"Hari ini bu guru tidak ada, jadi dia memberi tugas kelompok dengan anggota 4 orang. Kalian bisa memilih materi di halaman 167, pelajari dan presentasikan minggu besok. Setelah mendapat kelompok laporkan padaku dan kalian boleh pulang." Ucap ketua kelas.
"Hei, ayo jadi teman kelompok." Aku dan Ricky membalikkan badan menghadap Gyuvin yang duduk dibelakang kami.
"Kita kekurangan anggota, hei, Yujin, kau sudah dapat kelompok?" Gyuvin bertanya pada teman sebangkunya.
"Iya, aku sudah." Jawab Yujin.
"Siapa kira-kira yang bisa kita ajak?" Tanya Ricky.
"Bisa aku bergabung?"
Aku, Gyuvin dan Ricky serentak menolehkan kepala. Kim Taerae berdiri di samping kami. Kami bertiga bertatap kemudian mengangguk.
"Karna kau pintar jadi kau bisa diterima dengan mudah." Kata Gyuvin.
"Dasar! Tidak usah dengar perkataannya." Kataku pada Taerae.
"Ayo pindah ke taman sekolah agar lebih nyaman dan kita bicarakan pembagiannya disana." Saranku.
Mereka mengangguk, kami melapor ke ketua kelas dan diperbolehkan keluar. Setelah sampai di taman sekolah, kami duduk dan membuka buku masing-masing.
"Aku pilih materi nomor satu karna lebih mudah dan sudah banyak yang meneliti materi ini." Ucap Ricky.
"Sebaiknya kita pilih nomor 3 karna aku punya beberapa buku yang membahas materi ini, aku juga pernah belajar sedikit jadi aku lumayan mengerti. Bagaimana?" Taerae memberikan saran.
"Itu bagus. Kita memang tidak salah memilihnya." Ucap Gyuvin sambil bertepuk tangan.
"Karna kita sudah punya materi ini jadi kita tidak perlu mencarinya, hanya perlu meringkas dan di buat menjadi ppt." Kata Taerae lagi.
"Oke, kalau begitu Taerae dan Yejin akan mengerjakan materinya dan buat ppt lalu aku dan Ricky yang akan presentasi. Kalian tau kan kami itu pusat perhatian." Jelas Gyuvin, dia tersenyum bangga.
"Kau itu bukan pusat perhatian tapi pencari perhatian!" Aku menggeplak kepala Gyuvin. Gyuvin dan omong kosongnya selalu saja menyebalkan.
"Hei!" Gyuvin memegang kepala, tidak terima di pukul olehku.
"Itu ide bagus, aku menyetujuinya." Ricky mengangguk.
"Yasudah, meringkas dan membuat ppt tidak sulit." Kataku.
Taerae hanya mengangguk setuju.
"Kenapa akhir-akhir ini kau terus menempel pada Yejin?" Sebuah suara muncul dari belakangku. Kami menoleh.
"Bukankah akhir-akhir ini kau sok akrab dengan teman-temanku?" Gunwook berdiri tepat di samping Taerae, menantangnya.
"Mereka juga temanku, bukan? Kami sekelas jika kau lupa." Taerae menjawab dengan tenang, membuat Gunwook naik pitam.
"Kami sedang mengerjakan tugas kelompok, sebaiknya kau pergi. Kelasmu belum selesai, kan?" Kata Gyuvin berusaha mencegah adanya pertengkaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sour Grapes | Kim Taerae ZB1
Teen FictionAku yang menyukaimu dengan mudah dan kamu yang menyukaiku lebih dulu, bukankah kisah ini sempurna? Aku harap kisah kita akan berjalan indah, seindah suaramu saat bernyanyi untukku. •semi baku ⚠️HISTUS⚠️