23

185 18 6
                                        

 sebelum lanjut baca, ayo tekan bintangnya dulu!

=====


"Kapan temanmu kembali dari Australia?" Tanya Ricky setelah menyesap kopinya.

"Temanku? Maksudmu Minji? Dia bilang akan kembali sebelum semester baru dimulai, dia ingin menghabiskan liburan dengan teman-temannya disana sebelum kembali ke Korea. Kenapa? Kau sudah sangat merindukannya?"

Ricky terbatuk mendengar ejekan Yejin, ia mengalihkan wajahnya, "rindu apanya, aku cuma penasaran tuh."

"Rindi ipinyi iki cimi pinisirin tih," ejek Gyuvin dengan ekspresi jelek membuat yang lain tertawa. Yejin, Gunwook, Ricky dan Gyuvin sedang berkumpul di ruang tengah rumah Ricky, ini adalah agenda rutin mereka setiap liburan.

Ricky melepar kacang yang sedang ia makan pada Gyuvin, "tutup mulutmu dan urus saja pacarmu itu," Balas Ricky.

"Kenapa bawa-bawa Sera!?" seru Gyuvin tidak terima.

"Karna pacarmu itu aneh," sahut Gunwook, "dia terlalu terang-terangan. Maksudku, dia tau dia sudah punya pacar tapi tidak malu menggoda laki-laki lain, bahkan dihadapan pacarnya. Jujur saja meski aku membenci Jeonghyeon tapi aku sangat setuju dengan apa yang dia katakan," Ucap Gunwook dengan nada tenang.

Gyuvin tidak membalas, pikiran dan hatinya berkecamuk didalam jadi dia memilih diam. Yejin yang melihat Gyuvin kebingungan menutuskan untuk bercerita bahwa dia melihat Sera ciuman dengan pria lain malam itu.

"Benarkah? Wah, itu gila...." Ricky menutup mulutnya tidak percaya.

"Tapi... Sera bilang begitulah cara dia berteman." Gyuvin menundukkan kepalanya.

"Teman ya teman, kalau bermesraan dengan lawan jenis itu beda lagi. Apa kau pernah liat pertemanan antar lawan jenis yang saling berpelukan dan ciuman?!" omel Gunwook membuat kepala Gyuvin semakin tertunduk dalam.

"Pernah!!" seru Gyuvin tiba-tiba membuat yang lain terkejut, "kalian sering memeluk dan merangkul Yejin, kan? Lalu, aku ingat saat ulang tahun Ricky tahun lalu, Yejin, kau dan Gunwook ciuman, kan?" Gyuvin menunjuk Yejin dengan mata berbinar.

"Hei! Jangan ingatkan aku dengan kenangan buruk itu! Dan kami bukan berciuman tapi hanya sebuah kecupan, itu pun di pipi! Kau harus bisa membedakan antara dua hal itu! Lagipula pula itu terjadi karna permainan truth or dare bodoh kalian itu!"

"Hei, hei, tenang...." Ricky menarik tangan Yejin agar kembali duduk, hampir saja ia membalikkan meja karna emosi.

"Okey, lupakan itu, tapi aku tidak salah dengan bagaimana kalian memeluk dan merangkul Yejin, kan?" Gyuvin masih belum mau mengalah.

"Ya, itu memang benar, tapi tetap saja semuanya berbeda. Kami melakukan tanpa rasa apapun sedangkan Sera melakukan itu dengan niat ingin menggoda." Jelas Ricky.

Gyuvin menggeleng, tetap kekeh dengan pendapatnya. "Jika Sera bilang begitu cara mereka berteman maka memang begitu."

"Ya, ya, terserah kau saja."

Yejin melirik ponselnya. "Aku harus pergi sekarang." Ucap Yejin setelah membaca pesan yang baru saja masuk.

"Pergi kemana? Kita belum selesai." Gunwook menahan tangannya Yejin yang sudah bangkit dari duduknya.

"Aku ada janji, kita bisa berkumpul lain kali."

"Hidangan utamanya bahkan belum keluar, kau sudah mau pergi?" Ricky ikut menahan tangan Yejin.

"Hidangan utama? Ah, jangan bilang...."

Ricky terkekeh, ia meraih sebotol wine dari paperbag di atas meja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sour Grapes | Kim Taerae ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang