengannya?" Tanya Gunwook. Didengar dari suaranya sepertinya dia kesal.

"Aku belum mengembalikan jaketnya." Jawabku acuh.

Gyuvin bilang Gunwook suka padaku tapi aku tidak pernah menganggap itu serius dan berpura-pura tidak menyadarinya karna kami berteman.

"Biar aku yang kembalikan." Gunwook semakin kesal mendengar jawabanku.

"Tidak, akan ku kembalikan sendiri." Tegasku. Dia mulai cemburu lagi.

"Aku pergi duluan. Aku harus mengembalikan jaketnya." Aku bangkit dari duduk dan berjalan menjauh.

Gunwook memanggilku dan bilang biar dia yang kembalikan tapi aku tidak peduli. Aku tetap berjalan menuju kelas.

Aku sampai dikelas. Mataku langsung tertuju pada bangku sudut belakang kelas dekat jendela, benar saja, Kim Taerae sedang duduk di sana menggunakan airpodnya.

Aku berjalan mendekat. Mengetuk mejanya. Matanya teralih dari luar jendela menatap lurus padaku. Ia melepas airpodnya.

"Ini," aku menyerahkan jaketnya, "aku ingin mengembalikan ini."

Dia mengambil jaket itu. Mengangguk.

"Terima kasih." Kataku lagi.

Aku bersiap pergi tapi suaranya menahanku. "Kalau kau berterima kasih, traktir aku makan."

"Apa?" Aku membalikkan, menatapnya dengan bingung.

"Kau tidak dengar? Traktir aku makan, kalau kau merasa berterima kasih." Dia mengangkat bahunya.

Apa-apaan orang ini? Rasa terima kasihku hilang begitu saja.

"Oke, panggil aku kapan saja." Kataku. Aku bersiap pergi tapi lagi-lagi Kim Taerae menahanku.

"Ini." Dia memberiku beberapa permen.

Aku menatapnya dengan bingung.

"Itu, orang asing memberiku beberapa tapi aku nggak makan permen jadi untukmu saja." Dia kembali memasang airpodnya.

Orang gila macam apa dia ini?

Aku menghela napas, tidak ingin memperpanjang obrolan dengannya. Aku memilih pergi.

Dia memberiku karna tidak suka? Dia pikir aku tempat sampah?! Dasar gila!

Aku menatap kesal permen di tanganku, bersiap membuangnya tapi direbut lebih dulu oleh Gyuvin yang tiba-tiba datang entah dari mana.

Sour Grapes | Kim Taerae ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang