"Baiklah semuanya, seperti yang sudah dikatakan ketua kelas minggu kemarin. Hari ini kalian akan mempresentasikan hasil tugas kelompok kalian, apa ada diantara kalian yang tidak mengerjakannya?" Tanya Jena. Jena adalah guru pengetahuan alam disekolah ini.
Para murid serempak menjawab tidak. Jena mengangguk, "Oke, kalau begitu siapa yang ingin mengajukan diri untuk tampil duluan?"
Tidak ada satupun dari mereka yang mengangkat tangan. Jena menggeleng kepala melihat respon pasif muridnya. Dia melihat penjuru kelas, siapa kira-kira yang akan dia pilih. Lalu dia tidak sengaja berkontak mata dengan Gyuvin. Jena tersenyum.
"Gyuvin, maju dan presentasikan hasil belajarmu." Suruh Jena.
Gyuvin berdiri dari duduknya. Dia sengaja melihat Jena bahkan sedikit memelototinya agar Jena memilihnya. Dan benar saja, dia dipilih untuk tampil pertama, tidak masalah karna dia dan Ricky mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Dia ingin cepat selesai agar bisa tidur saat yang lain presentasi.
"Hei, jangan buat masalah dan presentasikan dengan normal." Bisik Yejin saat Gyuvin lewat disamping mejanya.
Gyuvin membalas dengan kedipan mata yang artinya 'tenang saja, serahkan semua pada kami.'
"Silahkan sebutkan anggota kelompokmu." Pinta Jena.
"Saya sendiri, Shen Ricky, Anh Yejin, dan Kim Taerae." Jawab Gyuvin.
Jena menandai nama-nama tersebut. "Oke silahkan mulai." Katanya.
Persentase itu berjalan lancar dan mereka yakin akan mendapatkan nilai tinggi, bukan hanya karna materi dan penyampaian yang sempurna tapi juga karna Ricky. Laki-laki itu menarik minat banyak guru muda disekolah ini termasuk Jena.
Tentu saja selama presentasi dia tidak fokus pada materi tapi fokus pada wajah tampan Ricky. Semua murid dikelas ini juga tau, tapi tak ada satupun yang berani berkomentar karna Jena adalah anak petinggi sekolah. Bisa gawat kalau-kalau berurusan dengannya.
Kelas berakhir begitu kelompok terakhir menyelesaikan presentasinya. Yejin sibuk membereskan buku-bukunya dan berdiri dari duduknya. Dia siap pergi tapi Ricky menahan tangannya.
"Kau harus bilang apa yang sebenarnya terjadi." Tuntut Ricky.
~••°°••~
Dan disinilah mereka sekarang, duduk di bangku kafe dengan es krim didepan mereka. Ricky tidak melepas pandangan dari Yejin yang masih bungkam. Yejin yang menyadari tatapan itu terus menoleh kesana-kemari.
"Sampai kapan kau akan seperti ini?" Tanya Ricky kesal.
"Aku...aku tidak mengerti apa maksudmu." Jawab Yejin sambil tersenyum canggung.
"Hei, jangan bodoh! Cepat ceritakan apa yang terjadi." Kesal Ricky mereka sudah duduk 30 menit didalam kafe ini dan Yejin tidak bicara apa-apa.
"Oke, oke, biarkan aku bernapas dulu." Yejin menghembuskan napas panjang, lalu dia mulai bicara. "Aku sepertinya suka pada seseorang."
"Lalu?"
"Aku tidak yakin dengan perasaannya tapi setiap kali kami bersentuhan atau dia bicara manis aku merasa jantungku berdegup kencang. Kau tau kan, aku punya banyak temen cowok dan tidak merasakan apa-apa saat melakukan skinship dengan mereka tapi saat aku melakukan dengan cowok ini, aku tidak bisa menahan wajahku yang memerah atau hatiku yang berdegup kencang." Jelas Yejin malu-malu, wajah sedikit memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sour Grapes | Kim Taerae ZB1
Novela JuvenilAku yang menyukaimu dengan mudah dan kamu yang menyukaiku lebih dulu, bukankah kisah ini sempurna? Aku harap kisah kita akan berjalan indah, seindah suaramu saat bernyanyi untukku. •semi baku ⚠️HISTUS⚠️