21

102 16 3
                                    

Seperti yang sudah direncakan hari ini Yejin dan Taerae akan pergi ke Busan untuk melihat matahari tenggelam di pantai. Perjalanan menempuh waktu kurang lebih 3 jam menggunakan kereta cepat.

"Masih pukul 1, bagaimana kalau kita makan lebih dulu sebelum pergi ke pantai?" Taerae melirik arloji di tangannya ketika mereka turun di stasiun tujuan. "Apa yang akan kita makan siang ini?"

Yejin berpikir sebentar, "Seafood! Mumpung dekat pantai pasti ada restoran sefood enak disekitar sini."

"Kita memikirkan hal yang sama, aku sudah mencari restoran seafood paling enak tapi restoran itu belum buka jam segini."

"Ah, kalau begitu ayo kita makan yang lain dan jadikan restoran seafood itu tujuan terakhir sebelum kembali ke Seoul."

Taerae mengangguk setuju, "Kalau begitu apa yang akan kita makan sekarang?" Taerae kembali berpikir hingga sebuah ide muncul dibenaknya, ia menjentikkan jari, "Bagaimana kalau ayam goreng? Kau suka ayam, kan?"

Yejin tergelak mendengar saran Taerae, "Kau jauh-jauh ke Busan hanya untuk makan ayam goreng?"

Taerae menggaruk belakang lehernya malu. Yeah, meski begitu dia cukup membuatku berdebar karna mengingat apa yang aku suka. Pikir Yejin.

"Bagaimana kalau milmyeon*?" seru Yejin ketika ide cermerlang itu mendarat di kepalanya.

*salah satu jenis hidangan mie dingin asli Busan.

"Ide bagus! Membayangkannya saja sudah terasa nikmat, ayo pergi sekarang!" Taerae menggenggam tangan Yejin dan berjalan menuju restotan milmyeon terdekat.

Meski butuh waktu cukup lama untuk menentukan menu yang aka di makan, semua itu tidak sia-sia karna rasa manis,asam, pedas dan segar dari milmyeon benar-benar memanjakan mulut disaat matahari bersinar terik diluar.

Matahari semakin turun ke arah barat, Taerae dan Yejin akhirnya berjalan menuju tujuan mereka sebenarnya, pantai. Melihat pantai yang semakin dekat, Yejin mulai berlari. Dengan cepat ia melepas sepatu. Yejin mendekati bibir pantai dan berseru senang saat ombak kecil membasuh kakinya.

"Taerae! Ayo kemari!" Yejin melambaikan tangannya.

Taerae tersenyum, ia memungut sepatu Yejin yang di lempar sembarangan. "Aku ngga mau kena air laut, lengket." Tolak Taerae yang memilih untuk duduk di tepi pantai sambil memperhatikan Yejin.

"Apa? Dasar!" Yejin membalikkan badannya dan menatap jauh ke arah laut, ia menutup matanya merasakan hangat mentari sore dan sejuknya angin laut yang menyentuh wajahnya.

Perasaan menggelitik yang ia rasakan saat ini mirip dengan perasaan ketika menaiki motor bersama Taerae mengelilingi kota Seoul, perasaan bebas yang entah kapan terakhir kali ia rasakan. Yejin membentangkan tangan lebar-lebar berharap angin laut memeluknya dengan erat.

Cekrek..!

Yejin membuka mata ketika mendengar suara kamera, ia menoleh pada Taerae yang sedang tersenyum jahil menatapnya.

"Hei, kenapa ambil foto orang sembarangan?" kesal Yejin.

Taerae terkekeh. "Habis kau keliatan seperti akan diterbangkan oleh angin."

"Apa? Dasar gila!" Yejin memercikkan air ke arah Taerae membuat Taerae berlari menghindar.

Yejin tertawa dan kembali berusaha menyiram Taerae dengan air pantai.

"Hei, hei. Berhenti, aku bakal basah kuyup." Seru Taerae di sela-sela tawanya namun Yejin tidak kunjung berhenti. Taerae akhirnya menyerah, ia melepas sepatu dan kemejanya, menyisakan kaus putih lengan pendek dan celana jeans yang ia gulung setenga betis, ia  berlari kedalam air dan balas memercikkan air.

Sour Grapes | Kim Taerae ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang