Guitarist Kim Taerae

200 29 2
                                    

Akhirnya akhir pekan datang, aku ingin tidur seharian di rumah tapi Ricky mengajak kami untuk bermain ke pusat kota. Tanpa menunggu persetujuanku tiga sejoli itu sudah menentukan jam dan tempat bertemu.

Mereka benar-benar sesuka hati. Jadi aku akan tidur sampai siang lalu pergi dengan mereka.

Drrtt..
Drrtt..
Drrtt..

Uh! Siapa yang nelpon pagi-pagi begini sih?!

"Halo..?" aku menyapa dengan mata yang masih setengah tertutup.

"Bangun tukang tidur, kau ingat hari ini kita ada janjikan?" Suara di seberang sana menyaut, itu Park Gunwook.

"Iya, iya, makanya biarin aku tidur sampai siang!" Kataku kesal.

"Ricky menyuruhku untuk memastikan kau ikut."

"Aku pergi kok! Ah, aku akan datang 30 menit lebih awal karna harus membeli make up. Jadi kalian jangan sampai terlambat."

"Aku ikut."

"Kau yakin?" Tanyaku, Gunwook paling tidak suka diajak ketempat yang penuh dengan wanita.

"Aku yakin."

"Oke, kalau begitu aku akan matikan telponnya."

Aku memutus panggilan tersebut dan lanjut tidur. Masih ada beberapa jam lagi untuk tidur.

Aku bangun tepat satu jam sebelum waktu janjian. Aku dengan cepat mandi, berdandan dan makan. Gunwook bilang dia sudah menunggu didepan rumahku jadi aku segera keluar.

"Ayo." Kataku.

Kami berjalan sebentar menuju halte bus. Perjalanan ke pusat kota memakan waktu kurang lebih 15 menit. Aku punya 15 menit lagi untuk membeli make up yang aku ingin.

"Kau tau? Kita seperti berkencan berdua sebelum main bersama teman." Ucap Gunwook tiba-tiba. Laki-laki itu senyum-senyum sendiri.

Aku hanya menggeleng. Mengambil dengan cepat make up yang sudah aku rencanakan untuk membelinya dari rumah. Semakin lama berdua dengan Gunwook bisa-bisa dia mengira kita sudah jadian.

Kami berjalan ke kasir. "Jangan coba-coba untuk membayar ini, kau lebih baik tunggu diluar." Ancamku.

Aku tau dia akan mencoba bersikap keren dengan membayar belanjaanku, aku tidak suka dia begitu. Itu hanya akan membuatku merasa berhutang padanya.

Gunwook memasang muka sedih, dia berjalan keluar toko dengan gontai. Aku geleng-geleng kepala melihatnya.

Saat aku keluar dari toko, Ricky sudah datang. Lagi-lagi Gyuvin terlambat. Dia selalu terlambat kecuali saat berangkat sekolah.

"Jika sepuluh menit lagi dia tidak datang, kita pergi tanpanya." Kata Gunwook kesal.

"Kalau begitu mau beli minum dulu? Aku yang traktir." Ricky mengeluarkan kartunya.

Kami mengangguk, pergi menuju kafe terdekat. Beberapa menit kemudian Gyuvin datang dengan senyum cerah, tidak merasa bersalah sama sekali.

"Orang yang paling ribut ingin pergi selalu datang tepat waktu, iya, kan Gyuvin?" Sindir Gunwook.

Gyuvin hanya cengengesan. Lalu kami pergi melihat-lihat. Sesekali masuk ke toko yang menjual barang-barang lucu. Kami juga bermain di game center. Tanpa terasa hari sudah sore.

"Apa itu?" Tanyaku, aku menunjuk pada orang-orang yang sedang berkerumun.

"Sepertinya ada live music, mau liat?" Tanya Ricky.

Sour Grapes | Kim Taerae ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang