"Aku ditolak Taerae."
"Apa?!"
Kenapa rasanya seperti deja vu ya? Batin Yejin menggaruk belakang lehernya. Bagaimana tidak, Yejin kembali mendengarkan pembicaraan Yeoreum dan Soojin dari balik bilik toilet.
"Taerae bilang ada seseorang yang dia suka."
Jadi Taerae menolaknya, ya... Yejin manggut-manggut. Apa aku boleh merasa senang?
"Yeah.. kita nggak bisa maksain perasaan seseorang, kan? Kau baik-baik saja?"
"Tentu aku baik-baik saja, selagi Taerae belum punya pacar aku akan terus mengejarnya."
"Kenapa kau teguh sekali?"
"Taerae baik sekali sih. Dia berterima kasih pada perasaanku dan dia bilang tidak keberatan kalau aku terus menyukainya."
"Itu bukan baik! Itu brengsek namanya! Dia nolak kamu terus bilang terima kasih dan nggak keberatan? Jangan-jangan dia bakal pacaran sama kamu kalau ditolak orang yang dia suka!"
"Nggak kok, aku yakin dia bilang gitu tanpa maksud apa-apa."
"Dasar bodoh! Jangan sampai kau nerima dia kalo tiba-tiba dia ngajak pacaran."
"Iya, iya. Aku tau cara tarik ulur kok. Ayo kita pergi."
"Gak sia-sia aku menahan diri lebih lama di toilet bau itu, pembicaraan mereka seru juga." Gumam Yejin setelah Yeoreum dan Soojin pergi.
Yejin keluar dari bilik toilet dan mencuci tangan di wastafel. "Jadi kau nggak akan nyerah, ya? Kalau gitu aku juga nggak bakal biarin kamu gitu aja." Yejin membulatkan tekat menatap pantulan dirinya dicermin kamar mandi.
Yejin berjalan menuju kelas sambil memikirkan rencana untuk mengalahkan Yeoreum dan memenangkan Taerae.
Step pertama, aku harus mengiyakan ajakan pergi konser. Ah, apa aku harus ulang minta maaf dengan tulus, ya? Aku juga nggak yakin siapa yang Taerae suka, gimana kalau itu bukan aku? Tidak, tidak, pikirkan itu nanti saja, yang penting saat ini aku nggak boleh kalah dari Yeoreum.
Mata Yejin tanpa sengaja melirik vending machine lalu sebuah ide muncul dibenaknya. Dia akan membeli jus lemon lalu menjadikan itu alasan untuk bicara dengan Taerae.
"Yejin, hai!" Sapa Junhyeon, dia juga ingin membeli sesuatu di vending machine.
Yejin membalas sapaan Junhyeon, lalu menjulurkan tangan ingin menekankan tombol jus lemon tapi Junhyeon dengan cepat menggenggam pergelangan tangannya.
"Jangan mau bilang kau beli ini untuk Kim Taerae lagi?"
"Eh? Iya, aku beli untuk Taerae." Kata Yejin bingung.
"Ah.. Ahn Yejin.. aku tau Taerae sudah melarangku mengatakan ini tapi aku tidak tahan lagi." Junhyeon mengusap wajahnya frustasi.
"Apa sih? Memangnya kenapa?" Tanya Yejin tidak sabaran.
"Kau tau apa yang paling Taerae benci? Makanan atau minuman yang asam, dia benar-benar benci itu. Tapi kau terus-terusan memberinya jus lemon dan dia nggak bisa bilang tidak."
Mata Yejin membulat. Rasanya seperti sebuah batu besar jatuh tepat diatas kepalanya.
"Tapi... Taerae nggak bilang apa-apa soal itu..." Lirih Yejin dengan tatapan kosong.
"Dia tidak tega, jadi lebih baik hentikan kebiasaanmu memberinya jus lemon, itu juga buat tenggorokan Taerae yang sensitif sakit. Dia harus minum satu liter lebih banyak air dari biasanya agar tenggorokannya baik-baik saja karna minuman asam yang kau beri."
![](https://img.wattpad.com/cover/344246519-288-k397751.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sour Grapes | Kim Taerae ZB1
Ficção AdolescenteAku yang menyukaimu dengan mudah dan kamu yang menyukaiku lebih dulu, bukankah kisah ini sempurna? Aku harap kisah kita akan berjalan indah, seindah suaramu saat bernyanyi untukku. •semi baku ⚠️HISTUS⚠️